Merdeka.com - Wanita dengan gen BRCA, yang berisiko lebih besar terkena kanker payudara dan ovarium, kemungkinan besar juga mengalami peningkatan risiko menopause dini.

Para peneliti di University of California, San Francisco menemukan mutasi berbahaya dalam gen BRCA, yang membuat wanita melahirkan anak lebih sedikit dan juga meningkatkan risiko infertilitas. Dan perokok berat yang membawa mutasi tersebut mungkin mengalami menopause lebih awal daripada non-perokok.

"Temuan kami menunjukkan bahwa mutasi gen ini telah dikaitkan dengan menopause dini, yang dapat menyebabkan masalah infertilitas," kata Dr Mitchell Rosen, direktur UCSF Fertility Preservation, mengatakan dalam sebuah rilis berita universitas yang dilansir Health (31/1).

Dalam penelitian yang diterbitkan online, 29 Januari, di jurnal Cancer, ini para peneliti menganalisis informasi dari 400 wanita pembawa mutasi gen BRCA yang tinggal di utara California. Sebagian besar kulit putih.

Penelitian menunjukkan bahwa wanita dengan mutasi gen mengalami menopause pada usia rata-rata 50 tahun. Sebagai perbandingan, menopause pada wanita tanpa mutasi dimulai sekitar usia 53 tahunan. Perempuan yang merokok lebih dari 20 batang sehari dan membawa mutasi mengalami menopause lebih awal pada usia rata-rata 46 tahun.