Bisakah Kondisi Stunting Dikoreksi Usai Bayi Lahir?
Merdeka.com - Salah satu masalah kesehatan yang bisa dialami dan berbahaya bagi anak adalah stunting. Hal ini perlu menjadi perhatian penting baik ketika anak tengah dikandung maupun setelah dia lahir.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan, stunting memang bisa "dikoreksi" setelah seorang anak dilahirkan. Namun, waktu untuk memperbaiki kualitas anak tidaklah banyak.
"Kesempatan mengkoreksi anak kita agar tidak jadi stunting hanya 1000 hari kehidupan, itu pun sudah dimulai pada saat menstruasi terakhir sebelum hamil," kata Hasto beberapa waktu lalu.
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan itu menambahkan, kehamilan umumnya memakan waktu 270 hari. Setelah anak dilahirkan, hanya tersisa waktu 730 hari untuk mengatasi stunting yang dialaminya.
"Begitu anak kita lahir stunting, maka kita punya kesempatan cuma 730 hari sampai usia 2 tahun," Hasto menambahkan.
Usai Dilahirkan Anak Belum Bebas dari Ancaman Stunting
Namun, Hasto mengungkapkan bahwa yang menjadi masalah adalah apabila seorang anak dilahirkan dalam keadaan sehat, tetapi mengalami stunting di kemudian hari sebelum berusia dua tahun.
"Repotnya kalau lahir tidak stunting sampai umur setahun, tetapi makan tidak karuan, sakit-sakitan, akhirnya stunting. Umur 1,5 tahun menjadi stunting," kata mantan Bupati Kulon Progo ini.
"Dalam waktu enam bulan mungkin sulit sekali untuk mengoreksi agar tidak stunting. Bisa sih bisa, tetapi mengejarnya harus luar biasa," kata Hasto.
Hasto mengatakan, apabila sudah lewat dua bulan namun anak sudah terlanjur mengalami stunting, yang bisa dilakukan orangtua adalah tetap memberikannya nutrisi dan pendidikan yang baik.
"Dikasih makan yang baik, dididik yang baik biar jadi anak yang produktif. Namun untuk kecerdasannya harap maklum kalau seandainya di bawah rata-rata. Terus kalau sudah berusia 45 tahun, disuruh diet biar tidak mudah kena penyakit jantung, stroke, sama kencing manis," tandasnya.
Reporter: Giovani Dio PrasastiSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Stunting Adalah Gangguan Pertumbuhan pada Anak, Berikut Gejala dan Cara Mencegahnya
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kurangnya asupan makanan yang bergizi dan infeksi kronis pada periode pertumbuhan mereka.
Baca SelengkapnyaDi Depan Bupati, Kepala BKKBN Bongkar Data Stunting di Nias Barat
Salah satunya dengan mencegah anak lahir dengan kondisi stunting
Baca SelengkapnyaTiga Cara Mengenali Anak Mengalami Stunting
Dokter menekankan agar balita yang terdeteksi pendek segera dirujuk ke puskesmas atau RS terdekat
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Di Nabire, Kepala BKKBN Kasih Tips Jitu Agar Anak Tidak Stunting
Dokter Hasto mengajak lintas sektor untuk memasifkan intervensi
Baca SelengkapnyaBelajar dari Kampar Turunkan Angka Stunting
Keberhasilan Kabupaten Kampar turunkan angka prevalensi stunting menjadi sorotan
Baca SelengkapnyaMomen Seru Atikoh Ganjar Berbagi Cerita Penanganan Stunting hingga Beri Telur ke Ibu Hamil di Bantul
Pembagian telur itu dilakukan usai Atikoh berdialog dengan ibu-ibu pengajian dan wanita hamil dari Kecamatan Banguntapan, Bantul.
Baca SelengkapnyaPerhatikan! Waktu Penting untuk Cegah Anak Stunting
Ketika dewasa anak stunting akan mengalami central obes
Baca SelengkapnyaTekan Stunting, Dinkes DIY Adakan Gerakan Aksi Bergizi di Sekolah
Dinkes DIY menekankan pemberian nutrisi pada remaja putri agar tidak melahirkan anak stunting
Baca SelengkapnyaCegah Stunting, Anies: Enggak Cukup Kasih Makan Siang Anak Gratis
Untuk mencegah stunting, ibu hamil harus mendapatkan asupan gizi yang mencukupi.
Baca Selengkapnya