Merdeka.com - Jika kebanyakan orang berpikir bahwa bayi baru belajar ketika mereka sudah lahir, mereka salah besar. Penelitian menunjukkan bahwa bayi bisa mengenali bahasa sejak tiga bulan sebelum dilahirkan.

Hal ini dibuktikan peneliti melalui pemindaian otak yang detail dari 12 bayi yang lahir secara prematur. Berada dalam kandungan hanya selama 28 minggu tak membuat bayi prematur berbeda dengan bayi yang terlahir normal dalam urusan mengenali bahasa. Mereka bisa membedakan kata-kata seperti 'ga' dan 'ba' dengan jelas. Tak hanya itu, mereka juga bisa membedakan suara wanita dan pria dengan baik.

Ilmuwan dari Prancis yang menguji hal ini meragukan bahwa hal tersebut dipengaruhi oleh hal di luar ketika bayi sudah lahir. Sehingga mereka berkesimpulan bahwa bayi sudah bisa mengembangkan kemampuan mereka mengenali bahasa sejak dalam kandungan dengan merespon suara orang tua mereka.

Sejauh ini peneliti telah mengetahui bahwa bayi bisa mendengarkan suara dalam kandungan. Kemampuan pendengaran mereka telah bisa berfungsi sejak usia 23 minggu dalam kandungan.

Meski begitu hingga kini peneliti masih ragu apakah bayi dilahirkan dengan kemampuan berbicara dan berbahasa atau ini harus dipelajari setelah mereka lahir. Namun berdasarkan penelitian ini, mereka percaya bahwa proses berbahasa adalah kemampuan bawaan bayi sejak lahir.

"Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa otak manusia, pada tahap yang paling muda sekalipun telah memiliki kemampuan untuk memproses bahasa, bahkan membedakan kata," ungkap ketua penelitian, seperti dilansir oleh BBC (26/02).

Hasil ini didukung oleh pernyataan Profesor Sophie Scott, ahli dari University College London yang menjelaskan bahwa bayi sudah bisa mengenali suara ibu mereka dari dalam kandungan. Menggunakan informasi ini, bayi yang baru lahir akan merasa tenang ketika mendengar suara ibunya.