Merdeka.com - Munculnya berbagai komitmen dari para pemimpin negara dan filantropis mendorong tercapainya target anggaran rencana program pemberatasan polio pada tahun 2018, yang dideklarasikan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, 25 April lalu.

Program pemberantasan polio akan dilaksanakan secara serentak supaya dapat memperluas fokus dalam memperbaiki imunisasi anak dan mempertahankan kemajuan yang sudah dicapai hingga saat ini.

Pada konferensi Vaksin Global, Inisiatif Pemberantasan Polio Global telah meresmikan rencana komprehensif enam tahun yang mencetuskan rencana pertama dalam menghapus semua jenis penyakit polio, baik itu yang berupa virus polio liar maupun kasus yang berasal dari vaksinasi. Gerakan itu akan dilakukan secara serentak.

Para pemimpin dunia dan filantropis bahkan membuktikan komitmen mereka dengan menggalang dana hingga tiga perempat dari total dana selama enam tahun ke depan yang dapat mencapai USD 5,5 miliar atau sekitar Rp 53 T. Mereka juga menyuarakan kepada para penyumbang lainnya untuk menggalang dana tambahan USD 1,5 (Rp 14 T) miliar demi menyukseskan gerakan tersebut.

Sebab sekarang jumlah anak yang terserang polio berada pada tingkat yang paling rendah dalam sejarah - hanya 223 kasus pada tahun 2012 dan 19 kasus sejauh ini pada tahun 2013 - program ini muncul pada momen yang tepat untuk sepenuhnya memberantas penyebaran penyalit polio.

Kebutuhan ini sangat terkait dengan berbagai kemajuan yang telah dicapai pada tahun lalu dan menjadi peluang untuk memberantas penyebaran virus polio ke berbagai negara bebas polio.

"Setelah sekian lama kita berperang melawan polio, pada akhirnya, dengan tercetusnya inisiatif ini, kita akan memenangkan peperangan ini. Kita memiliki pengetahuan tentang virus polio, berbagai teknologi dan taktik baru, sehingga akses vaksin kini dapat menjangkau komunitas yang sangat rentan terinfeksi. Pengalaman, infrastruktur, dan pengetahuan ekstensif yang didapat dari pemberantasan polio dapat membantu kita menjangkau semua anak dan masyarakat dengan layanan kesehatan pokok," kata Direktur Jenderal WHO, Margaret Chan, seperti dilansir Antara (25/4).

Rencana Strategis Pemberantasan Polio 2013-2018 dirumuskan oleh GPEI yang telah berkonsultasi secara ekstensif dengan para pemilik kepentingan. Rencana tersebut sebetulnya terinspirasi dari kesuksesan India yang berhasil menjadi negara bebas polio pada awal tahun 2012 dan adanya pengetahuan mutakhir tentang risiko peredaran virus polio yang berasal dari vaksin.

Pun, program ini melengkapi Rencana Aksi Darurat yang telah di implementasikan sejak tahun lalu di negara-negara endemik polio seperti Afghanistan, Pakistan, dan Nigeria, termasuk berbagai pendekatan untuk memvaksinasi anak-anak pada wilayah-wilayah yang tak rawan penyebaran virus.