Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kendati Antibodi Menurun, Vaksin Tetap Beri Perlindungan Secara Efektif dari COVID-19

Kendati Antibodi Menurun, Vaksin Tetap Beri Perlindungan Secara Efektif dari COVID-19 ilustrasi vaksin. ©2012 diena.lv

Merdeka.com - Usai mendapat dosis kedua vaksin Sinovac, setelah beberapa waktu antibodi bakal menurun, namun vaksin tersebut masih akan bekerja di tubuh kita. Hal ini tidak berarti bahwa perlindungan terhadap COVID-19 bakal menjadi kembali lemah seiring waktu.

"Antibodi bisa turun tapi selama ada sel memori yang mengingat antigen COVID-19, begitu tertular virus COVID-19, tubuh akan membentuk kembali antibodi untuk memberikan perlawanan," ucap Juru Bicara Vaksinasi COVID-19, dr. Siti Nadia Tarmizi.

Vaksin membentuk sistem imun yang bersifat adaptif yang didalamnya terdapat sel memori dan antibodi. Itulah mengapa vaksin dianggap tetap efektif walaupun terjadi penurunan titer antibodi.

"Sel memori akan bekerja dan merespons apabila terjadi paparan terhadap antigen COVID-19. Dengan adanya sistem imun yang adaptif, ia akan lebih sigap dan lebih cepat menetralisir ketika virus masuk," jelas Nadia.

Sel memori dan antibodi yang terbentuk usai vaksinasi juga bisa berfungsi untuk meringankan gejala apabila terpapar COVID-19. Sehingga, kemungkinan terjadinya penularan juga semakin mengecil.

"Bagi orang yang sudah divaksin, ia jadi punya sistem pertahanan untuk melawan virus COVID-19. Kalau nantinya virus itu masuk kedalam tubuhnya, itu bisa dilawan dengan cepat dan dinetralisir," jelas Siti.

Target Vaksinasi Minimal 70 Persen

Apabila tiap orang memiliki pertahanan yang sama, kemudian virus akan menjadi lebih sedikit. Sehingga terjadinya penularan bisa dihentikan.

"Lama-lama itulah yang disebut dengan kekebalan kelompok dan benteng pertahanan bersama. Karena si virus ini tidak bisa menembus lagi dan mendapatkan sel manusia untuk berkembang biak," tambahnya.

Dengan benteng pertahanan yang sudah dibentuk, orang-orang yang belum divaksinasi juga akan ikut terlindungi. Mengingat sebagian besar populasi sudah divaksinasi.

"Itu kenapa kita harus memvaksinasi minimal 70 persen penduduk Indonesia. Dengan begitu, kita bisa melindungi sisa penduduk Indonesia yang tidak bisa mendapatkan vaksinasi," ucap Nadia.

Reporter: Diviya AgathaSumber: Liputan6.com

(mdk/RWP)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Komnas KIPI Pastikan Vaksin nOPV2 Aman Digunakan untuk Cegah Polio

Komnas KIPI Pastikan Vaksin nOPV2 Aman Digunakan untuk Cegah Polio

Komnas KIPI menyebut vaksin nOPV2 telah dikembangkan sejak tahun 2011 dan mulai diberikan sejak tahun 2021.

Baca Selengkapnya
Satu Keluarga Diduga Alami Keracunan AC Mobil saat Mudik, Ketahui Langkah Antisipasinya Sebelum Perjalanan Jauh

Satu Keluarga Diduga Alami Keracunan AC Mobil saat Mudik, Ketahui Langkah Antisipasinya Sebelum Perjalanan Jauh

Viral satu keluarga pemudik diduga alami keracunan AC mobil hingga sebabkan kematian.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember

Covid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember

Vaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.

Baca Selengkapnya
Cara Mencegah Penularan Virus Nipah, Kenali Gejalanya

Cara Mencegah Penularan Virus Nipah, Kenali Gejalanya

Infeksi virus Nipah dapat dicegah dengan menghindari paparan terhadap babi dan kelelawar serta menerapkan kebiasaan bersih.

Baca Selengkapnya