Apakah Orang yang Tidak Merokok Tetap Bisa Terkena Kanker Paru?
Merdeka.com - Salah satu kebiasaan buruk yang masih banyak dilakukan masyarakat Indonesia adalah merokok. Hal ini menjadi penyebab tingginya jumlah kanker paru di negara ini.
"Peningkatan kanker paru juga karena meningkatnya prevalensi merokok di Indonesia," kata dokter spesialis paru Erlang Samoedro, Sekretaris Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Paru Indonesia (PDPI) beberapa waktu lalu.
"Jadi kalau mau menurunkan prevalensi kanker paru, prevalensi rokoknya harusnya turun," kata Erlang menambahkan.
Dalam kesempatan yang sama, Dokter spesialis paru Sita Laksmi Andarini mengatakan rokok memang menjadi faktor risiko terbesar dari kanker paru. Namun, mereka yang bukan perokok aktif pun juga tidak serta merta terhindar dari bahayanya.
"Perokok aktif itu mendapatkan risiko kanker paru 13,6 kali lipat lebih tinggi dibandingkan tidak merokok," kata Sita yang juga Wakil Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri PDPI ini.
Risiko pada Bukan Perokok
Sementara pada perokok pasif, Sita menyebutkan bahwa risiko terkena kanker parunya adalah 4 kali lipat jika dibandingkan mereka yang tidak terpapar asap rokok.
"Yang bukan perokok aktif dan bukan perokok pasif (risiko) mendapatkan kanker tergantung genetic susceptibility. Dalam tanda kutip (seperti) dapat lotre," ungkapnya.
Terkait faktor genetik, Sita mengatakan bahwa sampai saat ini para ahli masih mencari tahu mengenai kerentanan seseorang terhadap kanker paru secara genetik.
"Itu tidak diturunkan. Jadi kanker paru tidak diturunkan tetapi ada genetic suceptibility yang menderita kanker paru," tandasnya.
Reporter: Giovani Dio PrasastiSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bisa Berujung Kanker Pankreas di Usia Muda, Hindari Gaya Hidup Kurang Gerak
Gaya hidup kurang gerak atau sedentari bisa berujung berbagai masalah kesehatan termasuk munculnya kanker pankreas di usia muda.
Baca SelengkapnyaGaya Hidup yang Bisa Tingkatkan Risiko Kanker, Waspadai
Kanker dapat disebabkan oleh berbagai faktor, dan salah satunya bisa berasal dari gaya hidup tidak sehat.
Baca SelengkapnyaKebiasaan yang Bisa Menurunkan Risiko Kanker, Pertahankan!
Kanker adalah penyakit berbahaya yang bisa menyerang siapa saja. Tapi, dengan kebiasaan yang sehat, kita bisa menurunkan risiko terkena penyakit ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sering Berkeringat di Malam Hari? Waspada, Bisa Jadi Tanda 5 Masalah Kesehatan Ini!
Nggak hanya karena keringat berlebih, ini beberapa masalah kesehatan yang bisa jadi penyebabnya.
Baca SelengkapnyaOPINI: Kanker di Indonesia: Pemahaman yang Salah, Data Amburadul, Kebijakan Sekadar Beli Alat Mahal
Kanker di Indonesia: Pemahaman yang Salah, Data Amburadul, Kebijakan Sekadar Beli Alat Mahal
Baca SelengkapnyaIbu Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Benturkan Kepala ke Tembok Rutan, Mengaku Nabi & Bicara Kiamat
Atas rekomendasi dokter, ibu muda rekomendasi dokter, ibu muda itu membutuhkan perawatan sekitar dua minggu.
Baca SelengkapnyaMengapa Tidak Langsung Cuci Muka Setelah Terpapar Matahari? Ini Kata Dokter
Dokter Saskia menyarankan agar tidak langsung mencuci muka setelah beraktivitas di luar ruangan atau terpapar sinar matahari.
Baca SelengkapnyaBayi Batuk Tak Perlu Langsung Dibawa ke Dokter, Mengapa?
Sejumlah kondisi batuk pada bayi tidak perlu terlalu dikhawatirkan orangtua dan tidak selalu harus diobati.
Baca SelengkapnyaTanda Adanya Masalah Kesehatan Jantung yang Muncul saat Kita Berolahraga
Seperti halnya dengan segala aktivitas fisik lainnya, berolahraga juga memiliki risiko tersendiri terhadap kesehatan jantung.
Baca Selengkapnya