Merdeka.com - Selama 26 tahun, hidup menjadi sebuah tantangan bagi Cole Cohen. Sejak kecil, dia telah mengalami kesulitan dalam belajar. Dia bahkan tidak bisa melakukan penjumlahan dasar dan juga membaca jam.

Kemudian pada akhir tahun 2007, pada usia 26, dia menemui seorang dokter di negara asalnya Portland, Oregon, untuk melakukan scan MRI. Masalah kesulitan belajar yang selama ini dialaminya ternyata disebabkan oleh sebuah lubang seukuran lemon di otaknya.

Dalam bukunya yang berjudul Head Case: My Brain and Other Wonders, Cole menceritakan bagaimana dia dan orang tuanya menghadapi kondisinya yang aneh tersebut. "Ada sebuah lubang di otak saya," kata Cole kepada Daily Mail (20/5).

Dr Volt menjelaskan bahwa Cole memiliki lubang itu di tempat lobus frontalnya. Hal itu membuatnya kesulitan melakukan apa pun. Namun, hasil analisis dokter telah mengubah dirinya. Itu membantu Cole untuk lebih memahami kemampuannya.

Meski Cole dilahirkan dengan kondisi otak yang tak sempurna, setidaknya dia tidak pernah berhenti untuk berusaha. Jika Cole yang tidak sempurna saja memiliki semangat besar untuk menjalani hidup yang penuh tantangan ini, kenapa kita yang sempurna ini harus mudah menyerah?