Merdeka.com - Selama ini, obesitas memang sering dikaitkan dengan risiko berbagai masalah kesehatan. Namun sebuah penelitian terbaru menyebutkan kalau ternyata obesitas pada anak bukan cuma mengganggu kesehatan fisik, tetapi juga mental. Bahkan anak obesitas juga terancam tidak naik kelas.

Seperti yang dilansir dari The Daily News (14/01), peneliti dari UCLA tepatnya menyatakan bahwa anak berusia 10-17 tahun yang menderita obesitas dua kali lipat berisiko terserang penyakit fisik, mental, dan perkembangan tubuh yang buruk. Bahkan mereka yang tidak tergolong obesitas dan hanya kelebihan sedikit berat badan juga punya risiko sebesar 1,3 persen.

Contoh dari risiko gangguan kesehatan fisik pada anak obesitas di antaranya adalah terlambatnya perkembangan tubuh bagian tulang dan sendi, gangguan otot, asma, alergi, sakit kepala, dan infeksi telinga.

Sementara gangguan kesehatan mental biasanya membuat anak obesitas menjadi kesulitan belajar, mengontrol emosi, sampai perilaku. Selain itu, anak obesitas cenderung banyak membolos dan akhirnya membuat mereka tidak naik kelas.

"Kami cukup terkejut dengan hasil penelitian ini. Ternyata ada banyak risiko kesehatan yang berkaitan dengan kondisi obesitas pada anak," terang Dr Neal Halfon dari UCLA.

Dr Halfon pun menambahkan kalau penelitian ini dijadikan peringatan bagi dokter, orang tua, guru, dan orang-orang terdekat anak yang kelebihan berat badan. Sehingga kondisi tersebut bisa dikontrol sebelum menimbulkan berbagai masalah lain.

Penelitian tersebut melibatkan 43.300 anak berusia 10-17 tahun. Data kesehatan mereka dari National Survey of Children's Health sejak tahun 2007 diperiksa. Sekitar 15 persen tergolong kelebihan berat badan, sementara 16 persen lainnya obesitas. Hasil penelitian lantas dilaporkan dalam jurnal Academic Pediatrics.