Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BMI bukan indikator obesitas yang akurat?

BMI bukan indikator obesitas yang akurat? Body Mass Index. ©shutterstock.com/Nenov Brothers Photography

Merdeka.com - Selama ini, BMI (Body Mass Index) dikenal sebagai indikator obesitas seseorang. Namun penelitian terbaru menyebutkan BMI bukan metode terbaik untuk mengukur kadar lemak dalam tubuh.

Seperti yang dilansir dari ABC News (27/07), peneliti dari City College of New York pun mengembangkan indikator terbaru untuk mengukur obesitas. Dengan nama ABSI (A Body Shape Index), peneliti menggabungkan BMI dan lingkar pinggang dalam menentukan kadar obesitas seseorang.

Lingkar pinggang sendiri digunakan untuk menentukan jumlah lemak pada perut seseorang. Lemak pada perut memang disebut-sebut sebagai pemicu masalah kesehatan, termasuk kolesterol tinggi, daya tahan insulin, dan tekanan darah tinggi.

Para peneliti kemudian menggunakan ABSI pada 14.100 warga Amerika yang pernah terlibat dalam National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) tahun 1999-2004. Mereka menemukan tingginya ABSI mengindikasikan banyaknya lemak di bagian perut. ABSI yang tinggi itu lantas berhubungan erat dengan risiko kematian.

"Jika BMI mengukur ukuran tubuh atau besarnya ukuran tubuh seseorang, ABSI bisa digunakan untuk mengukur bentuk tubuh atau bundarnya seseorang," terang Nir Krakauer, salah satu peneliti.

Krakauer menuturkan penelitiannya mengusulkan ABSI bisa dijadikan standar pengukuran yang lebih baik. Namun tetap saja harus ada studi lain yang mendukung hal ini.

"Kami tau BMI tidak bisa mengukur komposisi indikasi tubuh. Itu kelemahannya. Lingkar pinggang, yang tidak bisa diukur BMI, buktinya berhubungan erat dengan masalah kesehatan dan kematian," kata Krakauer lagi.

Meskipun demikian, Krakauer mengaku akan tetap menggunakan BMI. Ia menyebut BMI masih sangat berguna sebagai pengukur lemak secara keseluruhan.

"Tidak, kami tidak meninggalkan BMI. Itu adalah metode dasar untuk mengetahui kadar lemak dalam tubuh," jelas Krakauer.

BMI bisa dihitung melalui cara membagi berat badan dengan tinggi badan dalam ukuran meter yang dikuadratkan. Setelah itu ada tabel yang mengindikasikan obesitas seseorang. Angka 18,5 berarti kekurangan berat badan, 18,5-24,9 termasuk normal, 25-29,9 tergolong kelebihan berat badan, dan obesitas menduduki angka 30 ke atas.

(mdk/riz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ciri-ciri Anak dengan Status Gizi yang Baik

Ciri-ciri Anak dengan Status Gizi yang Baik

Mengetahui berat dan tinggi badan anak secara pasti akan membantu orangtua dalam menilai sudah baik atau belum gizi yang diperoleh anak selama ini.

Baca Selengkapnya
Kenali Perbedaan Overweight dan Obesitas, Bisa Dihitung dengan Rumus IMT

Kenali Perbedaan Overweight dan Obesitas, Bisa Dihitung dengan Rumus IMT

Meski tampak sama, sebenarnya terdapat perbedaan yang signifikan antara overweight dan obesitas.

Baca Selengkapnya
Jenis-jenis Obesitas berdasarkan Penyebabnya, Kenali Cara Mencegahnya

Jenis-jenis Obesitas berdasarkan Penyebabnya, Kenali Cara Mencegahnya

Obesitas adalah kondisi di mana seseorang memiliki berat badan yang berlebihan akibat penumpukan lemak tubuh yang abnormal atau berlebihan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Hindari Asupan Kalori Berlebih saat Puasa dengan Cara Berikut

Hindari Asupan Kalori Berlebih saat Puasa dengan Cara Berikut

Pada saat berpuasa, kita membatasi konsumsi makanan di siang hari, namun kondisi ini bisa membuat jadi berlebih asupan kalori saat makan.

Baca Selengkapnya
Hindari Makanan Ini Supaya Anak Tidak Mengalami Obesitas

Hindari Makanan Ini Supaya Anak Tidak Mengalami Obesitas

Hal-hal yang perlu diwaspadai supaya anak tidak mengalami obesitas. Penyebab obesitas umumnya terjadi karena tiga faktor, yaitu perilaku, lingkungan dan genetik

Baca Selengkapnya
Perut Buncit dan Obesitas Ternyata Bikin Otak jadi Lelet, Begini Penjelasannya

Perut Buncit dan Obesitas Ternyata Bikin Otak jadi Lelet, Begini Penjelasannya

Obesitas dan perut buncit ternyata bikin kinerja otak menjadi lelet, hal itu didukung oleh sebuah penelitian dari Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya
Tips dari Pakar untuk Membuat Anak Terhindar dari Obesitas Sejak Kecil

Tips dari Pakar untuk Membuat Anak Terhindar dari Obesitas Sejak Kecil

Obesitas bisa menjadi masalah kesehatan yang memicu berbagai penyakit. Penting untuk membuat anak terhindar dari obesitas sejak mereka masih kecil.

Baca Selengkapnya
8 Tanda Bahaya ketika Obesitas Mulai Mengancam Nyawa

8 Tanda Bahaya ketika Obesitas Mulai Mengancam Nyawa

Obesitas dapat mulai membahayakan nyawa seseorang ketika mencapai tingkat yang ekstrem dan berkelanjutan.

Baca Selengkapnya
6 Gejala Fisik yang Bisa Jadi Indikator Kolesterol Sedang Tinggi

6 Gejala Fisik yang Bisa Jadi Indikator Kolesterol Sedang Tinggi

Selain melakukan pemeriksaan kadar kolesterol, adanya beberapa tanda fisik yang muncul juga bisa menjadi petunjuk apabila kolesterol dalam tubuh sedang tinggi.

Baca Selengkapnya
Sering Hilang Fokus saat Bekerja, Begini Cara Mengatasinya

Sering Hilang Fokus saat Bekerja, Begini Cara Mengatasinya

Jika kalian salah satu orang yang sulit fokus dalam bekerja. Ini dia tips ampuhnya.

Baca Selengkapnya