Merdeka.com - Dampak yang bisa ditimbulkan oleh COVID-19 tidak hanya menyerang fisik seseorang namun juga pada psikis. Hal ini bisa berupa terjadinya insomnia seperti yang dialami oleh sejumlah orang dan kondisi ini dikenal dengan nama "coronasomnia".
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa atau Psikiatri dr. Andri, Sp.KJ mengatakan gangguan tidur saat masa pandemi biasanya mulai dialami sejak seseorang terinfeksi COVID-19.
"Jadi pada saat dia terinfeksi corona itu, pada saat sakit tuh mereka sudah mengalami gangguan tidur. Terutama biasanya pada orang-orang yang mungkin tidak menyangka ya kalau dia tuh bisa kena Covid," kata dr. Andri beberapa waktu dilansir dari Antara.
Selain itu, dr. Andri juga menjelaskan bahwa gangguan tidur juga dapat dialami seseorang meski tidak terkena virus corona, biasanya karena mereka tidak menerima kondisi pandemi ini.
"Kayak ketakutan yang luar biasa akibat pemberitaan terkait Covid. Mungkin banyak yang mengatakan 'Oh ini bisa mati' bisa kenapa-napa. Itu salah satunya," jelasnya.
Coronasomnia juga bisa dialami orang-orang yang memang sudah memiliki riwayat gangguan kecemasan sebelumnya. Sehingga, gangguan kecemasan yang sudah ada akan memperparah kondisi seseorang.
Untuk menangani gangguan ini, dr. Andri menjelaskan cara untuk menanganinya adalah dengan memberi bantuan dengan obat tidur. Kedua, psikiater pun akan membantu pola tidur menjadi lebih baik. Selain gangguan tidur, gangguan lainnya yang banyak dialami masyarakat di tengah pandemi ini adalah gangguan kecemasan.
"Paling banyak ya gangguan kecemasan ya. Jadi dari awal 2020 Maret itu sebenarnya pasien-pasien yang mengalami gangguan kecemasan itu dominan ya. Jadi cuma khawatir ada gejala-gejala batuk pilek, waduh jangan jangan COVID. Terus nanti ada sesak-sesak sedikit kecapekan, dikiranya COVID gitu ya," paparnya.
"Tapi kalau yang sekarang, enam bulan terakhir nih dari mulai Januari ya sebenarnya sampai sekitaran bulan Juni kemarin, itu yang paling banyak memang sudah kecemasan akibat kondisi COVID itu sendiri sudah berada di tengah-tengah mereka. Misalnya di keluarganya, bahkan kena juga sendiri gitu," sambungnya.
Melihat hal ini, dr. Andi berpendapat bahwa masalah gangguan kecemasan akibat COVID-19 ini kurang baik bagi kondisi masyarakat. Terlebih lagi jika seseorang memang memiliki riwayat gangguan kecemasan. Dr. Andri menyarankan, salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menghindari gangguan-gangguan ini adalah dengan mengurangi asupan berita-berita negatif terkait COVID-19.
"Otak kita ini memang dari dulunya dirancang ya itu memang untuk merespon hal-hal negatif lebih baik daripada hal-hal positif," jelas dr. Andri.
"Jadi, kalau misalnya ada sesuatu yang positif, itu masuknya ke dalam otak tuh lebih lama gitu. Karena nanti selalu akan ada pikiran bagaimana kalau nggak begitu yang terjadi. Itu namanya negativity bisa ya kalau kita di dalam ilmu kedokteran jiwa bilangnya seperti itu," sambungnya.
Namun karena saat ini pemberitaan sudah ada dimana-mana seperti WhatsApp grup, media sosial, dan lain sebagainya, mungkin akan sedikit sulit bagi masyarakat untuk menghindari berita tersebut.
"Kalau enggak bisa, kasih waktu. Kalau misalnya mau melihat berita-berita itu persiapkan diri dulu. Misalnya dengan melakukan relaksasi, melakukan hal-hal yang menyenangkan. Atau misalnya membaca sesuatu yang baik seperti kitab suci," tuturnya.
Selain itu, dr.Andri juga menyarankan masyarakat untuk menerapkan beberapa hal lain yang menyehatkan. Sebaiknya kita tetap berolahraga dan lakukan aktivitas fisik di bawah sinar matahari serta mengonsumsi vitamin dan menyeimbangkannya dengan asupan makanan yang bergizi. [RWP]
Baca juga:
Alami Insomnia saat Lakukan Isolasi Mandiri, Ini Hal yang Bisa Dilakukan
Waspada! Mendengkur Bisa Jadi Penyebab Masalah Kardiovaskular
Dokter Sebut Alasan Mengapa Lansia Tidur Lebih Sedikit Dibanding Usia Lain
Mengapa Pandangan Mata Jadi Memburam pada Saat Kita Bangun Pagi?
Begini Cara Siasati ketika Anak Sulit Tidur di Malam Hari
Advertisement
4 Cara Alami yang Bisa Dilakukan di Rumah untuk Mengatasi Ejakulasi Dini
Sekitar 3 Jam yang laluIni Bahayanya Menahan Kencing Bagi Wanita
Sekitar 9 Jam yang lalu4 Hal yang Perlu Diketahui dalam Memilih Celana Dalam untuk Olahraga
Sekitar 16 Jam yang lalu4 Kondisi yang Bisa Menyebabkan Ukuran Kejananan Pria Menyusut
Sekitar 1 Hari yang laluSusu Miliki Peranan Besar Mulai pada Bayi Hingga Lansia
Sekitar 1 Hari yang laluTidur Siang Terlalu Lama Bisa Tingkatkan Risiko Kematian dan Serangan Jantung
Sekitar 1 Hari yang laluTak Hanya Olahraga, Aktivitas Fisik Juga Penting Dilakukan Anak-Anak
Sekitar 1 Hari yang lalu8 Makanan yang Bisa Buat Kamu Menjadi Mengantuk Usai Mengonsumsinya
Sekitar 1 Hari yang laluBahaya yang Mengancam dari Kebiasaan Pria Memasukkan Ponsel ke Saku Celana
Sekitar 2 Hari yang lalu8 Cara Mengatasi Tangan dan Kaki yang Berkeringat secara Berlebih
Sekitar 2 Hari yang lalu4 Pola Makan yang Perlu Dipertimbangkan Ketika Kamu Sedang PMS
Sekitar 3 Hari yang lalu3 Dampak Buruk yang Bisa Muncul dari Kebiasaan Tidur dengan Rambut Basah
Sekitar 3 Hari yang lalu4 Masalah Puting yang Rentan Dialami oleh Ibu Menyusui
Sekitar 4 Hari yang laluDiagnosis Neuropati Sedini Mungkin Bisa Cegah Masalah Saraf Serius
Sekitar 4 Hari yang laluCerita Reshuffle Kabinet Jokowi
Sekitar 1 Minggu yang laluSosok John Wempi Wetipo, Kader PDIP Miliki Rp65 M Dipuji Megawati Karena Disiplin
Sekitar 1 Minggu yang laluLuhut Bongkar Rahasia, Kisah di Balik Jokowi Sering Merotasinya Sebagai Menteri
Sekitar 6 Hari yang laluMomen Jokowi Lupa Sapa Zulkifli Hasan dan Hadi Tjahjanto di Sidang Kabinet Paripurna
Sekitar 1 Minggu yang laluCerita Reshuffle Kabinet Jokowi
Sekitar 1 Minggu yang laluMomen Jokowi Dicolek dan Jadi Sorotan Pemimpin Dunia saat KTT G7
Sekitar 7 Jam yang laluMomen Akrab Jokowi Dirangkul Joe Biden di KTT G7
Sekitar 12 Jam yang laluKe Luar Negeri, Jokowi Tugaskan Ma'ruf Amin Jadi Plt Presiden
Sekitar 12 Jam yang laluJokowi & PM Inggris Boris Johnson Sepakat Perkuat Kerja Sama Bidang EBT dan Pangan
Sekitar 12 Jam yang laluUpdate Kasus Covid Nasional Hari Ini Per 28 Juni 2022
Sekitar 5 Jam yang laluAlasan Pemerintah Tak Batasi Aktivitas Masyarakat Meski Covid-19 Naik Lagi
Sekitar 10 Jam yang laluMoeldoko: Pandemi Belum Berakhir, Ojo Kesusu Lepas Masker
Sekitar 11 Jam yang laluHarga BBM Shell Kembali Naik, Bagaimana dengan Pertamina?
Sekitar 3 Minggu yang laluJokowi Soal Harga BBM: Subsidi APBN Gede Sekali, Tahan Sampai Kapan?
Sekitar 1 Bulan yang laluPresiden Jokowi Transit di Polandia, Lanjut ke Ukraina Naik Kereta Api
Sekitar 4 Jam yang laluPoin-Poin Krusial yang Disuarakan Jokowi kepada Pemimpin Negara dalam KTT G7
Sekitar 8 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami