Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hasil Uji Klinis Sebut Vaksin Covid-19 Aman untuk Anak dan Remaja

Hasil Uji Klinis Sebut Vaksin Covid-19 Aman untuk Anak dan Remaja Vaksinasi Pelajar Tangsel. ©2021 Merdeka.com/Arie Basuki

Merdeka.com - Hasil dari analisis blind data yang dilakukan Sinovac Biotech Ltd. menunjukkan hasil bahwa vaksin CoronaVac atau Sinovac aman digunakan untuk anak-anak dan remaja sehat usia tiga hingga 17 tahun.

Hasil tersebut didapat berdasarkan uji klinis Fase III berbasis multicenter, kasus, acak, double-blind, dan plasebo terkontrol yang dilakukan di Chile, Malaysia, Filipina dan Afrika Selatan dengan melibatkan sekitar 2.140 partisipan dengan rentang usia 6 bulan hingga 17 tahun, termasuk 684 peserta dari sub kelompok uji klinis tingkat keamanan.

Dikutip dari Antara, data dari sub kelompok uji klinis tingkat keamanan Sinovac memperlihatkan kejadian efek samping atau KIPI setelah dosis kedua lebih rendah dibandingkan setelah dosis pertama.

Dalam uji klinis tersebut, efek samping yang umu dirasakan adalah rasa nyeri di tempat suntikan, sakit kepala dan demam. Sebagian besar efek samping tersebut dialami ringan/sedang tanpa reaksi yang parah.

Berdasarkan hasil utama uji klinis FASE III multicenter secara global, dampak efek samping merugikan ditemukan serupa dengan uji klinis Fase I/II yang dilakukan pada remaja dan anak-anak di Tiongkok.

Hasil uji klinis Fase I/II yang menilai keamanan CoronaVac pada anak-anak dan remaja antara usia 3-17 tahun tersebut diterbitkan dalam jurnal medis internasional The Lancet-Infectious Diseases pada 28 Juni.

Dalam studi tersebut, Vaksin Sinovac tiga bulan setelah dua dosis vaksin, tingkat serokonversi mencapai 100 persen. Titer rata-rata geometrik (GMT antibodi penetral mendekati tingkat yang tercatat pada 28 hari setelah vaksinasi. dan tetap secara signifikan lebih tinggi daripada tingkat yang tercatat pada orang dewasa dan orang tua pada 28 hari setelah vaksinasi.

Hasil dari penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa CoronaVac memiliki imunogenitas yang stabil dan baik bagi populasi anak dan remaja. Hasil tersebut terbukti mencatatkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang berusia 18 tahun ke atas.

Hasil lebih lanjut dari penelitian ini akan memberikan bukti klinis bagi negara-negara untuk menyetujui penggunaan CoronaVac atau Vaksin Sinovac ini pada anak-anak dan remaja antara usia 6 bulan hingga 17 tahun.

Sejak September 2021, beberapa negara telah menggunakan CoronaVac sebagai vaksin covid-19 untuk anak-anak dan remaja seperti Chile, Ekuador, El Salvador, Kolombia, Kamboja dan Indonesia.

Sedangkan untuk China sendiri, pada akhir Oktober lalu sudah menyuntikkan sekitar 110 juta dosis CoronaVac pada anak-anak di bawah usia 18 tahun.

(mdk/ttm)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu

Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu

Di musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Cara Mencegah Penularan Flu Singapura, Kenali Gejala dan Penyebabnya

Cara Mencegah Penularan Flu Singapura, Kenali Gejala dan Penyebabnya

Flu Singapura, yang juga dikenal sebagai penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD), adalah penyakit infeksi virus yang umumnya menyerang anak-anak.

Baca Selengkapnya
Penyakit Musim Hujan pada Bayi, Perlu Diwaspadai Orang Tua

Penyakit Musim Hujan pada Bayi, Perlu Diwaspadai Orang Tua

Pada masa ini, risiko penyakit pada bayi meningkat, memerlukan perhatian khusus dalam hal pencegahan dan perawatan.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Tambah 3 Jenis Vaksin untuk Imunisasi Rutin Anak, Ini Daftarnya

Kemenkes Tambah 3 Jenis Vaksin untuk Imunisasi Rutin Anak, Ini Daftarnya

Total jenis vaksin yang diberikan pada anak saat ini adalah 14.

Baca Selengkapnya
Cara Mencegah Usus Buntu pada Anak, Jaga Asupannya tetap Sehat

Cara Mencegah Usus Buntu pada Anak, Jaga Asupannya tetap Sehat

Usus buntu pada anak adalah kondisi medis di mana apendiks, organ kecil yang menempel pada usus besar mengalami infeksi dan peradangan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Mengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura

Mengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura

Varian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.

Baca Selengkapnya