Merdeka.com - Baru-baru ini virus yang tengah diperbincangkan adalah Ebola. Ebola menjadi virus yang ditakuti karena kecepatan penyebarannya dan kemampuannya untuk menyebabkan kematian. Namun sebenarnya selain Ebola masih ada virus lain yang sama mematikannya. Sayangnya virus yang masti misterius ini belum mendapat banyak sorotan dari dunia.

Apa itu EV-D68?

EV-D68 atau Enterovirus D68 adalah satu dari 100 enterovirus yang tersebar di masyarakat. Virus ini biasanya menyebalkan dan membuat pasien tak nyaman dengan gejala seperti hidung berair, pilek, batuk, dan demam. Meski begitu, virus ini biasanya tidak berbahaya.

Kenapa virus ini sekarang berbahaya?

Meski awalnya dianggap tidak berbahaya, beberapa bulan terakhir EV-D68 menjadi ancaman yang lebih serius. Gejala yang mirip seperti flu dan pilek berubah menjadi lebih parah dan menyebabkan kesulitan bernapas. Hingga saat ini, berdasarkan Centers for Disease Control, telah dua anak-anak meninggal akibat virus EV-D68.

Yang lebih menakutkan dari EV-D68 adalah populasi yang seringkali dijangkiti. Enterovirus ini seringkali menjangkiti bayi, balita, anak-anak, dan remaja. Ini karena anak-anak dan bayi masih belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat. Sementara untuk orang dewasa, Ev-D68 tak akan terlalu banyak berpengaruh dan tidak berbahaya. Kecuali jika orang dewasa memiliki masalah pernapasan seperti asma dan bermasalah dengan sistem kekebalan tubuhnya.

Bagaimana EV-D68 tersebar?

Seperti pilek dan flu, virus ini menyebar melalui udara dan cairan seperti ludah, ingus, dan lainnya. sentuhan pada daerah mata, hidung, dan mulut juga bisa menyebabkan virus ini menyebar dan menular dari satu orang ke orang lain.

Sama seperti mencegah flu, untuk menghindari EV-D68 seseorang harus menjaga kebersihannya seperti rajin mencuci tangan, tidak menyentuh mata, hidung, mulut, dan menghindari kontak dengan orang yang batuk atau bersin. Virus ini sebenarnya tak terlalu mengancam untuk orang dewasa, namun untuk anak-anak virus ini sangat berbahaya dan bisa mematikan, sama mematikannya dengan Ebola.