Asupan Makanan Bukan Faktor Tunggal yang Pengaruhi Kualitas ASI Busui
Merdeka.com - Selama ini banyak ibu menyusui yang sangat memerhatikan kualitas konsumsi makanan mereka. Hal ini dianggap berhubungan dengan kualitas ASI yang dikeluarkan oleh busui tersebut.
Ternyata, nutrisi makanan yang dkonsumsi busui ternyata tak terlalu memengaruhi kualitas ASI. Anggota Satgas ASI Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Klara Yuliarti SpA(K) menjelaskan bahwa gizi busui tidak terlalu berpengaruh pada kandungan ASI yang diberikan pada bayi.
Lebih lanjut, Klara menyebut bahwa gizi busui justru berpengaruh pada kesehatan ibu sendiri yang akhirnya nanti dapat menghambat proses menyusui.
"Pada dasarnya, kualitas produksi ASI dilihat dari berapa lama dan seberapa sering ibu menyusui,” ucap Klara beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
Keberhasilan menyusui dapat dilakukan dengan Inisiasi Menyusui Dini (IMD), yaitu proses menyusui yang dimulai secepatnya setelah bayi dilahirkan, paling lama 1 jam setelah bayi lahir. Proses ini dinilai dapat meningkatkan produksi ASI dan dapat menunjang keberhasilan proses ASI eksklusif, jelas dokter Klara.
Nutrisi yang Diperlukan Ibu Menyusui
Terdapat perbedaan kebutuhan nutrisi yang dimiliki antara wanita menyusui dan tidak menyusui. Nutrisi yang diperlukan ibu menyusui meliputi:
Kalori
Secara umum, ibu menyusui membutuhkan 500 kalori lebih banyak daripada wanita yang tidak menyusui. Kebutuhan ini biasanya ditandai dengan rasa lapar. Busui juga bisa mencoba mengonsumsi berbagai jenis makanan dalam porsi lebih sedikit tapi lebih sering, agar asupan gizi dan energi bisa masuk secara teratur.
Namun perlu diingat, kebutuhan kalori setiap ibu menyusui bisa berbeda jumlahnya. Hal ini tergantung pada banyak faktor, seperti aktivitas sehari-hari, metabolisme tubuh, dan frekuensi menyusui.
Vitamin dan mineral
Selama menyusui, busui perlu mencukupi kebutuhan berbagai vitamin dan mineral lebih banyak daripada biasanya. Untuk mendapatkan asupan nutrisi tersebut pastikan makanan yang Busui konsumsi bervariasi dan terdiri dari gizi seimbang.
Cairan tubuh
Saat menjalani masa menyusui, tubuh Busui akan melepaskan hormon oksitosin yang akan membuat Busui lebih sering merasa haus. Oleh karena itu busui perlu mengonsumsi minuman tiap merasa haus baik itu dalam bentuk air putih maupun jus buah atau susu.
Reporter: Lianna LeticiaSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dampak Kekurangan Zat Besi pada Anak, Bisa Pengaruhi Kecerdasan si Kecil
Kekurangan zat besi memiliki dampak yang serius pada kesehatan anak. Zat besi adalah nutrisi penting yang diperlukan untuk tumbuh kembang mereka.
Baca SelengkapnyaPastikan untuk Tetap Penuhi Kebutuhan Gizi Anak saat Mulai Biasakan Berpuasa
Dalam membiasakan anak untuk berpuasa tetap penting untuk memperhatikan kebutuhan gizi dan nutrisinya.
Baca SelengkapnyaPentingnya Asupan Nutrisi yang Tepat bagi Ibu Hamil yang Berpuasa
Konsumsi nutrisi yang penting sangat penting bagi ibu hamil, terutama bagi mereka yang memutuskan untuk berpuasa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Makanan yang Baik Dikonsumsi saat Tidak Enak Badan, Bantu Redakan Kondisi Tubuh
Makanan tidak hanya berfungsi sebagai sumber energi, tetapi juga dapat memberikan nutrisi penting yang diperlukan oleh tubuh saat kondisinya sedang menurun.
Baca SelengkapnyaKendalikan Sekarang Juga, Cek 5 Bahaya Asupan Gula Berlebihan Selama Puasa
Makanan manis memang menggoda, tapi waspada asupannya selama puasa.
Baca Selengkapnya8 Pilihan Makanan untuk Perkembangan Otak Anak, Orang Tua Wajib Baca
Memilih makanan yang tepat untuk anak-anak bukan hanya tentang pertumbuhan fisik mereka; ini juga sangat mempengaruhi perkembangan otak mereka.
Baca SelengkapnyaMakanan Terbaik untuk Dikonsumsi Setelah Berbuka Puasa
Pada saat berbuka puasa, terdapat sejumlah makanan yang terbaik untuk dikonsumsi demi kesehatan dan kebugaran tubuh.
Baca SelengkapnyaHindari Asupan Kalori Berlebih saat Puasa dengan Cara Berikut
Pada saat berpuasa, kita membatasi konsumsi makanan di siang hari, namun kondisi ini bisa membuat jadi berlebih asupan kalori saat makan.
Baca SelengkapnyaIDI: Perlu Kerja Sama Strategis Mewujudkan Pemerataan Dokter di Indonesia
IDI mengungkapkan tidak seimbangnya rasio dokter umum dan spesialis di Indonesia sangat berdampak terhadap kualitas kesehatan di setiap daerah.
Baca Selengkapnya