Ahli Gizi Tak Sarankan Berpuasa Langsung dengan Gorengan, Ini Alasannya

Sabtu, 1 April 2023 10:00 Reporter : Rizky Wahyu Permana
Ahli Gizi Tak Sarankan Berpuasa Langsung dengan Gorengan, Ini Alasannya Ilustrasi bakwan. ©2020 Tantri Setyorini

Merdeka.com - Bagi masyarakat Indonesia, salah satu hidangan yang jadi favorit banyak orang untuk membatalkan puasa adalah gorengan. Baik bakwan, tempe, tahu, atau berbagai jenis gorengan lain, merupakan andalan dari banyak orang.

Sayangnya, berbuka puasa dengan dorengan ini sebenarnya tidak direkomendasikan. Dietisien dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Tony Arjuna menuturkan hal ini lantaran komposisi gorengan yang tidak tepat untuk berbuka. Selain itu juga tinggi kolesterol.

“Gorengan sangat tidak direkomendasikan untuk berbuka karena komposisinya dominan karbohidrat dan lemak tidak sehat,” kata Tony.

Bakwan, tahu, tempe, risol dan aneka gorengan lain melalui proses pengolahan yang menggunakan minyak goreng dipakai lebih dari dua kali. Kondisi tersebut menjadikan minyak sebagai sumber kolesterol yang tidak ideal untuk digunakan.

"Kebanyakan minyak yang digunakan itu sudah dipakai berkali-kali dan jadi model sumber kolesterol,” tutur Tony beberapa waktu lalu.

Gorengan Itu Karbohidrat Sederhana, Bikin Cepat Lapar
Alasan lain gorengan tak direkomendasikan untuk berbuka puasa lantaran gorengan juga tersusun dari karbohidrat sederhana. Karbohidrat jenis ini sifatnya cepat dibakar dan dicerna oleh tubuh. Sifat ini membuat seseorang jadi lebih cepat lapar lagi.

Kondisi tersebut menjadikan kadar gula darah dalam tubuh menjadi cepat turun sehingga membuat cepat merasa lapar seperti disampaikan Tony yang lulusan S3 The University of Adelaide, Australia bidang Medicine (Clinical Nutrition) ini.

2 dari 2 halaman

Makanan dan Minuman Manis Juga Tak Direkomendasikan

Aneka makanan dan minuman manis kerap hadir saat berbuka puasa. Hal ini juga tidak Tony rekomendasikan.

“Berbuka dengan yang manis sebenarnya juga tidak terlalu ideal karena karena cepat menaikan gula darah dan turunnya juga cepat sehingga mudah merasa lapar kembali,” tuturnya.

Tony merekomendasikan menu berbuka puasa dengan mengonsumsi jenis karbohidrat kompleks. Karbohidrat kompleks yang lebih lambat dicerna oleh tubuh sehingga kenyang lebih lama dan tidak cepat merasa lapar.

Contoh jenis karbohidrat kompleks yang baik dikonsumsi saat berbuka puasa adalah buah-buahan.

Jika ingin langsung makan besar, ia menyarankan untuk memperbanyak protein baik hewani dan nabati.

“Kalau makan besar baiknya yang dikonsumsi yang dominan proteinnya karena pengolahan dalam tubuh lebih pelan dan menaikkan gula darah dalam tubuh secara perlahan,” kata Tony.

Sumber: Liputan6.com [RWP]

Baca juga:
Hindari Kesalahan dalam Berbuka dan Sahur untuk Maksimalkan Manfaat Puasa
Miliki Khasiat Berbeda, Ketahui Sejumlah Manfaat Luar Biasa dari Kurma Muda
Penuhi Kebutuhan Air di Bulan Ramadan, Ini Hal yang Harus Dilakukan dan Dihindari
Sahur Terburu-Buru, Pastikan Konsumsi Makanan Padat Energi
Saat Sahur, Hindari Konsumsi Makanan Tinggi Garam dan Lemak Jenuh

Topik berita Terkait:
  1. tag
  2. Nutrisi
  3. Fakta Kesehatan
  4. Gorengan
Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini