Merdeka.com - Indonesia merupakan salah satu negara dengan penutur dua bahasa yang cukup tinggi. Setidaknya warga Indonesia bisa berbicara bahasa Indonesia serta satu bahasa daerah yang mereka miliki.
Kebiasaan berbicara dua bahasa atau bilingual ini ternyata diketahui bisa berdampak manfaat bagi seseorang. Dilansir dari Medical Xpress, penelitian yang dilakukan di Universitat Oberta de Catalunya (UOC) dan Pompeu Fabra University (UPF) mengungkap bahwa penggunaan dua bahasa ini bisa berdampak pada otak.
Hasil penelitian ini telah dipublikasikan pada jurnal Neuropsychologia. Diketahui bahwa menggunakan dua bahasa secara aktif bisa memberi manfaat neurologis dan melindungi seseorang dari masalah kognitif yang disebabkan oleh penuaan serta demensia.
"Tingkat demensia pada negara di mana lebih dari satu bahasa dituturkan diketahui 50 persen lebih rendah dibanding pada tempat di mana hanya ada satu bahasa untuk berkomunikasi," terang Marco Calabria, profesor dari UOC.
Penelitian ini melibatkan 63 individu sehat, 135 pasien dengan masalah kognitif ringan, serta 68 penderita Alzheimer's. Penelitian dilakukan di kota Barcelona di mana bahasa Spanyol dan Kataunya dituturkan oleh penduduk di kota tersebut.
Peneliti menggunakan kuisioner untuk mengukur kemampuan berbahasa Katalunya dan Spanyol untuk mengetahui tingkat bilingualisme seseorang. Tingkat kefasihan berbahasa ini dihubungkan dengan usia atau diagnosis neurologikal serta gejala masalah kognitif yang terjadi.
"Kami menemukan bahwa seseorang dengan tingkat bilingualisme lebih tinggi mengalami masalah kognitif lebih ringan di kemudian hari dibanding mereka yang bilingual secara pasif," terang Calabria.
Calabria mengatakan bahwa berbicara dua bahasa dan menggantinya secara berkali-jali sebagai latihan seumur hidup bagi otak. Berdasar peeneliti, akrobat linguistik ini berhubungan dengan fungsi kognitif lain seperti kontrol eksekutif kita.
Sistem eksekutif kontrol ini berhubungan dengan sistem yang digunakan untuk mengontrol dua bahsa dan melakukan peralihan satu sama lain. Hal ini membuat otak fokus pada satu hal dan lainnya untuk menghindari tercampurnya kedua bahasa ketika seseorang berbicara.
Penelitian lebih lanjut akan dilakukan untuk melihat dampak lebih lanjut dari kebiasaan ini. Peneliti akan melihat apakah hal ini berdampak pada masalah otak lain seperti Parkinson's. [RWP]
Baca juga:
Anak yang Ditelantarkan Orangtua Lebih Rentan Mengalami Kehamilan di Usia Remaja
Kedelai Bisa Jadi Bahan Berharga untuk Perawatan Kanker Tulang
Tidur Cukup Bisa Buat Orang Menanggapi Peristiwa dengan Lebih Baik
Otak Bisa Dilatih untuk Mencegah Terjadinya Mabuk Perjalanan
Olahraga Terbukti Bisa Bantu Seseorang Pulih Lebih Cepat dari Stres
Olahraga Bisa Bantu Tingkatkan Fungsi Otak dan Buat Orang jadi Pintar
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami