5 Pola pikir yang harus ditanamkan agar tak mudah depresi!
Merdeka.com - Sudah barang tentu kita ketahui bahwa stres adalah pemicu depresi yang paling umum. Buruknya, kebanyakan orang menemukan bahwa pemikiran mereka menjadi lebih negatif ketika mereka merasa di bawah tekanan. hal ini lah yang seringkali menjadi pemicu stres dan depresi. Berpikir secara negatif jika tak segera dihalau dapat membuat seseorang semakin terpuruk ke dalam lubang depresi.
Untuk menanggulanginya, tentunya melakukan berbagai hal yang bersifat aktualisasi diri tentu bisa jadi jawaban. Namun apa artinya berbuat hal yang positif jika di dalam hari tidak ada perasaan dan pola pikir yang positif pula? Dengan berpikir lebih positif, kita dapat menyikapi permasalahan, yang tak pernah kita duga datangnya dan kadarnya, dengan lebih baik dan positif.
Berikut beberapa strategi berpikir untuk menghindari depresi, yang tentunya berangkat dari pola pikir masing-masing individu. Dilansir dari HealthCentral, mari kita simak bersama-sama.
1. Jangan terlalu banyak 'menafsirkan'
Memang, setiap situasi membuat kita banyak berinterpretasi. Hal ini terutama dialami oleh kepribadian yang segala sesuatunya dipikir berlebihan, atau 'overthinking.'
Sebuah kecenderungan menafsirkan situasi negatif dapat mempengaruhi pemahaman kita tentang kompetensi dan efektivitas pribadi. Kita akan merasa lemah padahal keinginan dan ekspektasi yang kita harapkan cukup tinggi. Untuk alasan ini, terapis kognitif mendorong seseorang dengan kecenderungan berinterpretasi berlebih untuk secara aktif mengganggu proses berpikir mereka sendiri, serta untuk menafsirkan situasi yang dianggap negatif ke dalam aspek yang lebih positif atau lebih netral.
2. Jangan cepat mengambil kesimpulan
Cepat mengambil kesimpulan berarti mengevaluasi situasi secara cepat dan cenderung negatif. Umumnya, cepat mengambil kesimpulan memiliki kecenderungan untuk menyalahkan orang lain atau diri sendiri. Kita selalu cepat menyimpulkan tentang mengapa sesuatu menjadi tidak beres.
Menyalahkan adalah bentuk pemikiran yang sama sekali tidak sulit. Jika kita melihat tabrakan kecil antara dua mobil kebanyakan orang akan mencari siapa yang salah. Kenyataannya adalah kita sering tidak benar-benar tahu latar belakang dari kecelakaan tersebut, dan cenderung menghakimi. Padahal banyak aspek mengapa kecelakaan terjadi dan sebagian besar adalah faktor non-teknis. Jadi, tetaplah untuk bersikap netral atau mempertimbangkan kemungkinan lain.
3. Membentuk perspektif positif
Ketika seseorang merasa terpuruk atau mungkin sudah jatuh ke arah depresi, mereka cenderung untuk melihat sesuatu hanya dalam hitam dan putih. Dengan begini, Anda akan cepat menggeneralisasikan sesuatu hingga mencapai kesimpulan yang mungkin saja keliru. Cobalah berpikir lebih terukur dan akurat dengan cara membentuk perspektif positif. Sehingga paling tidak, hal ini dapat membuat Anda dapat merasa sedikit lebih baik.
4. Mengurangi pemikiran ekstrem
Pemikiran ekstrem erat kaitannya dengan depresi. Ini adalah bentuk pemikiran yang tampaknya dapat menyingkirkan daerah abu-abu dan berfokus terutama pada hitam. Hal ini seringkali terjadi jika kita hanya melihat dari satu sisi saja. Mulai saat ini, lihatlah segala sesuatu dari sisi kemanusiaan, karena sisi kemanusiaan adalah hal yang membuat Anda selalu berpikir positif.
Seperti jika Anda melihat seseorang berjilbab memberi makan anjing, mungkin hal tersebut kontroversial dari sisi agama, namun lihat dari sisi kemanusiaan di mana tak akan ada anjing yang mati kelaparan. Tentu Kebaikan ini juga akan diapresiasi oleh sisi keagamaan.
Banyak orang mungkin lebih memilih untuk menjadi lebih baik, atau lebih bijaksana, tetapi ini sesuatu yang realistis yang harus dilihat sebagai hal yang bisa kita pilih untuk berusaha menuju lebih baik.
5. Tetapkan tujuan yang realistis
Ketika Anda mulai mempertanyakan dan menantang pikiran negatif yang menyerang Anda sendiri, Anda mungkin menyadari kalau Anda mulai menemukan bahwa masalah Anda memerlukan pemecahan. Jika hal ini terjadi, selalu pastikan bahwa permasalahan Anda mendapat pemecahan yang realistis untuk dilakukan. Sebuah masalah besar mungkin perlu beberapa pemikiran dan kepala dari banyak orang terdekat Anda, yang bertugas untuk memecah masalah tersebut menjadi tahapan yang lebih kecil. Pastikan tiap tahap secara realistis dapat dilakukan.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kenali 4 Gejala Awal Depresi yang Mungkin Saja Menimpamu, Jangan Diabaikan!
Beberapa gejala awal depresi yang mungkin saja dialami, tapi nggak disadari. Apa saja?
Baca Selengkapnya7 Tips Menjaga Suasana Hati agar Tetap Stabil, Patut Dicoba
Menjaga suasana hati bukan hanya sekadar keinginan tetapi keterampilan yang baik dimiliki.
Baca Selengkapnya11 Jenis Meditasi untuk Mengatasi Depresi, Sudah Coba?
Meditasi hadir menjadi salah satu langkah alternatif yang terjangkau untuk mengatasi depresi seseorang. Yuk, simak lebih lanjut!
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gejala Depresi Pasca Melahirkan, Penyebab, dan Cara Mengatasinya yang Wajib Diketahui
Depresi pasca melahirkan adalah hal yang penting untuk dipelajari dan disadari kemunculannya.
Baca SelengkapnyaOrang yang Hidup Sendiri Cenderung Mudah Alami Depresi
Tinggal sendirian memiliki kecenderungan lebih besar untuk mengalami depresi.
Baca SelengkapnyaCegah Kelelahan Saat Puasa, Terapkan 6 Tips Ini Biar Tetap Produktif Jalani Aktivitas
Biar tetap fokus dan produktif saat puasa, jangan sampai tubuh mengalami kelelahan ya!
Baca SelengkapnyaDampak Anak Sering Tidur Larut Malam, Bisa Ganggu Perkembangan si Kecil
Anak yang sering tidur larut malam bisa mengalami berbagai masalah, mulai dari fisik, emosional, hingga akademik. Dampaknya pun bisa memengaruhi perkembangannya
Baca SelengkapnyaTips Jaga Kondisi Fisik dan Mental untuk Kembali Bekerja atau Sekolah setelah Liburan
Kembali beraktivitas setelah liburan perlu mempersiapkan fisik dan mental dengan baik agar berjalan dengan nyaman.
Baca SelengkapnyaPenyebab Demotivasi Kerja dan Cara Mengatasinya, Tangani dengan Tepat
Demotivasi kerja menghasilkan dampak negatif pada produktivitas dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Baca Selengkapnya