Kenali Apa Itu Inferiority Complex dan Cirinya, Kondisi Penyebab Minder dan Rendah Diri
Inferiority complex merupakan kondisi yang ditandai rasa percaya diri yang rendah pada seseorang.
Inferiority complex yang dialami oleh seseorang bisa menjadi penyebab berbagai masalah sehingga penting dikenali secepat mungkin.
Kenali Apa Itu Inferiority Complex dan Cirinya, Kondisi Penyebab Minder dan Rendah Diri
Rasa minder dan rendah diri merupakan suatu kondisi yang bisa dialami seseorang pada waktu-waktu tertentu. Ketika berada di lingkungan dengan orang-orang yang kita anggap berada di posisi lebih tinggi, rasa rendah diri ini kerap muncul.
-
Apa yang dimaksud dengan inferiority complex? Inferiority complex adalah perasaan kurang percaya diri yang mendalam dan keyakinan bahwa seseorang tidak sebaik orang lain.
-
Bagaimana inferiority complex memengaruhi kehidupan seseorang? Perasaan ini bisa mengganggu kepercayaan diri dan membuat seseorang merasa terasing, bahkan dalam situasi yang seharusnya membuat mereka merasa bahagia atau puas.
-
Siapa yang mungkin mengalami inferiority complex? Biasanya, seseorang yang mengalami inferiority complex merasa tidak kompeten atau tidak memadai dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam hal pekerjaan, hubungan pribadi, maupun pencapaian akademis.
-
Apa saja penyebab rasa rendah diri? Rasa rendah diri dapat memiliki penyebab yang kompleks dan bervariasi antara individu satu dengan yang lain. Beberapa penyebab umumnya meliputi:1. Pengalaman Trauma atau Penolakan. Pengalaman masa lalu seperti trauma, pelecehan, atau penolakan dalam hubungan interpersonal dapat menyebabkan seseorang merasa tidak berharga atau tidak dihargai. Pengalaman negatif ini dapat memengaruhi persepsi diri seseorang dan menurunkan harga diri. 2. Perbandingan Sosial. Perbandingan terus-menerus dengan orang lain, terutama di era media sosial yang serba terbuka, dapat menyebabkan seseorang merasa tidak cukup baik atau kurang sukses dibanding orang lain. Hal ini dapat mengarah pada perasaan rendah diri dan kurangnya kepercayaan diri.3. Standar yang Tidak Realistis. Memiliki standar yang tidak realistis terhadap diri sendiri atau menerima standar yang diberlakukan oleh orang lain tanpa kritisisme dapat menyebabkan perasaan rendah diri. Ketika seseorang tidak dapat memenuhi ekspektasi ini, hal itu bisa memperburuk rasa tidak berdaya. 4. Kritik Berlebihan dari Orang Lain. Kritik yang konstan atau bersifat merendahkan dari orang lain, terutama dari orang-orang yang penting dalam kehidupan seseorang seperti keluarga atau teman, dapat merusak harga diri dan menyebabkan perasaan rendah diri.5. Kegagalan dalam Pencapaian. Menghadapi kegagalan dalam mencapai tujuan atau tidak berhasil dalam upaya tertentu dapat mengurangi kepercayaan diri seseorang. Rasa tidak mampu atau tidak berdaya dapat muncul sebagai akibat dari pengalaman ini. 6. Gangguan Mental atau Emosional. Beberapa gangguan mental seperti depresi, kecemasan, atau gangguan makan dapat menyebabkan atau memperburuk rasa rendah diri. Gangguan-gangguan ini sering kali mempengaruhi cara seseorang melihat dirinya sendiri dan dunia di sekitarnya.
-
Mengapa lingkungan keluarga bisa menyebabkan inferiority complex? Pengalaman masa kecil, termasuk perlakuan dari orang tua atau pengasuh, dapat memengaruhi perkembangan rasa percaya diri. Penilaian negatif, kritik berlebihan, atau kurangnya dukungan emosional dapat menyebabkan perasaan inferior.
-
Kenapa merasa insecure jadi tanda kepercayaan diri rendah? Merasa insecure merupakan salah satu tanda yang jelas dari kepercayaan diri rendah. Individu yang merasa insecure cenderung meragukan diri mereka sendiri, baik itu dalam konteks sosial, profesional, maupun pribadi.
Munculnya rasa rendah diri ini memang normal jika terjadi sesekali, namun jika kerap terjadi hingga memengaruhi kehidupan, maka bisa jadi Anda mengalami inferiority complex.
Menurut American Psychological Association, inferiority complex merupakan kondisi yang ditandai dengan perasaan minder atau merasa tidak aman dalam kehidupan sehari-hari. Munculnya perasaan ini disebabkan karena rasa rendah diri pada orang lain secara fisik dan mental baik disebabkan oleh suatu hal yang rasional atau tidak.
Terdapat dua respons terhadap inferiorty complex ini yaitu berupa menarik diri dari lingkungan dan menghindari interaksi dengan orang lain atau bisa berupa rasa kompetitif berlebih untuk membuktikan bahwa mereka tidak lebih rendah dari orang lain. Pada kondisi kedua, ketika seseorang akhirnya merasa lebih mampu dari orang lain, kondisi ini menyebabkan munculnya superiority complex.
Dilansir dari Everyday Health, istilah inferiority complex ini muncul pada tahun 1907 dan digunakan oleh psikoanalis Alfred Adler untuk menjelaskan mengapa banyak orang tidak termotivasi untuk berusaha keras dan terbaik demi kehidupannya. Kondisi ini kerap ditandai dengan rasa rendah diri yang muncul.
Penyebab Inferiority Complex
Rasa inferioritas merupakan kondisi yang sebenarnya normal terjadi di masa kanak-kanak sebagai cara untuk membentuk kepribadian dan mengembangkan diri di masa mendatang. Perasaan ini dibutuhkan anak untuk mampu belajar dan menghadapi tantangan tanpa rasa malu dan kesulitan. Sayangnya, perasaan ini kadang terbawa hingga usia dewasa dalam kondisi yang tak sehat.
Dalam model tahapan pertumbuhan psikososial dari Erikson, anak yang mendapat hukuman yang berdampak pada fisik dan mental mereka bisa mengalami perasaan sentimen dan kehilangan rasa percaya diri. Ketika anak tidak memiliki kepercayaan terhadap rasa kasing sayang, mereka cenderung meninginkan penghargaan melalui pencapaian. Hal ini kemudian bisa menyebabkan inferiority complex di masa mendatang.
Masalah inferiority complex ini lebih rentan dialami oleh pria akibat adanya toxic masculinity. Pria cenderung membandingkan kondisi dan pencapaian mereka dengan pria lain sehingga menyebankan munculnya kondisi ini.
Tanda-tanda Inferiority Complex
Inti dari inferiority Complex adalah munculnya kecenderungan terhadap perilaku dan perasaan negatif. Beberapa tanda bahwa Anda mengidap inferiority complex adalah:
- Kerap fokus pada pikiran yang mengecewakan dan negatif
- Menutup diri karena rasa malu, bersalah, atau perasaan kalah yang mendalam
- Menjauh dari rekan kerja, kolega, atau anggota keluarga
- Merendahkan orang lain sebagai salah satu cara untuk meluapkan perasaan gagal dan terisolasi
Beberapa tanda lain yang juga bisa muncul pada seseorang yang mengalami Inferiority Complex adalah:
- Merasa bertanggungjawab terhadap hasil dan kegagalan oranglain
- Mencari perhatian dan pengakuan dengan pura-pura sakit, depresi, atau dengan membuat pembicaraan terus berpusat pada kondisi mereka
- Menghindari beragam kompetisi ketika upaya mereka akan dibandingkan dengan orang lain
- Tidak berani mengambil risiko
- Sangat sensitif dengan pujian dan kritik
- Menunjukkan kecenderungan perfeksionis, kecemasan, depresi, serta perasaan negatif lain
Dampak Inferiority Complex
Perilaku membanding-bandingkan diri dengan seseorang yang lebih pintar dan terampil merupakan salah satu tanda dari inferiority complex. Ketika seseorang mengalami kondisi ini, rasa rendah diri mereka sangat besar sehingga memengaruhi perilaku sehari-hari.
Gejala utama dari inferiority complex ini adalah munculnya rasa rendah diri. Pandangan terhadap diri sendiri secara negatif juga bisa membuat seseorang menjauh dari lingkungan sekitar karena merasa tak sebanding.
Kondisi ini bisa berdampak pada rasa tak berdaya atau merasa kurang bahkan ketika tujuan sudah tercapai. Kondisi ini juga kadang membuat seseorang merasa membutuhkan pembuktian secara agresif.