Bagi Penderita Asam Lambung, Ini Hal yang Harus Diperhatikan Ketika Lakukan Puasa
Merdeka.com - Berpuasa di bulan Ramadan merupakan tantangan bagi seorang penderita asam lambung. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), penyakit yang muncul karena asam lambung yang naik ke kerongkongan, merupakan salah satu permasalahan yang umumnya muncul pada penderita asam lambung.
Puasa Ramadan yang mewajibkan jeda di antara waktu makan dapat memicu atau memperburuk penyakit ini, terutama jika tidak diikuti oleh pola makan dan gaya hidup sehat. GERD dapat ditandai dengan adanya sensasi terbakar atau nyeri pada bagian atas perut atau dada yang disebut juga dengan heartburn.
Gejala lain yang mungkin muncul pada penderita GERD adalah mual, kembung, sakit saat menelan, mulut terasa asam, dan rasa tidak nyaman pada tenggorokan. Faktor utama yang menjadi risiko penyakit GERD adalah pola makan, manajemen stres, dan pola tidur yang tidak tepat.
“Berbagai penelitian menjelaskan bahwa berpuasa dapat mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dan teratur. Penderita GERD yang berpuasa dapat menurunkan gejala GERD mereka, selama dilakukan dengan benar dan tidak makan berlebihan saat berbuka puasa. Berpuasa dengan cara-cara yang benar akan membantu mengatasi GERD,” ujar Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes, Nutrisionis dan Ketua Indonesia Sport Nutritionist Association.
Dr. Rita menjelaskan bahwa makanan yang dikonsumsi penderita GERD harus mengandung zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh, tetapi juga tidak menstimulasi naiknya asam lambung ke kerongkongan. Makanan yang disarankan untuk penderita GERD adalah makanan yang mudah dicerna, tidak mengandung gas, atau lemak yang tinggi. Pengolahan makanan diutamakan dengan cara direbus, dikukus, ditumis, dan menggunakan santan encer.
Jenis makanan tertentu dapat meningkatkan jumlah asam dalam lambung yang menimbulkan gangguan lambung dan gejala GERD lainnya. Meskipun makanan pemicu munculnya GERD berbeda pada setiap orang, terdapat beberapa kategori makanan yang dapat dihindari untuk mencegah kambuhnya penyakit.
Sebagai contoh, makanan yang mengandung gas, kadar gula tinggi, dan makanan pedas harus dihindari karena dapat meningkatkan jumlah gas dan asam. Makanan yang tinggi serat, lemak, dan makanan yang sulit dicerna juga harus dikurangi karena dapat membuat kerja lambung lebih berat.
Reporter: Anisha Saktian PutriSumber: Fimela.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyakit lambung tak hanya sebatas maag atau GERD.
Baca SelengkapnyaBagi penderita asam lambung yang memutuskan untuk berpuasa, terdapat sejumlah cara untuk menjaga kesehatan mereka.
Baca SelengkapnyaSejumlah makanan dan minuman bisa memperburuk kondisi GERD yang dialami seseorang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Lambung yang dibiarkan kosong dalam waktu yang lama akan terisi oleh cairan asam lambung, hal ini memicu peradangan dan iritasi pada lambung dan usus.
Baca SelengkapnyaSindrom nasi goreng merupakan salah satu istilah yang digunakan untuk menyebut masalah keracunan makanan. Kenali penyebab dan cara menagtasinya.
Baca SelengkapnyaGastroparesis adalah kondisi medis yang ditandai oleh penundaan pengosongan lambung yang terjadi tanpa sebab yang jelas.
Baca SelengkapnyaTak perlu gegabah dan tergesa-gesa menuju fasilitas kesehatan, beberapa minuman tertentu dapat dijadikan langkah awal dalam mengatasi naiknya asam lambung.
Baca SelengkapnyaAsam lambung adalah cairan asam yang diproduksi oleh lambung untuk membantu mencerna makanan.
Baca SelengkapnyaKendati banyak penderita maag yang takut berpuasa, namun puasa justru bisa bermanfaat bagi mereka dengan kondisi maag dan GERD.
Baca Selengkapnya