Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Sanjaagiin Bayar

Profil Sanjaagiin Bayar, Berita Terbaru Terkini | Merdeka.com

Sanjaagiin Bayar adalah politikus asal Mongolia kelahiran Ulan Bator, 4 Maret 1956. Ia memulai karir politiknya pada tahun 1988 saat bergabung dengan partai komunis, Partai Revolusioner Rakyat Mongolia (MPRP). Sebelumnya, pria lulusan Moscow State University ini merupakan perwira di Angkatan Bersenjata Mongolia sejak tahun 1979-1983. Beralih dari seorang perwira, di tahun yang sama pria yang akrab disapa Bayar ini bekerja sebagai wartawan sekaligus editor di sebuah media cetak Mongolia, Montasme sampai tahun 1990.

Dalam bidang politik, pria yang sempat mengajar di Academy of Social Science ini pernah menjabat sebagai sekretaris jenderal partainya, MPRP pada tahun 2005 dan ketua partai dua tahun berikutnya. Menjabat sebagai ketua partai yang terpilih pada bulan Oktober 2007 membawa Bayar melangkah lebih jauh pada dunia politik. Ia diangkat sebagai Perdana Menteri di tahun yang sama hanya berselang satu bulan sejak terpilih sebagai ketua partai.

Sebelum menjabat sebagai Perdana Menteri, dua partai besar, Partai Revolusioner Rakyat Mongolia (MPRP) dan Partai Demokratik, sama-sama mendukung amandemen Undang-Undang Mineral dan draf kesepakatan investasi yang akan memberi pemerintah saham kepemilikan dalam proyek investasi pertambangan asing. Hal ini bertujuan untuk menyejahterakan rakyat di mana jika proyek ini dijalankan, sekitar 3.000 orang dapat bekerja dan ribuan lagi memperoleh pekerjaan yang membantu pertumbuhan ekonomi di Mongolia. Namun, perjanjian itu dibatalkan ketika pria lulusan Lomonosov Moscow State University ini resmi dilantik sebagai Perdana Menteri pada akhir Desember 2007.

Pasca pemilu tahun 2008, terjadi kerusuhan di ibu kota Mongolia, Ulan Bator, yang diduga adanya kecurangan dari pihak pemenang pemilu, MPRP. Saat itu, lima orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka. Hal ini dinyatakan akan semakin memperpanjang proses kesepakatan investasi dan semakin menunda kesejahteraan bagi rakyat Mongolia. 

Akhirnya, pada tahun 2009, setelah penundaan waktu yang cukup lama, Bayar menandatangani kontrak miliaran dollar dengan dua perusahaan raksasa Kanada dan Inggris-Australia, Ivanhoe Mines dan Rio Tinto, untuk penambangan di salah satu negeri terkaya tembaga di dunia ini. Namun, belum genap sebulan kontrak dijalankan, Bayar mengundurkan diri dari jabatannya dengan alasan kesehatan tanpa perincian alasan lebih lanjut.

Mongolia lepas dari jerat negeri komunis setelah runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990-an dan pertama kalinya menyelenggarakan pemilu secara demokratis pada tahun 1992.

 

Oleh: Atiqoh Hasan

Profil

  • Nama Lengkap

    Sanjaagiin Bayar

  • Alias

    Bayar

  • Agama

  • Tempat Lahir

    Ulan Bator

  • Tanggal Lahir

    1956-03-04

  • Zodiak

    Pisces

  • Warga Negara

    Mongolia

  • Istri

    Orsoogiin Gereltuya, Khashbatyn Khulan

  • Biografi

    Sanjaagiin Bayar adalah politikus asal Mongolia kelahiran Ulan Bator, 4 Maret 1956. Ia memulai karir politiknya pada tahun 1988 saat bergabung dengan partai komunis, Partai Revolusioner Rakyat Mongolia (MPRP). Sebelumnya, pria lulusan Moscow State University ini merupakan perwira di Angkatan Bersenjata Mongolia sejak tahun 1979-1983. Beralih dari seorang perwira, di tahun yang sama pria yang akrab disapa Bayar ini bekerja sebagai wartawan sekaligus editor di sebuah media cetak Mongolia, Montasme sampai tahun 1990.

    Dalam bidang politik, pria yang sempat mengajar di Academy of Social Science ini pernah menjabat sebagai sekretaris jenderal partainya, MPRP pada tahun 2005 dan ketua partai dua tahun berikutnya. Menjabat sebagai ketua partai yang terpilih pada bulan Oktober 2007 membawa Bayar melangkah lebih jauh pada dunia politik. Ia diangkat sebagai Perdana Menteri di tahun yang sama hanya berselang satu bulan sejak terpilih sebagai ketua partai.

    Sebelum menjabat sebagai Perdana Menteri, dua partai besar, Partai Revolusioner Rakyat Mongolia (MPRP) dan Partai Demokratik, sama-sama mendukung amandemen Undang-Undang Mineral dan draf kesepakatan investasi yang akan memberi pemerintah saham kepemilikan dalam proyek investasi pertambangan asing. Hal ini bertujuan untuk menyejahterakan rakyat di mana jika proyek ini dijalankan, sekitar 3.000 orang dapat bekerja dan ribuan lagi memperoleh pekerjaan yang membantu pertumbuhan ekonomi di Mongolia. Namun, perjanjian itu dibatalkan ketika pria lulusan Lomonosov Moscow State University ini resmi dilantik sebagai Perdana Menteri pada akhir Desember 2007.

    Pasca pemilu tahun 2008, terjadi kerusuhan di ibu kota Mongolia, Ulan Bator, yang diduga adanya kecurangan dari pihak pemenang pemilu, MPRP. Saat itu, lima orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka. Hal ini dinyatakan akan semakin memperpanjang proses kesepakatan investasi dan semakin menunda kesejahteraan bagi rakyat Mongolia. 

    Akhirnya, pada tahun 2009, setelah penundaan waktu yang cukup lama, Bayar menandatangani kontrak miliaran dollar dengan dua perusahaan raksasa Kanada dan Inggris-Australia, Ivanhoe Mines dan Rio Tinto, untuk penambangan di salah satu negeri terkaya tembaga di dunia ini. Namun, belum genap sebulan kontrak dijalankan, Bayar mengundurkan diri dari jabatannya dengan alasan kesehatan tanpa perincian alasan lebih lanjut.

    Mongolia lepas dari jerat negeri komunis setelah runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990-an dan pertama kalinya menyelenggarakan pemilu secara demokratis pada tahun 1992.

     

    Oleh: Atiqoh Hasan

  • Pendidikan

    • Lomonosov Moscow State University, 1978

  • Karir

    • Perdana Menteri Mongolia, 2007-2009
    • Sekjen Partai Revolusioner Rakyat Mongolia, 2005-2007
    • Duta Besar Mongolia, 2001-2005
    • Ketua kantor Presiden Mongolia, 1997-2001
    • Dosen Akademi Ilmu Sosial, 1992-1997
    • Editor dan wartawan, Mongolpress, 1983-1990
    • Staf Umum Angkatan Bersenjata Mongolia, 1979-1983

  • Penghargaan

Geser ke atas Berita Selanjutnya