Dianggap Silent Disease, Banyak Kasus Osteoporosis Baru Dikeluhkan saat Tulang Patah
Merdeka.com - Osteoporosis atau pengeroposan tulang merupakan penyakit yang rentan dialami lansia. Terjadinya masalah kesehatan ini ternyata juga meningkatkan risiko kematian pada penderitanya yang sudah lanjut usia.
“Lansia yang mengalami patah tulang sendi panggul memiliki risiko kematian yang tinggi,” terang dokter spesialis bedah ortopedi Basuki Supartono beberapa waktu lalu.
Osteoporosis sendiri tak hanya menyerang lansia saja namun juga bisa dialami anak muda. Kondisi kesehatan ini lebih rentan dialami wanita usia lanjut karena terpicunya aktivitas sel penghancur tulang sehingga lansia rentan terkena osteoporosis.
Kondisi osteoporosis ini dapat dialami pada berbagai tulang manusia. Walau begitu, kondisi ini lebih sering terjadi pada bagian tulang yang tipis seperti di pergelangan tangan, sendi bahu, sendi panggul, dan tulang belakang.
“Osteoporosis merupakan ancaman kesehatan perempuan lansia. Osteoporosis disebut juga silent disease karena secara diam-diam mengerogoti tulang tanpa penderita menyadarinya. Artinya, penderita tidak mengeluh dan baru mengeluh sakit tulang bila tulang penderita patah,” ujar Basuki.
Pada mereka yang mengidap osteoporosis, sekadar benturan ringan saja bisa menyebabkan terjadinya patah tulang. Dalam beberapa kasus, bahkan masalah ini dapat terjadi tanda adanya benturan, jatuh, atau trauma.
“Penelitian menyebutkan setengah dari seluruh wanita akan mengalami osteoporosis dan patah tulang semasa hidupnya. Satu di antara tiga laki-laki yang berusia lebih dari 75 tahun akan mengalami osteoporosis," terang Basuki.
Jumlah Penderita Terus Meningkat
Menurut perkiraan Badan kesehatan Dunia (WHO), pada 2050 kelak, angka patah tulang akan meningkat empat kali lipat. Hal ini bakal menjadi masalah besar karena itu perlu penanganan secara tepat.
“Di Indonesia belum ada data pasti, tapi dengan semakin meningkatnya usia harapan hidup boleh jadi angka tersebut cukup tinggi,” kata Basuki.
Berdasar perbandingan data kejadian osteoporosis, di Amerika Utara dilaporkan ada 20 juta pasien osteoporosis. Selain itu, setiap tahun terdapat 1,5 juta orang yang mengalami patah tulang.
Di Indonesia sendiri, diketahui risiko osteoporosis adalah 22,3 persen. Sedangkan mereka yang berada di tahan osteopenia atau tahapan sebelum osteoporosis adalah 32,3 persen.
Terdapat tiga provinsi yang diketahui memiliki tingkat insiden tertunggi. Ketiganya adalah Sulawesi utara (27.7 persen), diikuti dengan Jawa Barat (22,2 persen) dan Yogyakarta (17.1 persen).
Reporter: Ade Nasihudin Al AnsoriSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Duduk terlalu lama dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan fisik dan mental.
Baca SelengkapnyaDari risiko penyakit jantung hingga obesitas, kurangnya aktivitas fisik dapat membuka pintu bagi berbagai masalah kesehatan yang seharusnya bisa dihindari.
Baca SelengkapnyaGaya hidup kurang gerak atau sedentari bisa berujung berbagai masalah kesehatan termasuk munculnya kanker pankreas di usia muda.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejumlah bagian tubuh ternyata tidak boleh kita sentuh sembarangan, terutama dengan kondisi tangan yang belum steril.
Baca SelengkapnyaJangan abaikan kondisi kesehatan mata Anda! Mulailah menjaganya sedini mungkin.
Baca SelengkapnyaNggak hanya karena keringat berlebih, ini beberapa masalah kesehatan yang bisa jadi penyebabnya.
Baca SelengkapnyaSesak napas bukanlah suatu kondisi yang dapat diabaikan, karena dapat menjadi tanda adanya gangguan pada sistem pernapasan atau organ tubuh lainnya.
Baca SelengkapnyaBanyak orang memanfaatkan momen puasa untuk menurunkan berat badan, namun sejumlah kondisi justru bisa membuat berat badan bertambah saat puasa.
Baca SelengkapnyaAneurisma otak adalah kondisi medis yang serius di mana terjadi pelebaran abnormal pada pembuluh darah di otak.
Baca Selengkapnya