Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

6 Fakta tentang autisme yang harus diketahui

6 Fakta tentang autisme yang harus diketahui Ilustrasi autisme. ©Shutterstock.com/CTR Photos

Merdeka.com - Saat ini autisme sudah bukan hal yang asing didengar banyak orang. Meski begitu, tetap masih banyak mitos yang beredar mengenai autisme. Selain itu, tak sedikit orang yang belum mengetahui kebenaran tentang autisme ini.

Autisme memiliki banyak spektrum dan tak bisa disamakan satu sama lainnya. Untuk itu sangat penting memahami mengenai autisme. Di Hari Peduli Autisme ini, yuk simak beberapa fakta terkait autisme yang perlu untuk diketahui, seperti dilansir oleh Parents Magazine.

Jumlah anak autis bertambah

Jika dibandingkan dengan tahun 1980-an, saat ini semakin banyak akan yang terdiagnosis memiliki autisme. Pada tahun 1980 jumlah anak yang terdiagnosis autisme adalah satu di antara 88 anak (11,3 per 1.000). Sementara itu saat ini risiko autisme meningkat hingga satu banding 68 anak dan satu banding 42 pada anak laki-laki.Penelitian di California bahkan menemukan bahwa jumlah anak yang memiliki autisme pada tahun 1998 hingga 2002 meningkat hingga dua kali lipat. Meski begitu, peneliti menjelaskan bahwa sepuluh tahun lalu autisme tidak mudah didiagnosis sehingga kemungkinan banyak anak dengan autisme yang tak diketahui.

Autisme terdiagnosis lebih cepat

Dengan berkembangnya teknologi kesehatan, saat ini autisme terdiagnosis dengan lebih mudah dan cepat. Konon dokter masih tak bisa melakukan diagnosis autisme dengan tes medis atau laboratorium. Sehingga mereka hanya mengandalkan gejala secara perilaku pada anak. Hal ini memperlambat diagnosis karena autisme bisa tak terdeteksi hingga tahap lanjut. Peneliti menjelaskan bahwa autisme seharusnya sudah didiagnosis sejak anak berusia 3,5 tahun. Namun dulu kebanyakan anak terdiagnosis lebih dari usia tersebut.Saat ini, autisme bahkan bisa dideteksi ketika anak berusia 24 bulan. Dokter bisa melakukan analisis menggunakan pemindai otak untuk melihat aktivitas otak anak autis yang tengah berkembang. Para ahli pun semakin waspada terhadap gejala autisme sehingga mereka lebih awas dan bisa melakukan diagnosis ketika anak berusia satu tahun.

Autisme adalah kelainan genetik

Konon autisme dianggap sebagai kesalahan orang tua dalam membesarkan anaknya. Namun kini sudah diketahui bahwa autisme tak disebabkan oleh faktor psikologis, melainkan bersifat genetik. Jika pasangan memiliki anak autis, kemungkinan anak mereka yang lain akan mengalami kelainan autis hingga lima sampai 10 persen.Sementara itu, kemungkinan autis pada anak kembar bisa meningkat hingga 60 persen. Dengan fakta tersebut, peneliti percaya bahwa autisme adalah kelainan yang disebabkan oleh gen. Gen-gen tersebut menyebabkan otak bayi berkembang tak normal dan membuatnya rentan terkena autisme. Meski begitu, hingga kini gen yang diketahui berkaitan dengan autisme masih belum diketahui dengan jelas.

Tak ada kaitan antara vaksin dan autisme

Terdapat rumor yang mengungkap bahwa vaksin berkaitan dengan kemungkinan anak terkena autisme. Ada yang percaya bahwa jika tanda-tanda autisme anak terlihat setelah anak mendapatkan vaksin, kemungkinan penyebabnya adalah vaksin tersebut. Namun untuk asumsi ini peneliti tak bisa menemukan bukti yang kuat.Selain itu terdapat juga rumor yang mengatakan bahwa autisme disebabkan oleh keracunan merkuri yang terdapat dalam vaksin pada bayi. Meski merkuri diketahui buruk untuk kesehatan otak balita, namun penelitian menunjukkan bahwa jumlah merkuri pada vaksin terlalu sedikit dan tak bisa mempengaruhi kesehatan saraf.

Kepala besar adalah tanda autisme

Penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam Journal of the American Medical Association mengungkap bahwa otak anak autis berkembang dengan cara yang berbeda sejak usia dini. Peneliti menemukan bahwa kebanyakan anak yang didiagnosis autis memiliki lingkar kepala yang kecil saat dilahirkan. Namun ketika berusia enam sampai 14 bulan, kepala dan otak mereka akan lebih besar daripada ukuran anak normal.Meski begitu, jangan panik ketika anak memiliki kepala yang lebih besar dari anak-anak biasanya. Beberapa bayi memiliki kepala yang lebih besar meski mereka tak memiliki autisme. Jika anak mengalami perkembangan kepala yang cukup drastis, coba untuk amati gejala autisme lainnya seperti kesulitan berperilaku atau berkomunikasi.

Perawatan dini sangat penting

Hingga saat ini belum diketahui obat yang bisa menyembuhkan autisme. Namun melakukan terapi dan latihan intensif sejak dini akan membantu anak autis untuk mempelajari banyak hal yang mereka butuhkan, mulai dari memperhatikan orang lain hingga berkomunikasi dengan mereka. Semakin cepat dilakukan perawatan, semakin baik.Peneliti di National Academy of Science merekomendasikan anak autis untuk melakukan terapi 25 jam per minggu secepat mungkin setelah anak terdiagnosis autisme. Karena anak autis memiliki kemampuan dan perilaku yang berbeda. Perlu dilakukan pendekatan yang efektif untuk bisa mengembangkan kemampuan unik mereka secara optimal.Selain fakta di atas, masih banyak misteri terkait autisme dan banyak hal yang belum diketahui faktanya. Meski begitu, peneliti terus berusaha memperdalam pemahaman mereka mengenai autisme. Fakta di atas tak hanya perlu diketahui oleh orang tua yang memiliki anak autis, namun juga semua orang agar mereka lebih mengetahui dan tak salah dalam melihat autisme.

(mdk/kun)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Apa itu Alexithymia dan Apa Hubungannya dengan Autisme?

Apa itu Alexithymia dan Apa Hubungannya dengan Autisme?

Alexithymia juga sering dihubungkan dengan autisme. Yuk, simak apa sebenarnya Alexithymia!

Baca Selengkapnya
Tanda-tanda Autisme pada Bayi dan Balita yang Perlu Dikenali Orangtua

Tanda-tanda Autisme pada Bayi dan Balita yang Perlu Dikenali Orangtua

Adanya gangguan autisme pada bayi dan balita merupakan hal yang perlu dikenali oleh orangtua.

Baca Selengkapnya
Fakta Menarik Kue Talam Khas Betawi, Usianya 500 Tahun dan Gambarkan Kehidupan Manusia

Fakta Menarik Kue Talam Khas Betawi, Usianya 500 Tahun dan Gambarkan Kehidupan Manusia

Usia kue talam khas Betawi kabarnya sudah 500 tahun, ini fakta menariknya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Punya Gangguan Tidur, Kecemasan, dan Stres? Cobalah Tidur dengan Selimut Tebal

Punya Gangguan Tidur, Kecemasan, dan Stres? Cobalah Tidur dengan Selimut Tebal

Penelitian menunjukkan bahwa selimut tebal bermanfaat bagi penderita kecemasan, autisme, atau hiperaktivitas.

Baca Selengkapnya
Fakta Wanita Berkumis Tipis dari Segi Kesehatan, Bisa Saja Jadi Tanda Penyakit

Fakta Wanita Berkumis Tipis dari Segi Kesehatan, Bisa Saja Jadi Tanda Penyakit

Banyak orang meyakini bahwa wanita yang memiliki kumis tipis memiliki pesona yang unik. Namun, apakah keadaan ini dianggap aman secara medis?

Baca Selengkapnya
Ciri-Ciri ADHD pada Anak dan Orang Dewasa yang Mudah Dikenali, Jangan Anggap Sepele

Ciri-Ciri ADHD pada Anak dan Orang Dewasa yang Mudah Dikenali, Jangan Anggap Sepele

Gangguan ini dapat memengaruhi kemampuan anak dalam belajar dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

Baca Selengkapnya
Fakta Menarik Seputar Hari Persandian Nasional pada 4 April

Fakta Menarik Seputar Hari Persandian Nasional pada 4 April

Apa saja fakta menarik dari Hari Persandian Nasional tanggal 4 April?

Baca Selengkapnya
21 Maret Hari Down Syndrome Sedunia, Ketahui Sejarahnya

21 Maret Hari Down Syndrome Sedunia, Ketahui Sejarahnya

Stigma negatif anak down syndrome perlu dihilangkan.

Baca Selengkapnya
Fakta Menarik Situs Sokoliman, Jejak Kehidupan Zaman Megalitikum di Gunungkidul

Fakta Menarik Situs Sokoliman, Jejak Kehidupan Zaman Megalitikum di Gunungkidul

Para peneliti percaya masih banyak artefak yang tersebar di daerah tersebut.

Baca Selengkapnya