Merdeka.com - Ramadan adalah bulan suci yang kita jalani, tanpa mengendurkan berbagai aktivitas lain. Jika kita adalah anak kuliahan, mungkin kita mendapat banyak kompensasi dengan libur atau pengurangan jam perkuliahan. Namun hal ini berbeda dengan mereka yang bekerja di kantor, maupun bekerja dari rumah dan di lapangan. Puasa tak boleh jadi halangan, namun tubuh harus beradaptasi.

Tips dan trik pun diperlukan untuk menjaga kita tetap ikhlas menjalani puasa, meski harus tetap beraktivitas dengan prima. Kita harus mengabaikan kebutuhan tubuh terhadap nutrisi dari makanan, dan mulai untuk mengubah pola pikir kita untuk lebih mudah dalam menjalani puasa.

Berbagai hal seperti jenis makanan dan pola makan, sudah sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi kita selama puasa. Kita hanya perlu membenahi diri kita secara mental agar puasa jadi lebih baik dan mudah dijalani. Bahkan olahraga pun bisa dilakukan untuk memelihara kebugaran kita.

Bagaimana saja caranya? Berikut berbagai uraian yang dapat membuat kita lebih mudah dalam berpuasa.

Penjagaan stamina

Untuk menjaga kita tetap prima saat puasa dan tidak berhalusinasi akan segarnya minuman atau betapa nikmatnya jika perut kita terisi, maka kita perlu membatasi diri untuk tak beraktivitas yang terlalu menguras tenaga.

Kita harus awali dengan mengubah pola pikir berbeda tentang makan di bulan puasa. Yakni tetap berpikir bahwa Anda tetap memakan sarapan, makan siang dan makan malam, namun menggantinya dengan sahur dan berbuka.

Hal ini kita lakukan dengan mengganti fungsi sarapan dengan berbuka puasa, di mana kita menyantap porsi yang ringan. Lalu sempatkan untuk memakan satu porsi ketika tengah malam. Di waktu sahur, kita bisa memadukan protein dan karbohidrat dengan lebih banyak, seperti memakan oatmeal, memakan berbagai lauk berprotein, smoothie buah dan sayur, serta banyak sekali air putih.

Satu hal yang paling penting, jangan lupa minum banyak air di kala berbuka hingga Anda beranjak tidur. Selain baik untuk stamina Anda keesokan hari, hal ini dapat menjaga Anda lebih terhidrasi bila Anda tidak bangun ketika sahur.

Tak memaksa untuk olahraga

berolahraga adalah hal yang cukup rumit jika harus kita lakukan di tengah puasa. Namun hal tersebut bukan hal yang mustahil, bahkan ada berbagai trik yang bisa dilakukan.

Tentunya yang harus Anda lakukan adalah berolahraga di saat energi masih terkumpul, yakni ketika pasca sahur, atau sekaligus setelah berbuka puasa. Di awal, pastikan dulu Anda telah beradaptasi dengan pola makan yang baru antara sahur dan berbuka, baru curahkan energi Anda untuk berolahraga. Coba untuk melakukan jalan santai. Hal ini tak akan terlalu menguras energi.

Ingat, berolahraga di bulan puasa bukanlah untuk mencapai tujuan tertentu, namun lebih kepada pemeliharaan kesehatan saja. Tubuh tetap tidak bisa dipaksa, lho.

Jenis makanan yang cocok agar tak lapar ketika puasa

Selama Ramadan, sangat dianjurkan untuk mengonsumsi lemak baik dengan karbo serta serat. Sama sekali tak dianjurkan untuk kita makan berbagai makanan olahan seperti kornet ataupun makanan instan. Tak cuma makanan instan serta olahan, makanan mengandung gula dengan kadar tinggi juga harus dihindari.

Karbo sebenarnya tak akan membuat kita kenyang dalam waktu lama, jadi ketika sahur lebih dianjurkan untuk makan lebih banyak serat. Seperti sayuran serta kacang-kacangan. Oleh karena itu konsumsi karbo cukup dengan oatmeal, dan lengkapi nutrisi secara lebih mudah dengan mengonsumsi protein shake.

Untuk berbuka, sesuai anjuran yang sering kita dengar selama Ramadan, berbukalah dengan kurma. Untuk menghindari perut yang kaget karena diterpa makanan setelah berjam-jam kosong, disarankan untuk mengisi perut terlebih dahulu dengan sup hangat. Setelah sholat maghrib ataupun isya dan tarawih, Anda bisa melanjutkan makan yang agak berat namun tak berlebihan.

Kita harus mengingat porsi terbaik saat Ramadan dengan mengisi perut sepertiga dengan makanan, sepertiga minuman, serta sisanya adalah udara.

Atur waktu kerja, dan banyak berkumpul dengan keluarga dan teman

Waktu bekerja tentu akan jadi lebih berbeda ketika Ramadan. Hal ini dikarenakan jadi tak ada jadwal makan siang. mungkin hal yang paling bisa dilakukan adalah memulai lebih pagi. Dengan begitu, siang hari akan terlewati lebih cepat dan pekerjaan selesai sebelum energi benar-benar terkuras.

Selain itu, lebih banyak habiskan waktu dengan keluarga dan teman di Ramadan ini. Hal tersebut akan membuat Ramadan lebih terasa cepat dan mudah dijalani. Dengan berkumpul bersama orang yang merasa Ramadan memiliki atmosfer 'spesial,' keikhlasan dalam menjalani ibadah akan tertular dan terpancar satu sama lain.

Jangan lupa untuk istirahat ketika ada waktu. Pasca sholat subuh, Anda bisa mengumpulkan energi sebelum pergi bekerja. Selain itu, jangan tidur terlalu malam agar bangun sahur pun tidak terganggu rasa kantuk.

Tulis berbagai makanan yang kamu inginkan, tonton acara masak, serta gunakan waktu sholat sebagai satuan waktu

Biasanya ketika di tengah-tengah puasa, kita selalu menginginkan sesuatu untuk dimakan. Disarankan untuk menulis berbagai keinginan kita tersebut. Tentu sangat menyenangkan untuk menuliskannya. Namun ketika kita sudah berbuka dengan kurma atau sesuatu yang manis lain, kita tak akan lagi menginginkannya.

Tetap berhubungan dengan makanan, tuangkan rasa keinginan Anda terhadap makanan ketika puasa dengan menonton acara masak yang ada di televisi atau YouTube. Mungkin hal ini terdengar aneh, namun hal ini sama sekali tak menyiksa kita dengan rasa lapar dan ingin menyantapnya, kok. Justru kita akan lebih mengapresiasi makanan yang tertera di depan kita ketika kita berbuka nantinya.

Dan salah satu tips paling ampun untuk mempermudah puasa, adalah membagi hari bukan berdasarkan jam, namun berdasarkan waktu sholat. Berpikirlah ketika sholat Dhuhur, berarti tinggal 2 kali sholat tersisa menuju buka puasa. Ketika Ashar, tinggal satu kali sholat menuju berbuka. Ketika Maghrib, tuntaslah ibadah puasa kita.