Kenali Tanda Burnout yang Bisa Dialami oleh Seorang Ibu
Merdeka.com - Salah satu masalah yang bisa dialami oleh seorang ibu namun jarang disadari adalah burnout. Hal ini biasanya ditandai dengan stres yang berkepanjangan atau arasa lelah yang luar biasa.
Putu Andani, M.Psi., psikolog dari TigaGenerasi mengatakan banyak seorang ibu yang tidak menyadari jika dirinya mengalami masalah stres, burnout, dan depresi. Pasalnya, dia merasa baik-baik saja asalkan seluruh tugasnya sebagai istri, ibu, dan guru dapat diselesaikan.
Burnout memiliki gejala tertentu yang seringnya justru disadari oleh orang lain seperti pasangan atau keluarga. Beberapa gejala atau tanda kamu mengidap burnout adalah kedekatan emosional yang berkurang dengan anak dan suami, tidak memiliki passion, hilang konsentrasi dan mudah marah.
"Kalau yang kita rasakan sendiri ya kayak kelelahan itu ya sama less of emotional bonding baik itu kegiatan parenting, hubungan kita dengan suami, pekerjaan rumah tangga, pikiran kita itu hanya ke survival mood aja gimana caranya ini beres," ujar Putu beberapa waktu lalu.
Berusaha Bertahan adalah Ciri Burnout
Putu mengatakan sikap berusaha bertahan adalah salah satu ciri dari burnout, padahal untuk melakukan pekerjaan yang disukai membutuhkan ketertarikan dan rasa bahagia. Menurut Putu, sikap survival mood ini jika dibiarkan akan berbahaya sehingga berdampak pada anggota keluarga terutama anak yang ikut terbawa stres.
"Kita saking survival mood-nya jadi enggak sadar, ini bisa dilihat dari perilaku yang ditunjukkan sama anak dan suami misalnya anak-anak jadi cepat nangis, selain dia mungkin beradaptasi dia juga stres dengan kita yang enggak responsif. Jadi tanda-tandanya selain dari diri sendiri, di lingkungan sekitar apakah ada juga perilaku yang berubah," kata Putu.
Putu memberikan saran agar para ibu tidak menyalahkan diri sendiri jika ada sesuatu yang berjalan tidak sesuai dengan rencana. Kemampuan untuk melepaskan dan mengikhlaskan juga diperlukan untuk memberi ketenangan batin.
"Dengan letting go kita jadi lebih sehat mental, lebih tahu prioritas, dan buat ibu-ibu yang masih struggle dengan burnout semangat, take a break jangan lupa, bercerita, regulasi diri apakah ada yang harus diturunkan standarnya atau harus didelegasikan," tandas Putu.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Burnout dan kelelahan kerap keliru dikenali karena gejala yang sama.
Baca SelengkapnyaPada saat seseorang menjalani peran sebagai orangtua, parental burnout merupakan sebuah hal yang sangat rentan terjadi.
Baca SelengkapnyaMunculnya stres pada kehidupan sehari-hari merupakan hal yang tidak bisa dihindari
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dampak stress bukan hanya ke masalah psikologis saja, tetapi juga dapat berdampak ke fisik.
Baca SelengkapnyaMengepal Tangan Isyarat Wanita dalam Bahaya dan Butuh Pertolongan? Ini Kata Psikolog
Baca SelengkapnyaRasa "berat" karena kurang tidur bisa membuat kita lebih mudah lelah. Akumulasi stres fisik & emosional dari kelelahan itu kemudian bisa membuat susah tidur.
Baca SelengkapnyaBekerja terlalu keras bisa menyebabkan masalah pada kesehatan mental kita. Berikut sejumlah cara untuk berhenti menjadi workaholic.
Baca SelengkapnyaAnak yang sering tidur larut malam bisa mengalami berbagai masalah, mulai dari fisik, emosional, hingga akademik. Dampaknya pun bisa memengaruhi perkembangannya
Baca SelengkapnyaPelukan tidak hanya mengurangi rasa sakit dan kecemasan, tetapi juga dapat mengurangi tingkat depresi dan perilaku agresif pada seseorang.
Baca Selengkapnya