BPOM Pastikan Pemeriksaan Vaksin Covid-19 Sinovac Ikuti Standar WHO dan FDA
Merdeka.com - 1,2 Juta dosis vaksin Covid-19 single dose produksi Sinovac telah tiba di Indonesia pada 6 Desember lalu. Vaksin Covid-19 tersebut telah diterima Bio Farma untuk proses pengujian. Saat ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) tengah menunggu hasil uji klinis fase 3 vaksin Covid-19 yang sedang dilakukan oleh Bio Farma.
"Sekarang dalam proses untuk observasi pengamatan. Hasilnya akan dilihat dari aspek keamanannya dan terutama aspek khasiatnya atau efektivitasnya," ujar Kepala Badan POM, Penny K. Lukito, dalam keterangan pers bersama dr. Reisa Broto Asmoro, juru bicara pemerintah terkait COVID-19 dalam acara diselenggarakan oleh Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) di Media Center KPCPEN, ditulis Kamis (17/12).
"Biasanya pemantauan ini dilakukan dalam dalam periode biasanya satu bulan, tiga bulan, enam bulan. Salah satu syarat pemberian Emergency Use Authorization adalah efikasi di angka 50 persen," ujar Penny.
Menurut Penny, dalam proses pemantauan ini, Badan POM mengikuti standar regulasi yang sudah menjadi komitmen bersama secara internasional dari Badan Kesehatan Internasional (WHO). Selain itu, juga berdasarkan FDA (Food and Drug Administration) atau regulator di negara lain juga memiliki reputasi baik untuk melakukan evaluasi seperti di Indonesia.
"Itulah kenapa Badan POM melakukan inspeksi ke China bersama tim dari MUI untuk audit halal bersama dengan Bio Farma dan Kementerian Kesehatan," ungkapnya.
Pemerintah dikatakan Penny berkomitmen akan memberikan vaksin Covid-19 yang bermutu, berkhasiat, dan aman. "Badan POM hanya akan memberikan EUA apabila memang data yang dikaitkan dengan mutu, keamanan, dan khasiat sudah cukup lengkap. Kami akan menganalisanya dengan para ekspert dan dokter-dokter ahli," tuturnya.
Walau vaksin Covid-19 akan tersedia secara bertahap di Indonesia, hal yang perlu diingat adalah tetap patuh dan disiplin dalam menjalankan 3M. Lewat disiplin protokol kesehatan ini, pencegahan dapat dilakukan secara optimal.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaSaran untuk Pemerintah Tengah Susun Aturan Turunan UU Kesehatan, Terutama Soal Produk Tembakau
Pemerintah disarankan memperbanyak pasal tentang edukasi dan sosialisasi agar penguatan sistem kesehatan nasional dapat dilakukan.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI Pastikan Vaksin nOPV2 Aman Digunakan untuk Cegah Polio
Komnas KIPI menyebut vaksin nOPV2 telah dikembangkan sejak tahun 2011 dan mulai diberikan sejak tahun 2021.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi Ancam Jemput Paksa Siskaeee Jika Kembali Mangkir Pemeriksaan
Siskaeee sedianya dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai tersangka pada Senin 15 Januari 2024 kemarin. Namun Siskaeee mangkir.
Baca SelengkapnyaDaftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO
WHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker
Bandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca SelengkapnyaJokowi Pastikan Puskesmas Punya Alat USG Kehamilan, Kesehatan Ibu dan Bayi Terjamin!
Pemerintah telah mendistribusikan alat USG kepada 10 ribu puskesmas di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaIstighosah di Jawa Timur, Siti Atikoh Bicara Pencegahan Polio
Pemerintah dinilai kecolongan lantaran sibuk dengan pencegahan pandemi Covid-19.
Baca Selengkapnya