Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cara Jitu untuk Mengatasi Masalah Makan yang Dialami oleh Lansia

Cara Jitu untuk Mengatasi Masalah Makan yang Dialami oleh Lansia Ilustrasi lansia. ©Shutterstock/Lisa F. Young

Merdeka.com - Bagi banyak orang lanjut usia atau lansia, masalah makan adalah sebuah hal yang kerap dialami. Hal ini bisa dipicu oleh penyakit kronis, depresi, hingga kesepian.

Guna mengatasi masalah makan pada lansia, Konsultan Geriatri Dr dr Czeresna Heriawan Soejono SpPD-KGer, MEpid, MPH membagikan kiat-kiat yang dapat diikuti. Kiat pertama yang dapat dicoba adalah mengubah frekuensi makan.

“Perubahan frekuensi makan bisa kita lakukan, porsinya menjadi sedikit tapi sering. Kalau diberikan satu kali dalam porsi besar, pengosongan lambungnya menjadi lebih lama. Kalau kita berikan porsinya kecil-kecil maka itu akan mempercepat proses munculnya rasa lapar,” ujar Czeresna dalam webinar Geriatri TV belum lama ini.

Kiat kedua adalah memodifikasi bentuk makanan. Cara ini dapat dilakukan jika lansia tidak mampu mengunyah makanan yang berbentuk padat. Tampilan dan aroma makanan pun penting, jangan sampai mengubah atau memengaruhi selera makan lansia.

“Kalau perlu kita lakukan edukasi sedemikian rupa agar nutrisi bisa dikonsumsi dengan baik. Proses pembiasaan perlu dilakukan semenjak belum terlalu lanjut usianya sehingga lebih mudah menjadi bagian dari kebiasaan hidup sehari-hari," katanya.

Mengatur Porsi

Czeresna menambahkan, keluarga atau pendamping lansia juga perlu mempelajari makanan dan minuman kesukaan lansia tersebut.

“Kalau dia bosan makan nasi, kalau sukanya mi, bihun, spaghetti, ya kita upayakan. Porsi juga kita atur, ada porsi besar ada porsi kecil untuk mempercepat pengosongan lambung,” terangnya.

Banyaknya porsi juga bisa disiasati dengan penggunaan piring. Pada lansia dengan gangguan kognitif, penggunaan piring bisa dimanfaatkan.

Menyiasati piring ini dilakukan dengan cara menyajikan makanan dengan porsi yang sama di dalam dua piring berbeda, yaitu piring besar dan piring kecil. Kedua sajian akan terlihat beda walau sebenarnya jumlah porsinya sama. Makanan di piring besar akan terlihat sedikit, sedang di piring kecil makanan akan terlihat penuh.

Makanan yang terlihat sedikit akan lebih mudah dihabiskan ketimbang makanan dengan porsi yang terlihat banyak.

Pengurangan porsi juga dapat dilakukan dengan catatan kandungan nutrisinya masih lengkap. Misal, di satu piring besar ada nasi, telur, dan sayur, maka di piring kecil ketiga unsur makanan tersebut tetap ada namun dengan potongan atau jumlah yang lebih sedikit.

“Kalau lansia tidak dapat memakan porsi besar sekaligus maka kita bisa pecah menjadi beberapa porsi kecil agar memudahkan proses masuknya makanan tersebut. Kalau gak cukup baru kita tambahkan suplemen nutrisi lewat minuman,” tandasnya.

Reporter: Ade Nasihudin Al AnsoriSumber: Liputan6.com

(mdk/RWP)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
10 Cara Mudah Mengatasi Rasa Lapar agar Kita Merasa Lebih Kenyang Tanpa Harus Makan Berlebih

10 Cara Mudah Mengatasi Rasa Lapar agar Kita Merasa Lebih Kenyang Tanpa Harus Makan Berlebih

Mengatasi rasa lapar dan membuat diri kita kenyang bisa dilakukan tanpa harus makan secara berlebih. Ketahui berbagai cara yang bisa dilakukan ini.

Baca Selengkapnya
8 Makanan yang Baik Dikonsumsi saat Buka Puasa, Jangan Asal Makan

8 Makanan yang Baik Dikonsumsi saat Buka Puasa, Jangan Asal Makan

Makanan yang baik dikonsumsi saat buka puasa adalah makanan yang dapat memberikan energi cepat, mudah dicerna, dan kaya akan nutrisi penting.

Baca Selengkapnya
Cara Memasak Tahu untuk Asam Lambung Naik, Bisa Jadi Makanan Lezat dan Lebih Sehat

Cara Memasak Tahu untuk Asam Lambung Naik, Bisa Jadi Makanan Lezat dan Lebih Sehat

Tahu merupakan opsi makanan yang bersahabat bagi individu yang mengalami masalah asam lambung apabila diproses dengan cermat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Turunkan Berat Badan dengan Porsi Makan Diet yang Tepat

Turunkan Berat Badan dengan Porsi Makan Diet yang Tepat

Porsi makan dalam sehari sebaiknya dibagi menjadi empat bagian, yaitu sarapan, makan siang, makan malam, dan camilan.

Baca Selengkapnya
7 Penyebab Asam Lambung Naik Setelah Makan dan Cara Mengatasinya

7 Penyebab Asam Lambung Naik Setelah Makan dan Cara Mengatasinya

Lambung yang dibiarkan kosong dalam waktu yang lama akan terisi oleh cairan asam lambung, hal ini memicu peradangan dan iritasi pada lambung dan usus.

Baca Selengkapnya
6 Makanan yang Bisa Mencegah Lemas dan Ngantuk setelah Makan Siang

6 Makanan yang Bisa Mencegah Lemas dan Ngantuk setelah Makan Siang

Banyak orang merasa lemas dan ngantuk setelah makan siang sehingga aktivitas atau pekerjaan terganggung.

Baca Selengkapnya
Makan Terlalu Cepat dan Tergesa-gesa saat Sahur Bisa Timbulkan 7 Dampak Buruk Ini

Makan Terlalu Cepat dan Tergesa-gesa saat Sahur Bisa Timbulkan 7 Dampak Buruk Ini

Banyak orang makan secara tergesa-gesa baik saat sahur maupun berbuka. Hal ini ternyata bisa timbulkan dampak pada tubuh.

Baca Selengkapnya
Bersih-bersih Jelang Ramadan dan Lebaran, Ini  Hilangkan Jamur pada Pintu Kulkas Tanpa Disikat

Bersih-bersih Jelang Ramadan dan Lebaran, Ini Hilangkan Jamur pada Pintu Kulkas Tanpa Disikat

Untuk menyambut Ramadan dan Hari Raya, menjaga kebersihan kulkas agar makanan tetap segar menjadi sangat penting. Berikut adalah tips untuk membersihkannya.

Baca Selengkapnya
Kenali Apa Itu Sindrom Nasi Goreng dan Dampaknya pada Kesehatan Tubuh Kita

Kenali Apa Itu Sindrom Nasi Goreng dan Dampaknya pada Kesehatan Tubuh Kita

Sindrom nasi goreng merupakan salah satu istilah yang digunakan untuk menyebut masalah keracunan makanan. Kenali penyebab dan cara menagtasinya.

Baca Selengkapnya