Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Saleh Partaonan Daulay

Profil Saleh Partaonan Daulay | Merdeka.com

Dr. H. Saleh Partaonan Daulay, M.Ag, M.Hum, MA adalah salah seorang aktivis Angkatan Muda Muhammadiyah yang berasal dari Sumatera Utara.

Meskipun berangkat dari keluarga yang tidak mampu, Saleh Dulay memiliki semangat yang gigih dalam hal pendidikan dan mengejar cita-citanya. Di pagi hari, ia belajar di Sekolah Dasar Negeri 142932 (SDN 2) Sibuhuan, sementara di sore hari ia belajar di sekolah Madrasah Ibtidaiyah yang tidak jauh dari rumahnya. Setelah menamatkan pendidikan dasar, Saleh kemudian melanjutkan pendidikan ke Madrasah Tsanawiyah Aek Hayuara Sibuhuan. Di sini, ia kembali harus belajar pagi dan sore hari. Di pagi hari ia mempelajari kurikulum resmi Depag, sementara di sore hari ia mempelajari materi pelajaran Islam klasik. Di sini, ia diperkenalkan dengan sejumlah kitab-kitab Arab klasik seperti Kawakib al-Durriyah (nahwu), Kailani (Sharf), Bidayat al-Mujtahid (Fiqh), Tafsir al-Jalalain (Tafsir) Maraqiy al-‘abudiyyah (Akhlak), Mantiq, dan beberapa kitab lainnya.

Kemudian setelah merampungkan pendidikannya di Madrasah Tsanawiyah, Saleh kemudian memberanikan diri untuk merantau ke kota Medan. Kali ini, ia bertekad untuk melanjutkan pendidikannya di Madrasah Aliyah Negeri I Medan. Dari sinilah Saleh mengenal organisasi yang kemudian membuatnya menjadi aktivis di kampus semasa dia menempuh pendidikan di Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

Setelah menamatkan pendidikan dari USU pada tahun 1997, ia melanjutkan kuliah Pascasarjana di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 1998. Pada tahun yang sama ia juga diterima pada program pascasarjana Universitas Indonesia. Di UI, ia mengambil jurusan Filsafat. Dengan demikian, ia harus mengikuti kuliah magister di dua tempat pada waktu yang bersamaan. Meskipun berkuliah di dua tempat, Saleh tetap bisa menyelesaikan pendidikannya tepat waktu. Buktinya sesaat setelah lulus dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, ia diterima sebagai dosen di IAIN Raden Fatah Palembang. Serta di saat yang sama dia juga melanjutkan pendidikannya ke jenjang S-3 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam jurusan yang berhubungan dengan Pemikiran Islam. Bekal inilah yang kemudian membuatnya aktif berorganisasi di Muhammadiyah.

Pada saat pelaksanaan Muktamar Pemuda Muhammadiyah di Samarinda pada tahun 2006 yang lalu, Saleh Partaonan Daulay memberanikan diri untuk maju sebagai Kandidat Ketua Umum yang bersaing dengan Izzul Muslimin. Meski pada saat pemilihan dia kurang beruntung, namun dia tetap terpilih sebagai Ketua Bidang Kader dan Pengembangan Sumber Daya Insani PP. Pemuda Muhammadiyah periode 2006-2010.

Setelah itu perlahan namun pasti karir penerima beasiswa Ford Foundation di Muhammadiyah semakin menanjak. Berbekal ilmu tentang filsafat Islam di Colorado State University Amerika Serikat, pada Muktamar tahun 2010 di Jakarta, Dr. Saleh P. Daulay, M.Ag. M.Hum, MA terpilih sebagai ketua umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah periode 2010-2015 menyingkirkan pesaing-pesaingnya, yaitu Gunawan Hidayat, Piet Hizbulloh Khaidir dan Ahmad Rofiq. Selain itu beliau juga menjabat sebagai Ketua Komisi VIII DPRI pada periode 2014 - 2019 dari Partai Amanat Nasional.

Riset dan analisa oleh Febrianti Diah Kusumaningrum

Profil

  • Nama Lengkap

    Dr. H Saleh Partaonan Daulay M.Ag, M.Hum, MA

  • Alias

    No Alias

  • Agama

    Islam

  • Tempat Lahir

  • Tanggal Lahir

    1974-04-05

  • Zodiak

    Aries

  • Warga Negara

  • Istri

    Wirdah Rahmi, M.Si

  • Anak

    Kaysa Arivia Daulay, Reis Ali Ehsan Daulay, Risyad Ahmed Zein Daulay

  • Biografi

    Dr. H. Saleh Partaonan Daulay, M.Ag, M.Hum, MA adalah salah seorang aktivis Angkatan Muda Muhammadiyah yang berasal dari Sumatera Utara.

    Meskipun berangkat dari keluarga yang tidak mampu, Saleh Dulay memiliki semangat yang gigih dalam hal pendidikan dan mengejar cita-citanya. Di pagi hari, ia belajar di Sekolah Dasar Negeri 142932 (SDN 2) Sibuhuan, sementara di sore hari ia belajar di sekolah Madrasah Ibtidaiyah yang tidak jauh dari rumahnya. Setelah menamatkan pendidikan dasar, Saleh kemudian melanjutkan pendidikan ke Madrasah Tsanawiyah Aek Hayuara Sibuhuan. Di sini, ia kembali harus belajar pagi dan sore hari. Di pagi hari ia mempelajari kurikulum resmi Depag, sementara di sore hari ia mempelajari materi pelajaran Islam klasik. Di sini, ia diperkenalkan dengan sejumlah kitab-kitab Arab klasik seperti Kawakib al-Durriyah (nahwu), Kailani (Sharf), Bidayat al-Mujtahid (Fiqh), Tafsir al-Jalalain (Tafsir) Maraqiy al-‘abudiyyah (Akhlak), Mantiq, dan beberapa kitab lainnya.

    Kemudian setelah merampungkan pendidikannya di Madrasah Tsanawiyah, Saleh kemudian memberanikan diri untuk merantau ke kota Medan. Kali ini, ia bertekad untuk melanjutkan pendidikannya di Madrasah Aliyah Negeri I Medan. Dari sinilah Saleh mengenal organisasi yang kemudian membuatnya menjadi aktivis di kampus semasa dia menempuh pendidikan di Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

    Setelah menamatkan pendidikan dari USU pada tahun 1997, ia melanjutkan kuliah Pascasarjana di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 1998. Pada tahun yang sama ia juga diterima pada program pascasarjana Universitas Indonesia. Di UI, ia mengambil jurusan Filsafat. Dengan demikian, ia harus mengikuti kuliah magister di dua tempat pada waktu yang bersamaan. Meskipun berkuliah di dua tempat, Saleh tetap bisa menyelesaikan pendidikannya tepat waktu. Buktinya sesaat setelah lulus dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, ia diterima sebagai dosen di IAIN Raden Fatah Palembang. Serta di saat yang sama dia juga melanjutkan pendidikannya ke jenjang S-3 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam jurusan yang berhubungan dengan Pemikiran Islam. Bekal inilah yang kemudian membuatnya aktif berorganisasi di Muhammadiyah.

    Pada saat pelaksanaan Muktamar Pemuda Muhammadiyah di Samarinda pada tahun 2006 yang lalu, Saleh Partaonan Daulay memberanikan diri untuk maju sebagai Kandidat Ketua Umum yang bersaing dengan Izzul Muslimin. Meski pada saat pemilihan dia kurang beruntung, namun dia tetap terpilih sebagai Ketua Bidang Kader dan Pengembangan Sumber Daya Insani PP. Pemuda Muhammadiyah periode 2006-2010.

    Setelah itu perlahan namun pasti karir penerima beasiswa Ford Foundation di Muhammadiyah semakin menanjak. Berbekal ilmu tentang filsafat Islam di Colorado State University Amerika Serikat, pada Muktamar tahun 2010 di Jakarta, Dr. Saleh P. Daulay, M.Ag. M.Hum, MA terpilih sebagai ketua umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah periode 2010-2015 menyingkirkan pesaing-pesaingnya, yaitu Gunawan Hidayat, Piet Hizbulloh Khaidir dan Ahmad Rofiq. Selain itu beliau juga menjabat sebagai Ketua Komisi VIII DPRI pada periode 2014 - 2019 dari Partai Amanat Nasional.

    Riset dan analisa oleh Febrianti Diah Kusumaningrum

  • Pendidikan

  • Karir

  • Penghargaan

Geser ke atas Berita Selanjutnya