4 Permasalah Makan Anak yang Kerap Ditangani Secara Keliru
Merdeka.com - Pada anak, permasalahan ketika makan merupakan sebuah hal yang rentan terjadi. Hal ini terutama ketika orangtua hanya mengutamakan hasil dalam memberi makan anak dan tidak menghargai proses.
Seperti disampaikan dokter spesialis anak dari RSIA Limijati Bandung, Jawa Barat, Frecillia Regina, menurutnya bentrokan antara orangtua dan anak saat makan yakni gerakan tutup mulut (GTM) berupa makan harus digendong, makan harus dipaksa, makan sambil jalan-jalan, dan makan sambil menonton gawai.
“Orangtua dan pengasuh biasanya memberi makan anak sambil menggendong asalkan anak mau makan dan makanannya habis,” kata Frecillia dalam seminar daring di saluran YouTube Dr. Tan & Remanlay Institute.
Cara itu dapat menghilangkan esensi dari proses makan anak. Padahal, anak makan bukan sekadar makan tapi prosesnya pun penting.
Ia menambahkan, terkadang orangtua juga memaksa anak untuk makan dengan mendudukkan anak di kursi makannya, walaupun menangis anak tetap harus makan. Saat membuka mulut karena menangis, anak dijejali makanan. Hal ini dapat menimbulkan trauma.
“Kalau anak sudah bisa jalan, orangtua biasanya menyuapi anak sambil jalan-jalan,” katanya.
Cara yang lebih kekinian adalah menggunakan bantuan gawai atau ponsel pintar. Anak diberikan tontonan atau kesempatan untuk memainkan gawai sambil disuapi makanan.
“Kalau dikasih gawai itu akan timbul masalah berikutnya, anak bisa terlambat bicara, hiperaktif, gangguan bicara dan harus ke klinik tumbuh kembang,” terangnya.
Masalah Berikutnya
Setelah masalah gerakan tutup mulut, dalam beberapa kasus ada pula masalah berikutnya yakni berat badan tidak naik walau sudah diberi makan.
Saat ada masalah seperti ini, orangtua cenderung mencari solusi di internet. Beberapa rekomendasi yang didapat yakni terkait pemberian lemak tambahan, protein dobel, makanan pendamping asi (MPASI) instan yang menambah berat badan, dan susu tinggi kalori.
“Jadi kalau ada masalah datang itu bukan mencari solusi instan yang menimbulkan masalah di kemudian hari. Kalau ada masalah itu, cari akar masalahnya di mana,” tandasnya.
Reporter: Ade Nasihudin Al AnsoriSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
7 Cara Mengatasi Anak yang Pilih-pilih Makanan dan Membuatnya Makan Lebih Sehat
Pada anak yang pemilih makanan terdapat cara agar dia makan lebih sehat dan lahap.
Baca SelengkapnyaMengenal Gejala Selesma pada Anak, Begini Cara Mencegahnya
Gejala selesma pada anak biasanya meliputi bersin, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, hingga demam ringan. Namun kondisi ini bisa membaik dengan sendirinya.
Baca Selengkapnya16 Cara Mengatasi Anak Susah Makan, Orang Tua Jangan Panik Dulu
Hampir setiap orang tua pernah mengalami anak susah makan. Namun sebenarnya terdapat cara mengatasi anak susah makan yang bisa diterapkan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
11 Makanan yang Bisa Berdampak Buruk dan Harus Dihindari Penderita GERD
Sejumlah makanan dan minuman bisa memperburuk kondisi GERD yang dialami seseorang.
Baca SelengkapnyaCara Mengatur Pola Makan Anak untuk Memaksimalkan Tumbuh Kembang
Jenis makanan dan pola makan yang tepat pada anak bisa sangat membantu memaksimalkan tumbuh kembang mereka.
Baca Selengkapnya8 Pilihan Makanan untuk Perkembangan Otak Anak, Orang Tua Wajib Baca
Memilih makanan yang tepat untuk anak-anak bukan hanya tentang pertumbuhan fisik mereka; ini juga sangat mempengaruhi perkembangan otak mereka.
Baca SelengkapnyaKenali 4 Hal yang Harus Diperhatikan Orangtua saat Anak Sakit
Pada saat anak sedang sakit, orangtua biasanya akan mengalami sejumlah kebingungan. Penting bagi orangtua untuk memerhatikan sejumlah hal.
Baca Selengkapnya5 Jenis Makanan yang Boleh Disantap di Atas Jam 7 Malam
Makanan yang mudah dicerna di pagi hari belum tentu mudah dicerna di malam hari. Yuk, simak makanan yang boleh disantap saat malam!
Baca SelengkapnyaMarasmus adalah Jenis Gizi Buruk pada Anak, Ketahui Penyebab dan Cara Mencegahnya
Marasmus adalah kondisi kekurangan gizi. Kondisi ini biasanya terjadi pada anak-anak.
Baca Selengkapnya