4 Hal yang Menunjukkan Bahwa Kamu Memiliki Intoleransi Terhadap Gula

Merdeka.com - Intoleransi laktosa barang kali merupakan sebuah hal yang dialami banyak orang dan sudah tidak aneh lagi. Namun pernah kah kamu tahu bahwa ternyata terdapat intoleransi terhadap gula?

Makanan manis dan mengandung gula sendiri merupakan salah satu hal yang disenangi banyak orang. Rasanya yang lezat bisa membuat orang menjadi sangat menyukainya. Namun pada beberapa orang, mereka bisa tidak tahan dalam mengonsumsi gula ini.

Istilah intoleransi kerap kali tertukar dengan alergi pada makanan tertentu. Namun sesungguhnya dua hal ini bisa sangat berbeda.

Alergi pada makanan tertentu bisa menimbulkan respons yang berbehaya pada tubuh menyebabkan risiko seperti gatal-gatal, sakit perut, diare, bersin, serta kesulitan bernapas. Sedangkan pada intoleransi, tubuh tidak dapat mencerna makanan tersebut.

Ketika intoleran terhadap makanan tertentu, kamu bakal dapat mengonsumsi makanan tersebut walau dalam jumlah kecil. Gejala intoleransi terhadap gula ini lebih umum terjadi dibanding alergi terhadap gula. Dilansir dari Times of India, berikut sejumlah gejala yang bakal muncul ketika kamu intoleran terhadap gula.

Kembung

Perut kembung yang dialami usai mengonsumsi gula bisa menjadi pertanda adanya intoleransi yang kamu alami. Hal ini membuat perutmu menjadi lebih besar dan terasa penuh usai mengonsumsinya.

Cemas

Rasa cemas yang muncul usai mengonsumsi gula bisa menjadi tanda masalah intoleransi yang kamu alami. Hal ini juga berarti tubuh tidak mampu mengatasi meningkatnya asupan gula ke dalam tubuh.

Pening

Rasa pening dan melayang yang terjadi usai mengonsumsi makanan manis dan bergula merupakan salah satu tanda intoleransi gula yang kamu miliki. Jika hal ini kerap kamu alami, maka penting untuk memperhatikan asupan gula yang masuk ke tubuhmu.

Mual

Rasa mual merupakan indikator lain yang menunjukkan bahwa kamu memiliki intoleransi terhadap gula. Hal ini biasanya disertai dengan masalah perut lain seperti perut kembung. Untuk meredakan masalah ini, kamu bisa rebahan dan istirahat, atau juga mengonsumsi obat tertentu.

Masalah intoleransi ini pada dasarnya tidak terlalu membahayakan nyawa dan kesehatan seseorang. Namun katika masalah yang terjadi semakin parah, sebaiknya kamu segera berkonsultasi dengan dokter.