Merdeka.com - Salah satu permasalahan yang biasa dialami orangtua terhadap buah hati mereka adalah masalah makan. Anak kerap kali menjadi pemilih dalam makanan sehingga sering melakukan gerakan tutup mulut.

Pilih-pilih makanan pada anak ini kerap membuat mereka menjadi enggan makan dan hanya mau mengonsumsi makanan yang hanya itu-itu saja. Hal ini tentu saja tidak ideal.

Pada anak yang pemilih makanan, kerap kali hal ini menjadikan pola makan mereka tidak seimbang. Paksaan dari orangtua untuk konsumsi makanan tertentu juga kerap memunculkan pertengkaran yang tak perlu.

Untuk menyiasati masalah pilih-pilih makanan ini, orangtua bisa melakukan sejumlah hal. Dilansir dari Mayo Clinic, berikut sejumlah hal untuk menyiasati anak yang suka pilih-pilih makanan.

1. Hargai Selera Makan Anak

Ketika anak tidak lapar, jangan memaksa untuk memberi makanan atau cemilan. Jangan memaksa atau menyuap anak agar memaksa makanan tertentu yang tidak mereka sukai. Hal ini hanya akan membuat pertengkaran dan cekcok berlarut-larut antara anak dan orangtua.

Ketika orangtua terlalu memaksa, anak akan memandang waktu makan sebagai saat-saat yang membuat frustrasi dan cemas. Pastikan juga untuk memberi anak makanan dalam porsi kecil agar dia tetap bisa menghabiskannya dengan mudah.

2. Pertahankan Rutinitas

Usahakan untuk menyajikan makanan dan cemilan pada waktu yang sama setiap hari. Bersama cemilan, berikan juga susu atau jus buah alami pada anak.

Pastikan untuk memberikan cemilan dan jus atau susu pada waktu yang tidak mengganggu waktu makan anak. Pasalnya, memberikannya terlalu dekat dengan jam makan justru bisa membuat rasa lapar anak hilang.

Sabar ketika Memberi Makanan Baru dan Jangan Kehabisan Akal

3. Sabar ketika Memberi Makanan Baru

Pada makanan baru, anak kadang coba membau, menyentuh, dan menggigit sedikit kemudian mengembalikannya. Pada makanan baru, anak mungkin butuh beberapa kali pendekatan sebelum benar-benar memakannya.

Dalam memberi makanan baru, usahakan untuk memberi dengan warna, bentuk, tekstur, dan aroma yang disukai anak. Pastikan juga untuk menyajikannya bersamaan dengan makanan favorit buah hati.

4. Jangan Kehabisan Akal

Siapkan makanan terpisah untuk anak ketika dia menolak makan makanan yang pertama kali kamu siapkan. Selain itu, pastikan juga untuk membuat anak tetap di meja hingga waktu makan berakhir, walau dia tidak memakannya.

Buat Waktu Makan Menyenangkan dan Libatkan Anak

5. Buat Waktu Makan Jadi Menyenangkan

Sajikan berbagai macam sayuran dengan saus atau cocolan yang disukai anak. Kamu juga bisa membuat makanan dalam bentuk-bentuk yang lucu atau sajikan dalam berbagai warna.

6. Libatkan Anak dalam Menyiapkan Makanan

Minta anak memilih sendiri sayuran, buah, atau makanan sehat lain ketika berbelanja. Pada saat di rumah, libatkan anak dalam menyiapkan makanan baik saat memasak, mencuci, atau memotong makanan.

Beri Contoh yang Baik dan Coba Kreatif

7. Beri Contoh yang Baik

Orangtua adalah contoh yang paling baik bagi anak. Ketika orangtua memberi contoh dalam mengonsumsi berbagai jenis makanan sehat, besar kemungkinan bahwa anak juga bakal mengikutinya.

8. Coba Lebih Kreatif

Pada makanan yang mereka sukai, coba campurkan sayuran dan olah dalam bentuk yang menarik atau yang tak mereka sadari. Hal ini bisa sangat membantu dalam membuat anak lebih mau mengonsumsi sayuran dan makanan sehat lain.

Kurangi Gangguan dan Jangan Tawarkan Hadiah

9. Kurangi Gangguan

Pastikan untuk mematikan televisi atau gawai lain ketika sedang waktu makan. Hal ini sangat membantu anak agar hanya berkonsentrasi pada makanan.

Iklan atau gangguan lain dari televisi bisa membuat anak menginginkan makanan manis dan kurang bernutrisi. Hal ini bisa sangat berdampak buruk pada upaya agar anak makan lebih sehat.

10. Jangan Tawarkan Makanan Manis sebagai Hadiah

Menjadikan makanan manis seperti kue atau es krim bisa membuat anak berpikir bahwa makanan tersebut sebagai yang terbaik. Hal ini malah memperburuk kebiasaan pilih-pilih makanan pada anak.

Walau sebenarnya kebiasaan pilih-pilih makanan adalah hal yang biasa pada anak, namun jika kamu menyadari adanya hal yang tidak beres, sebaiknya segera konsultasi dengan dokter. Hal ini terutama jika terlihat ada kondisi nutrisi yang tak stabil atau masalah makan yang berlarut-larut.