Merdeka.com - Semua orang sudah tahu bahwa makanan yang dikonsumsi ibu saat hamil sangat berpengaruh bagi janin dalam kandungannya. Namun, sebuah penelitian menunjukkan bahwa makanan yang dikonsumsi sebelum hamil pun turut menentukan kesehatan janin.

Penelitian ini dilakukan dengan mengamati makanan yang dikonsumsi sekelompok tikus betina sebelum hamil. Zat yang dikonsumsi rupanya mampu mengubah DNA tikus yang kemudian akan diteruskan pada keturunannya. Perubahan yang disebut epigenetic ini kemudian mempengaruhi metabolisme asam lemak penting dalam tubuh.

Penemuan tersebut tentunya penting untuk penelitian mendatang yang berkaitan dengan diabetes, obesitas, dan penyakit kekebalan tubuh, seperti dilansir oleh Times of India (21/09).

Penelitian yang dilakukan oleh Mihai Niculescu, MD, PhD dari Nutrition Research Institute di University of North Carolina, Chapel Hill ini mengamati dua kelompok tikus sebelum hamil. Mereka diberikan makanan melalui diet yang terkontrol atau diet asam alfa-linoleat (ALA).

Setelah itu, peneliti mengganti jenis lemak pada tiap diet, sambil terus menjaga nilai kalori tetap sama. Setelah melahirkan diketahui bahwa kedua bayi tersebut memiliki DNA yang berbeda. Salah satunya menerima diet suplemen ALA sementara yang lainnya menerima diet terkontrol.

Ketika meneliti darah dan hati untuk memeriksa perubahan tingkat asam lemak jenuh pada gen yang disebut Fads2, diketahui bahwa kedua ibu dan anak tikus mengalami perubahan dan modifikasi dalam gen Fads.

Kemampuan bayi tikus untuk mengubah asam lemak jenuh pada lever mereka dipengaruhi oleh makanan dan diet yang dijalani oleh induknya, serta tingkat Fads2 pada induk.

Dari penelitian ini diketahui bahwa diet dan makanan yang dikonsumsi ibu bahkan sebelum kehamilan mampu memberikan dampak kesehatan hingga mengubah DNA pada anak.