Merdeka.com - Saat hamil ibu harus benar-benar menjaga semua hal yang dilakukannya. Tak hanya jenis kegiatan yang harus diatur, makanan yang dikonsumsi pun harus diperhatikan. Hal ini sangat penting, terutama jika berkaitan dengan obat-obatan. Salah satu jenis obat yang bisa dikonsumsi ibu hamil adalah antibiotik.

Selama ini antibiotik dianggap tak memberikan banyak pengaruh terhadap ibu hamil. Namun sebuah penelitian dari Columbia University's Mailman School of Public Health menemukan bahwa anak yang terpapar antibiotik saat masih dalam kandungan pada trimester kedua atau ketiga memiliki risiko mengalami obesitas lebih tinggi saat berusia tujuh tahun. Hal yang sama juga berlaku untuk bayi yang dilahirkan secara caesar.

Meski penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa konsumsi antibiotik pada bayi atau anak-anak bisa membuat mereka rentan mengalami obesitas, namun penelitian ini mengungkap yang lebih dari itu. Penelitian ini menunjukkan bahwa efek antibiotik juga bisa mempengaruhi bayi sejak dalam kandungan jika dikonsumsi oleh ibu mereka yang sedang hamil. Apa penyebabnya?

Peneliti menemukan bahwa antibiotik bisa mempengaruhi mikroba pada tubuh ibu dan bisa masuk ke tubuh janin melalui plasenta. Mikroba dalam tubuh memiliki fungsi yang penting dan harus dijaga keseimbangannya. Ketika masuk ke tubuh antibiotik bisa merusak keseimbangan ini dan memicu berbagai macam masalah kesehatan termasuk obesitas pada anak mereka, seperti dilansir oleg Science Daily (18/11).

Hasil penelitian ini didapatkan peneliti setelah mengamati 727 ibu hamil di Harlem Hospital Center. Dari seluruh partisipan yang diikuti selama tujuh tahun, mulai tahun 1998 hingga 2006, peneliti menemukan bahwa ibu yang mengonsumsi antibiotik pada trimester kedua dan ketiga berisiko memiliki anak obesitas hingga 16 persen lebih tinggi.

Peneliti berpendapat bahwa ini bukan berarti ibu tak boleh mengonsumsi antibiotik jika dibutuhkan. Namun peneliti menjelaskan agar para ibu berhati-hati dengan dosis antibiotik yang mereka konsumsi. Jangan sampai berlebihan.