Merdeka.com - Pada saat ini, konsumsi makanan olahan merupakan suatu hal yang sangat marak dilakukan. Sayangnya, hal ini bisa menimbulkan sejumlah makanan kesehatan mulai meningkatnya risiko kanker, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan bahkan depresi.

Dilansir dari Medical Daily, penelitian terbaru mengungkap bahwa konsumsi makanan olahan ini bisa membuat seseorang semakin gemuk namun juga kekurangan nutrisi pada saat bersamaan. Hal ini merupakan pertama kalinya kedua hal ini ditemui secara bersamaan.

Hasil temuan ini telah dipublikasikan pada jurnal Lancet. Dinyatakan bahwa perubahan yang sangat cepat pada sistem makanan menyebabkan tersebarnya makanan olahan ini dan munculnya masalah kesehatan serius.

Sebelumnya, makanan ini ditemui berdampak pada tingkat obesitas di negara kaya dan menengah. Namun kini, hal ini juga dialami pada masyarakat miskin yang mengalami malnutrisi karena tersebarnya makanan olahan dengan harga murah ini.

"Kualitas makanan ini sungguh sangat buruk," terang Francesco Branca, Direktur Departemen Nutrisi untuk Kesehatan dan Perkembangan pada World Health Organization (WHO).

"Jadi, kurangnya vitamin dan mineral, serta makanan murah tinggi lemak, gula, dan garam," sambungnya.

Kurangnya nutrisi bersamaan dengan obesitas ini dialami oleh orang di seluruh dunia. Branca mengungkap bahwa masyarakat di Amerika Latin, Afrika sub-Sahara, serta Asia Tenggara sangat terdampak dari dua masalah kesehatan ini.

Penelitian mengungkap bahwa efek dari makanan yang buruk ini menyebabkan satu dari lima orang dewasa di seluruh dunia meninggal. Kelebihan berat badan atau obesitas membuat seseorang mengalami risiko diabetes tipe-2, penyakit jantung, stroke, kanker, serta masalah kehamilan. Sedangkan kurang nutrisi menyebabkan masalah dengan mikrobioma, metabolisme, dan juga jalur insulin.

Penelitian ini juga memberikan solusi potensial terkait masalah krisis makanan ini. Mereka mengungkap bahwa seseorang harus mengonsumsi makanan yang lebih sehat dan alami. Selain itu, pemerintah juga diharap bisa membuat kebijakan terkait peradan makanan yang murah dan tak sehat ini.