Merdeka.com - Kurang tidur, insomnia, atau tidur yang terganggu tentu membuat banyak orang kesal. Selain membuat uring-uringan karena tak punya waktu istirahat cukup, kurang tidur selama satu minggu juga bisa menyebabkan penyakit berbahaya seperti obesitas dan penyakit jantung.

Hal tersebut ditemukan peneliti setelah mengamati 26 partisipan yang mengalami gangguan tidur. Mereka menemukan bahwa gangguan tidur yang dialami seseorang berkaitan dengan tingkat stres, kekebalan tubuh, serta menyebabkan peradangan.

Mereka juga menemukan bahwa kurang tidur bisa berdampak buruk pada setidaknya 700 gen dalam tubuh. Gen-gen tersebut berhubungan dengan siklus jam tubuh, metabolisme, kekebalan tubuh, dan respon terhadap stres.

"Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa gangguan tidur bisa merusak kesehatan. Dalam waktu tertentu, kurang tidur berkaitan dengan obesitas, diabetes, penyakit jantung, kerusakan kognitif, dan bahkan kematian," ungkap ketua peneliti, Profesor Derk-Jan Dijk dari University of Surrey, seperti dilansir oleh Daily Mail (25/02).

Sebelumnya peneliti di University of Tuebingen, Jerman, menemukan bahwa anak-anak memiliki aktivitas gelombang otak yang lebih lambat saat tidur. Ini adalah saat yang penting bagi mereka untuk meningkatkan kemampuan belajar, mengingat, dan berpikir. Jika tidur terganggu, kemampuan mereka untuk mengingat dan belajar akan ikut terpengaruh.