Kondisi Intoleransi Laktosa pada Seseorang Bisa Disebabkan Kurangnya Susu Sejak Kecil
Merdeka.com - Kondisi intoleransi laktosa merupakan masalah kesehatan yang bisa membuat anak jadi kekurangan nutrisi. Kondisi ini bisa membuat anak tidak dapat mencerna susu secara tepat.
Intoleransi laktosa ini merupakan ketidakmampuan tubuh untuk mencerna susu secara tepat pada tubuh. Hal ini pada akhirnya menjadi gas yang menyebabkan masalah di tubuh dan biasa dialami sejak usia dini.
Ternyata kondisi tersebut juga bisa muncul ketika beranjak dewasa. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan minum susu yang berkurang, sehingga produksi enzim untuk memecah laktosa pun berkurang seiring dengan bertambahnya usia.
"Di Asia, sekitar 80-100 persen penduduknya mengalami lactose intolerant primer. Dan sebagian besar adalah lactose intolerant primer yaitu yang enzimnya cukup ketika lahir tapi karena nggak minum susu, tubuh berhenti menghasilkan enzim laktase," ungkap kata Haekal Anshari, seorang pakar gizi.
Oleh karena itu, disarankan untuk tetap mengonsumsi susu hingga dewasa. Konsumsi susu di usia dewasa bermanfaat untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi serta meningkatkan daya tahan tubuh.
Jika tidak menyukai susu, bisa menggantinya dengan yogurt. Selain meningkatkan kesehatan pencernaan, bakteri baik yang terkandung pada yogurt mampu menurunkan risiko intoleransi laktosa
"Karena bakterinya memecah laktosa, jadi bisa menurunkan risiko lactose intolerant. Selagi tetap mendapatkan manfaat yang sama seperti susu seperti vitamin dan mineral untuk kesehatan tulang dan gigi serta meningkatkan daya tahan tubuh," tandas Haekal.
Reporter: Cynthia Amanda MaleSumber: Dream.co.id
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada penderita alergi laktosa, minum susu bisa menyebabkan berbagai ancaman pada kesehatan mereka.
Baca SelengkapnyaTidak semua jenis yogurt dapat menurunkan risiko diabetes. Oleh sebab itu, direkomendasikan memilih yogurt yang plain atau tidak mengandung gula.
Baca SelengkapnyaGejala alergi pada anak bisa bervariasi, tergantung pada jenis alergen dan cara tubuh meresponsnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gluten adalah jenis protein yang ditemukan dalam biji-bijian, terutama gandum. Dua protein utama dalam gluten adalah gliadin dan glutenin.
Baca SelengkapnyaPria di Inggris meninggal akibat hiperkalsemia, yaitu suatu keadaan yang dipicu oleh tingginya tingginya konsumsi vitamin D.
Baca SelengkapnyaSebagian orang tua mungkin pernah merasakan anak susah makan. Bahkan permasalahan itu masih dirasakannya hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaSindrom nasi goreng merupakan salah satu istilah yang digunakan untuk menyebut masalah keracunan makanan. Kenali penyebab dan cara menagtasinya.
Baca SelengkapnyaWalau sama-sama bernama alergi, alergi makanan dan rinitis alergi memiliki perbedaan gejala di antara keduanya.
Baca SelengkapnyaTidak semua bahan alami cocok untuk kulit sensitif.
Baca Selengkapnya