Ini 4 dampak mengerikan depresi terhadap otak
Merdeka.com - Depresi merupakan gangguan kejiwaan yang semakin umum dialami manusia modern. Gangguan ini dapat mempengaruhi seseorang secara psikologis, namun juga memiliki potensi untuk mempengaruhi struktur fisik di otak.
Perubahan fisik ini biasanya berupa peradangan dan kurangnya asupan oksigen, hingga penyusutan otak. Singkatnya, depresi dapat memengaruhi pusat kendali sistem saraf Anda.
Bagi Anda yang tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana depresi dapat memengaruhi otak dan cara-cara untuk menghindarinya, berikut ini kami bahas selengkapnya seperti dilansir Healthline.
Penyusutan otak
Riset terbaru menemukan bukti bahwa bagian tertentu dalam otak pasien depresi menunjukkan penyusutan. Pertanyaan yang sedang dicari jawabannya oleh para peneliti saat ini adalah bagian otak mana yang bisa menyusut akibat depresi dan sampai sejauh mana penyusutan bisa terjadi.
Walaupun begitu, studi yang ada saat ini menunjukkan bahwa bagian-bagian yang mungkin mengalami penyusutan adalah hipokampus, talamus, amigdala, lobus frontal dan korteks prefrontal. Penyusutan yang mungkin terjadi dipengaruhi oleh lama depresi dan tingkat keseriusannya.
Bisa disimpulkan, ketika bagian otak menyusut, fungsi yang terkait dengan bagian otak tersebut ikut terpengaruh. Misalnya, korteks prefrontal dan amigdala bersinergi untuk mengendalikan respons emosional dan pengenalan isyarat emosional pada orang lain. Penyusutan di bagian ini berpotensi menimbulkan penurunan empati pada individu yang mengalami depresi postpartum (PPD).
Peradangan otak
Penelitian terbaru juga telah menemukan mata rantai antara inflamasi dan depresi. Walaupun begitu masih belum bisa dipastikan apakah inflamasi yang menyebabkan depresi atau sebaliknya.
Inflamasi otak selama depresi dikaitkan dengan lamanya seseorang menderita depresi. Sebuah penelitian teranyar menunjukkan bahwa orang-orang yang depresi selama lebih dari sepuluh tahun mengalami inflamasi atau peradangan hingga 30 persen lebih berat daripada orang-orang yang menderita depresi dalam periode waktu lebih singkat.
Karena inflamasi otak bisa menyebabkan sel-sel otak mati, kondisi ini bisa berujung pada penyusutan otak, penurunan fungsi neurotransmiter, dan berkurangnya kemampuan otak untuk berubah seiring pertambahan usia.
Bersama kondisi di atas, lambatnya tumbuh kembang otak, kesulitan belajar, daya ingat yang rendah, dan suasana hati yang tidak stabil juga bisa menjadi efek samping.
Kekurangan oksigen
Depresi telah dikaitkan dengan berkurangnya oksigen dalam tubuh. Perubahan ini mungkin karena perubahan pernapasan yang disebabkan oleh depresi. Namun masih belum diketahui secara pasti apakah depresi yang menyebabkan kurangnya oksigen atau justru kurang asupan oksigen yang menjadi pemicu depresi.
Faktor sel yang diproduksi sebagai respons terhadap otak yang tidak mendapatkan cukup oksigen (hipoksia) meningkat pada sel-sel imun spesifik yang ditemukan pada orang dengan gangguan depresi mayor dan gangguan bipolar.
Secara keseluruhan, otak sangat sensitif terhadap penurunan jumlah oksigen, sehingga dapat menyebabkan peradangan, cedera sel otak, atau bahkan kematian sel otak.
Seperti yang telah kita pelajari, peradangan dan kematian sel dapat mengarah ke sejumlah gejala yang terkait dengan gangguan pertumbuhan, pembelajaran, memori, dan suasana hati.
Bahkan hipoksia jangka pendek dapat menyebabkan kebingungan, seperti yang biasa terjadi pada pendaki gunung. Kurangnya oksigen membuat konsentrasi menurun dan mudah tersesat.
Perubahan jaringan dan struktur
Efek depresi terhadap otak juga bisa berujung pada perubahan struktural dan jaringan. Kondisi ini meliputi penurunan fungsi hipokampus yang berdampak pada gangguan memori, penurunan fungsi korteks prefrontal yang berkaitan dengan konsentrasi, serta penurunan fungsi amigdala yang mempengaruhi suasana hati dan regulasi emosi.
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
7 Contoh Depresi dan Penjelasannya, Perlu Diwaspadai
Depresi adalah gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan suasana hati yang terus mengalami tekanan dan kehilangan semangat hidup.
Baca SelengkapnyaMengenal Ciri-Ciri Depresi Terselubung dan Cara Mengatasinya, Jangan Dibiarkan
Depresi terselubung adalah kondisi ketika seseorang merasa tertekan, tapi tidak menunjukkan gejala atau ciri-ciri seperti orang yang depresi pada umumnya.
Baca Selengkapnya7 Gejala Awal Depresi yang Perlu Diwaspadai Sebelum Semakin Memburuk
Sebelum berubah menjadi depresi, terdapat sejumlah gejala yang perlu dikenali.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kenali 4 Gejala Awal Depresi yang Mungkin Saja Menimpamu, Jangan Diabaikan!
Beberapa gejala awal depresi yang mungkin saja dialami, tapi nggak disadari. Apa saja?
Baca SelengkapnyaOrang yang Hidup Sendiri Cenderung Mudah Alami Depresi
Tinggal sendirian memiliki kecenderungan lebih besar untuk mengalami depresi.
Baca Selengkapnya11 Jenis Meditasi untuk Mengatasi Depresi, Sudah Coba?
Meditasi hadir menjadi salah satu langkah alternatif yang terjangkau untuk mengatasi depresi seseorang. Yuk, simak lebih lanjut!
Baca SelengkapnyaManfaat Luar Biasa Dibalik Pelukan Hangat dengan Orang Terkasih, Salah Satunya Redakan Stres
Pelukan tidak hanya mengurangi rasa sakit dan kecemasan, tetapi juga dapat mengurangi tingkat depresi dan perilaku agresif pada seseorang.
Baca SelengkapnyaGejala Depresi Pasca Melahirkan, Penyebab, dan Cara Mengatasinya yang Wajib Diketahui
Depresi pasca melahirkan adalah hal yang penting untuk dipelajari dan disadari kemunculannya.
Baca SelengkapnyaJenis Kekurangan Nutrisi yang bisa Sebabkan Depresi, Penting Diketahui
Kekurangan nutrisi tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik kita, tetapi juga memiliki efek yang signifikan terhadap kesehatan mental.
Baca Selengkapnya