Cara mengontrol emosi dan kemarahan saat berpuasa
Merdeka.com - Bagi umat Islam, puasa di bulan Ramadan tak hanya menahan lapar dan haus. Tak kalah penting, orang juga melatih diri untuk mengendalikan diri dan emosi.
Bagi beberapa orang, mengendalikan emosi ini sangat sulit. Emosi negatif seperti kemarahan dan iri hati cenderung membuat seseorang lepas kendali.
Lalu, bagaimana caranya agar orang berpuasa bisa mengendalikan emosi negatif ini?
-
Bagaimana cara menenangkan pikiran dan mengurangi stres? Mindfulness dan meditasi merupakan cara yang efektif untuk menenangkan pikiran dan mengurangi stres. Setiap hari, sisihkan waktu meskipun hanya beberapa menit untuk duduk dengan tenang dan fokus pada pernapasan Anda. Ini dapat membantu meredakan kecemasan, meningkatkan konsentrasi, dan memberi Anda perspektif yang lebih jelas tentang situasi yang Anda hadapi.
-
Bagaimana cara menenangkan diri? Stuempfig merekomendasikan latihan pernapasan dalam dan keadaan sadar serta aktivitas sensorik yang memusatkan perhatian pada indra-indra Anda.
-
Apa saja yang dapat dilakukan untuk menenangkan kecemasan? Perubahan gaya hidup atau teknik mindfulness tertentu dapat membantu mengatasi gejala kecemasan. Ada berbagai tips yang didukung oleh penelitian yang dapat diintegrasikan untuk membantu menenangkan kecemasan dalam kehidupan sehari-hari.
-
Apa saja doa untuk ketenangan hati? Melansir dari berbagai sumber, berikut ini merdeka.com merangkum informasi tentang doa agar hati tenang yang mudah untuk diamalkan sehari-hari.
-
Bagaimana cara menenangkan diri ketika marah? 'Coba beberapa latihan pernapasan atau meditasi untuk membantu.' Bernapas dalam-dalam dapat membantu menghentikan respons stres.
-
Bagaimana cara menenangkan hati dengan Al-Quran? Doa penyejuk hati ini ada di dalam Al-Quran dan hadist.
"Untuk meredakan emosi negatif, ada beberapa langkah sederhana untuk menenangkan pikiran Anda yang tidak tenang," kata psikolog klinis, Dr Carmen Harra.
Ikuti enam langkah ini untuk mengendalikan emosi Anda dan mendapatkan kembali rasionalitas di saat menjalankan puasa Ramadan, seperti dikutip Huffingtonpost, Kamis (31/5/2018):
1. Jangan langsung bereaksi
Bereaksi segera terhadap pemicu emosional bisa menjadi kesalahan besar. Sebelum menyanggah pemicunya dengan argumen emosional Anda, tarik napas dalam-dalam selama lima menit, rasakan ketika otot-otot Anda tidak kencang dan denyut jantung Anda kembali normal. Ketika Anda menjadi lebih tenang, tegaskan pada diri Anda bahwa emosi ini hanya sementara.
2. Mintalah bimbingan Tuhan
Iman adalah karunia yang dapat menyelamatkan diri manusia. Tidak peduli apa pun kepercayaan Anda, kekuatan intervensi Tuhan bisa menyelamatkan Anda dari situasi yang tidak diinginkan. Bayangkan solusi positif untuk masalah Anda, dan minta alam semesta untuk menerangi jalan terbaik ke depan.
3. Temukan cara menyalurkan emosi dengan cara positif
Setelah Anda mengelola emosi Anda, Anda harus merilisnya dengan cara yang sehat. Emosi tidak boleh terbungkus. Telepon atau temui orang yang Anda percayai dan ceritakan kepada mereka apa yang terjadi. Anda juga bisa menyimpan jurnal dan transfer emosi Anda dengan menulis emosi negatif di kertas.
Banyak juga orang yang merasa terbantu dengan melakukan latihan seperti kickboxing atau seni bela diri, untuk melepaskan perasaan mereka. Yang lainnya bermeditasi dan melantunkan lagu untuk kembali ke keadaan tenang. Lakukan aktivitas apa pun yang paling sesuai dengan Anda untuk membebaskan Anda dari sentimen yang terpendam.
4. Maknai hikmah dari setiap kejadian
Setiap kejadian dalam hidup kita, baik atau buruk, memiliki tujuan. Anda mungkin tidak memahaminya di awal, tetapi seiring berjalannya waktu, Anda akan mulai melihat gambaran yang lebih besar jatuh ke dalam urutan yang sempurna. Bahkan di tengah-tengah momen yang menegangkan secara emosional, percayalah bahwa ada tujuan akhir yang akan segera Anda pahami.
5. Ubahlah pikiran Anda
Paksa keluar emosi negatif dari pikiran Anda dan gantilah dengan pikiran yang berbeda. Pikirkan tentang satu hal atau seseorang yang membuat Anda bahagia atau mengingat suatu peristiwa yang membuat Anda tersenyum.
6. Maafkan pemicu emosi Anda
Pemicu emosional Anda mungkin teman terbaik Anda, anggota keluarga Anda, diri Anda sendiri atau semua hal di atas. Tetapi ketika Anda memaafkan, Anda otomatis melepaskan diri dari kebencian, kecemburuan atau kemarahan.
Sumber: Liputan6.com (mdk/ita)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Yuk, telusuri 5 cara yang dapat membantu kamu meredam emosi dengan mudah.
Baca SelengkapnyaDoa ketika marah bisa dibaca umat Muslim agar bisa mengendalikan emosi.
Baca SelengkapnyaSaat berpuasa, kita tak hanya mendapat pahala semata. Manfaat bagi tubuh secara fisik dan mental juga menjadi hadiah bagi mereka yang berpuasa.
Baca SelengkapnyaDoa penyejuk hati dipercaya membuat kita lebih tenang dalam menjalani hidup dengan seluruh kegiatan yang ada.
Baca SelengkapnyaAmarah yang kita miliki bisa disalurkan secara positif tanpa harus meledak dan disalurkan melalui perilaku negatif.
Baca SelengkapnyaBukan membalas dendam, namun seorang muslim dapat melafalkan doa atau bacaan jika sakit hati dalam Islam.
Baca SelengkapnyaMengendalikan emosi saat marah adalah keterampilan yang dapat dipelajari dan ditingkatkan.
Baca SelengkapnyaKata-kata semangat puasa lucu ini dapat membuat suasana Ramadan lebih riang dan ceria.
Baca SelengkapnyaSebagai umat Islam, berdoa adalah cara ampuh yang bisa dilakukan guna mengusir rasa gelisah, galau, dan cemas.
Baca SelengkapnyaDaripada merespon dengan marah atau balas dendam, seseorang dapat belajar bagaimana berbicara dengan bijak dan mencari solusi yang konstruktif.
Baca SelengkapnyaAmalkan bacaan doa yang tepat agar hati Anda senantiasa damai.
Baca SelengkapnyaUmat muslim dianjurkan untuk selalu memohon perlindungan dari hawa nafsu yang menyesatkan. Berikut cara mengendalikan hawa nafsu dalam Islam.
Baca Selengkapnya