8 Hal yang Harus Diperhatikan oleh Ibu Ketika Menyapih Anak
Merdeka.com - Pada seorang ibu, akan tiba masanya ketika anak yang dikandung harus mulai berhenti minum air susu ibu (ASI). Berhenti memberi ASI pada anak atau menyapih ini tidak bisa dilakukan secara mudah dan begitu saja.
Banyak hal yang harus diketahui dan menjadi pertimbangan bagi ibu sebelum menyapih anak. Pada pasangan ibu dan anak yang berbeda, cara yang bisa diterapkan untuk menyapih ini juga dapat berbeda.
Ada anak yang bisa sangat mudah melalui masa disapih ini, namun juga ada anak yang melalui masa ini dengan bermasalah. Bagi ibu, masa-masa ini juga bisa sangat emosional dan menguras energi.
Menyapih ini bisa dilakukan oleh orang tua atau ketika anak memutuskan untuk tidak lagi menyusu pada ibu. Dilansir dari Medal Breastfeeding US, berikut sejumlah cara yang perlu diketahui ketika menyapih sang buah hati.
Alihkan Perhatian
Keinginan untuk anak agar terus menyusu pada sang ibu perlu dialihkan dengan pengganti atau hal lain. Sebagai contoh, sebagai pengganti ASi anak bisa diberikan cemilan yang disukainya atau bermain.
Perhatikan Waktu
Mempersingkat atau menunda waktu memberi ASI pada buah hati bisa jadi salah satu cara untuk mengurangi keinginannya menyusu. Ketika sang buah hati ingin minum ASI, tunda atau batasi waktunya untuk menghilangkan minat buah hati dan membuatnya jadi tak ingin lagi untuk melakukannya.
Lakukan Secara Bertahap
Menyapih bayi harus dilakukan secara perlahan dan bertahan. Langsung menghentikannya seketika bisa membuatmu lelah secara emosional, munculnya rasa tak nyaman, serta masalah fisik lainnya. Disarankan untuk menghentikannya secara perlahan dan hanya membatasi pemberian ASI pada waktu-waktu tertentu.
Tenangkan Bayi
Bagi bayi, menyusu tidak hanya menjadi sumber nutrisi semata namun juga kenyamanan. Untuk memberi kenayamanan ini, kamu bisa menenangkan bayi dengan menimangnya atau memberinya hal yang sangat disukainya.
Jangan Ragu Menolak
Walau kadang kamu bakal tidak tega, namun penting untuk mengungkap penolakanmu secara langsung. Hal ini terutama penting dilakukan ketika buah hati sudah terlalu tua untuknya.
Persiapkan Mental
Ketika melihat anak merengek dan rewel, orang tua tak bakal tega dan juga ikut sedih. Mempersiapkan mental secara tepat bisa membantu mengatasi munculnya tekanan psikologis pada dirimu.
Persiapkan Diri Terhadap Hal Tak Terduga
Terkadang keadaan sakit baik pada dirimu atau buah hati bisa mengacaukan usahamu untuk menyapih. Untuk mengatasi hal ini pastikan menyimpan ASI yang dibekukan untuk membantu anak melewati masa transisi.
Tetap Perah ASI
Selama proses menyapih, ketika tubuhmu mulai memproduksi lebih sedikit ASI, payudara bakal menjadi terasa penuh. Untuk mengurangi masalah ini, kamu bisa memerah susu dalam jumlah sedikit agar merasa nyaman. Kamu juga bisa mengompresnya menggunakan es untuk melegakan masalah ini.
Sejumlah hal ini perlu diketahui serta diterapkan oleh ibu hamil ketika menyapih sang buah hati. Lakukan sejumlah hal tersebut agar tidak mengalami masalah di kemudian hari.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Orang tua butuh keterampilan khusus untuk menyikapi masa-masa pubertas seorang anak dengan tepat.
Baca SelengkapnyaMengajari anak tanggung jawab dan tidak mudah menyalahkan orang lain bisa diterapkan sejak usia dini.
Baca SelengkapnyaPersiapan yang matang dan pengaturan yang tepat dapat membuat perjalanan mudik menjadi lebih lancar dan menyenangkan bagi seluruh keluarga, terutama si kecil.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Proses memilih nama anak bisa menjadi sebuah perjalanan yang penuh kesenangan dan tantangan.
Baca SelengkapnyaKebiasaan memukul merupakan suatu hal yang kerap dilakukan anak. Hal ini perlu diperhatikan dan dihindari oleh orangtua.
Baca SelengkapnyaDi tengah serbuan polusi udara seperti ini, penting untuk melindungi kesehatan anak.
Baca SelengkapnyaMembesarkan anak laki-laki yang tangguh dan tidak cengeng merupakan hal yang bisa diupayakan.
Baca SelengkapnyaInfeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit yang sering menjangkiti si kecil.
Baca SelengkapnyaGejala selesma pada anak biasanya meliputi bersin, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, hingga demam ringan. Namun kondisi ini bisa membaik dengan sendirinya.
Baca Selengkapnya