Kenali Sejumlah Gejala Demam Berdarah yang Perlu Ditanggapi Secara Serius
Merdeka.com - Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit endemis di Indonesia. Sejumlah gejala penyakit ini perlu sangat diperhatikan karena bisa berdampak berat termasuk meninggal.
Memang sebagian orang ada yang mengalami dengue tanpa gejala, ada juga yang ringan. Namun, bila memperlihatkan gejala kurang baik, segera dibawa ke puskesmas atau rumah sakit untuk mencegah keparahan akibat dengue.
Baik anak, remaja atau orang dewasa yang terinfeksi harus segera mendapatkan perawatan di rumah sakit bila mengalami gejala demam mendadak lebih dari tiga hari. Lalu, diikuti dengan mual, muntah, nyeri otot, nyeri di belakang telinga, sakit kepala.
"Jadi, kalau sudah demam tinggi mendadak lebih dari tiga hari itu harus mencari pertolongan (medis). Apalagi disertai gejala mual, muntah, ditamnbah badan nyeri, sakit kepala," kata dokter spesialis anak konsultan Profesor Sri Rezeki Hadinegoro beberapa waktu lalu.
"Jadi, kalau datang ke fasilitas pelayanan kesehatan di fase awal, yakni demam itu, insyaAllah tertolong," katanya.
Pada fase awal atau fase demam, pasien memerlukan minum yang cukup karena demam tinggi. Memang nafsu makan dan minum menurun pada fase ini tapi tetap perlu minum.
Bila tidak ditangani dengan bail lalu berlanjut ke fase kritis yang bisa menyebabkan terjadi kebocoran dari pembuluh darah. Dari bagian tersebut rembes keluar cairan. Hal ini membuat tekanan darah anak turun.
"Kalau tekanan darah turun terus akan jadi syok. Jangan sampai fase kritis ini terjadi," pesan Sri.
Indonesia Endemis Dengue
Sri juga melaporkan bahwa dalam studi yang melibatkan 1.800-an anak, data menunjukkan pada anak di bawah satu tahun hasil pemeriksaan serologi menunjukkan 25 persen sudah pernah terkena dengue.
Lalu, pada anak di bawah lima tahun makin banyak persentase anak yang dalam hidupnya pernah terinfeksi virus tersebut. Baik disadari atau tidak.
"Lalu, pada anak umur sembilan tahun sekitar 90 persen sudah pernah. Mungkin kita yang sudah berumur ini juga pernah kena tapi enggak tahu," kata Sri.
Secara geografis memang Indonesia ini 'rumah' yang nyaman bagi nyamuk belang-belang hitam putih itu berkembang biak.
"Pertama, temperatur udara kita hangat. Lalu, dua kelembapan kita cocok untuk dia bertelur atau berkembangbiak. Nyaman buat nyamuk itu," kata wanita yang sudah sejak 1980-an menjadi dokter ini.
Meski Indonesia nyaman untuk perkembangbiakan nyamuk, hal yang bisa diupayakan mencegah nyamuk tersebut berkembang biak. Caranya dengan memastikan tidak ada genangan air bersih di sekitar rumah kita.
"Ingat ya nyamuk ini suka pada air bersih," katanya.
Jadi, selain tidak ada tampungan air di luar rumah, di dalam rumah pun tidak ada. Pastikan bagian menaruh gelas di dispenser itu kering. Lalu, tempat menaruh tetesan AC juga kerap dibuang agar tidak jadi tempat nyamuk berkembang biak.
"Hal-hal sepele seperti itu kerap yang jadi tempat perindukan nyamuk," kata Sri.
Reporter: Benedikta DesideriaSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nggak hanya karena keringat berlebih, ini beberapa masalah kesehatan yang bisa jadi penyebabnya.
Baca SelengkapnyaKondisi lelah yang kita alami di hari ini bisa terjadi akibat hal yang kita lakukan kemarin malam.
Baca SelengkapnyaBeberapa tindakan yang bisa dilakukan sebagai pertolongan pertama kram perut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengenali gejala tersedak pada bayi sangat penting untuk memberikan tindakan cepat dan tepat guna.
Baca SelengkapnyaGejala selesma pada anak biasanya meliputi bersin, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, hingga demam ringan. Namun kondisi ini bisa membaik dengan sendirinya.
Baca SelengkapnyaUntuk proses pemulihan, orang dewasa dibutuhkan waktu sekitar 3 minggu dan anak-anak selama 2 minggu.
Baca SelengkapnyaMenurut primbon, mata berkedut bisa saja pertanda baik. Tapi menurut medis, mata berkedut justru sesuatu yang normal, atau bahkan bisa menjadi tanda masalah.
Baca SelengkapnyaIa membenarkan jika dokter Lo Siauw Ging MARS saat ini sedang mendapat perawatan di Rumah Sakit Kasih Ibu (RSKI) Solo.
Baca SelengkapnyaRasa "berat" karena kurang tidur bisa membuat kita lebih mudah lelah. Akumulasi stres fisik & emosional dari kelelahan itu kemudian bisa membuat susah tidur.
Baca Selengkapnya