Merdeka.com - Bersih itu memang baik. Tetapi, bersih secara berlebihan juga tak baik. Ini karena dalam beberapa titik, bakteri yang selama ini selalu dihindari juga memainkan peran penting bagi kesehatan tubuh. Sebuah studi baru menunjukkan bahwa asupan makanan yang kurang serat dapat menyebabkan kerusakan permanen pada bakteri usus.

Bakteri baik dalam usus berkembang dengan adanya serat yang bisa kamu temukan dalam sayuran, buah dan dedak biji-bijian. Tapi saat ini kebanyakan orang mulai melupakan serat salam menu makanannya. Para peneliti dari Stanford School of Medicine di Amerika melakukan uji coba pada tikus terkait dengan bakteri dalam usus. Studi tersebut menunjukkan bahwa mikroba tertentu yang hidup dalam usus tikus dengan makanan kurang serat memiliki risiko mengalami kematian.

Seperti yang dilansir melalui dailymail.co.uk, para peneliti mengungkapkan bahwa serat yang tidak dapat dicerna oleh usus manusia adalah sumber utama makanan bakteri yang hidup di usus. Bakteri-bakteri tersebut penting bagi kita karena berfungsi menangkis patogen, melatih sistem kekebalan tubuh dan mengarahkan pengembangan jaringan tubuh. manusia mampu mengambil koloni bakteri dari sumber eksternal.

Penggunaan antibiotik, operasi sesar dan kurangnya menyusui bayi menjadi faktor yang menyebabkan penipisan bakteri usus. Hasil uji coba yang dilakukan menunjukkan bahwa dalam beberapa minggu, perubahan besar dalam mikroba dapat diukur.

Terjadi sekitar 75% pengurangan bakteri usus pada tikus yang mengonsumsi makanan rendah serat, yang diiringi oleh menghilangnya banyak spesies mikroba dalam usus secara bersama-sama. Ini menunjukkan bahwa makanan berserat memainkan peran penting bagi tubuh, terutama terkait dengan perkembangan bakteri baik dalam usus.