Merdeka.com - Kesehatan usus merupakan salah satu hal yang bisa berpengaruh pada kesehatan secara keseluruhan. Salah satu saran yang banyak diberikan untuk menjaga kesehatan usus adalah dengan mengonsumsi prebiotik maupun probiotik.

"Konsumsi rutin makanan prebiotik dan probiotik tak hanya membantu pencernaan namun juga bisa menghilangkan bakteri patogen yang bisa membuat sakit," terang Behnaz Abedi dari Women's College Hospital, Kanada dilansir dari The List.

"Lebih penting lagi, prebiotik dan probiotik bekerja secara simbiosis pada saluran pencernaan," sambungnya.

Istilah prebiotik dan probiotik hampir selalu digunakan secara berdampingan jika tidak saling tertukar. Memiliki nama yang hampir sama, sebenarnya apa perbedaan dari keduanya?

Prebiotik Merupakan Makanan untuk Probiotik

Untuk memahami secara lebih mudah apa prebiotik itu, sebaiknya kita memahami apa itu probiotik.

"Probiotik merupakan bakteri 'baik' yang berada di dalam usus dan berguna untuk kesehatan pencernaan serta memberi dorongan bagi sistem kekebalan tubuh," terang Rebecca Ditkoff, MPH, RD, pakar nutrisi dari New York.

"Walau saluran pencernaan secara alami memproduksi probiotik, namun bermanfaat juga untuk mengonsumsi makanan yang secara alami kaya probiotik untuk meningkatkan jumlah dan jenis dari bakteri baik," sambungnya.

Sejumlah makanan memiliki kandungan probiotik yang bisa bermanfaat di dalamnya. Makanan yang memiliki kandungan probiotik ini termasuk kefir, yogurt, kombucha, dan sauerkraut.

Prebiotik Berasal dari Buah dan Sayur

Pada sisi lain, prebiotik merupakan makanan untuk bakteri baik tersebut.

"Prebiotik merupakan bagian tak bisa dicerna dari karbohidrat yang berasal dari makanan kita," terang Abedi.

"Mereka memberi lingkungan bagi prebiotik sebagai bakteri sehat bisa bertahan di dalam sistem gastrointestinal mereka," sambungnya.

Untuk meningkatkan prebiotik di dalam tubuh, kamu bisa memperolehnya dari sejumlah buah dan sayur. Secara khusus hal ini bisa diperoleh dari apel, asparagus, bawang putih, dan bawang merah.