Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Rubin Carter

Profil Rubin Carter, Berita Terbaru Terkini | Merdeka.com

Rubin Carter adalah seorang petinju profesional yang bertarung di kelas berat-menengah dari tahun 1961-1966. Pada puncak karirnya, dia ditangkap oleh pihak berwenang atas tuduhan melakukan pembunuhan di Grill Lafayette, New jersey. Meskipun mengelak telah melakukan pembunuhan seperti yang dituduhkan, Carter tetap menjalani hukuman kurungan. Kasusnya menjadi menarik karena dari bukti-bukti yang telah dikemukakan pengadilan, tak satupun yang menunjukkan bahwa Carter melakukan pembunuhan itu. Setelah hampir dua dekade, Carter akhirnya dibebaskan pada tahun 1985.

Carter dilahirkan pada 6 Mei 1937 di Clifton, New Jersey. Ia tumbuh di lingkungan yang buruk. Tak heran kemudian jika Carter telah akrab dengan kekerasan sedari kecil. Ketika berusia 12 tahun, Carter ditangkap setelah menyerang seorang pria dengan pisau pramuka. Ia juga  pernah melakukan penyerangan dan perampokan ketika usianya baru 14 tahun. Ia sempat bergabung dengan Angkatan Darat di tahun 1954. Di tempat ini anak ke-4 dari 7 bersaudara sering membuat keributan. Menyadari ada bakat dalam diri Carter, Komandannya akhirnya mengarahkannya  ke dunia tinju. Pada awal mula karirnya, Carter memenangkan dua sabuk tinju Eropa kelas welter ringan, dengan rekor bertanding 35-5. Pada tahun 1956, Carter berniat menjadi petinju profesional. Sebelum niatnya kesampaian, ia ditangkap polisi karena melakukan penyerangan dan perampokan kepada wanita paroh baya kulit hitam. Dia mengaku bersalah atas tuduhan itu dan dipenjarakan di Trenton State, sebuah penjara dengan keamanan maksimum. Carter menghabiskan waktunya empat tahun di hotel prodeo sebelum dibebaskan pada September 1961.

Setelah menghirup udara bebas, Carter menyalurkan hasratnya bertinju dengan bergabung ke dunia tinju profesional. Ia memenangkan 4 pertandingan pertamanya, dengan senjata khasnya, pukulan kilat yang sangat cepat. Oleh karena itu Publik tinju menjulukinya "The Hurricane". Salah satu pertandingannya yang menarik adalah ketika ia, dengan sangat meyakinkan mengalahkan juara dunia kelas welter, Emile Griffith pada ronde pertama dengan KO. Dalam karir tinjunya yang sebentar (1961-1966) Carter membukukan catatan 27 menang, 12 kalah dan satu hasil imbang dari 40 kali naik ring.

Pada Oktober 1966, ketika sedang mempersiapkan pertandingan selanjutnya memperebutkan gelar kelas menengah melawan Dick Tiger, carter ditangkap polisi atas tuduhan melakukan pembunuhan rangkap tiga kepada pelanggan Lafayette Bar & Grill di Paterson. Carter tetap bersikeras tidak melakukan perbuatan yang dituduhkan tersebut. Selama di penjara Trenton State, Juara yang namanya diabadikan di New Jersey Boxing Hall of Fame ini menentang otoritas sipir penjara dengan menolak memakai seragam narapidana, dan menjadi seorang pertapa di selnya. Carter menulis sebuah otobiografi dari balik jeruji besi berjudul; The 16th Round: From Number 1 Contender to Number 45472. Dalam buku itu, 'Hurricane" bercerita tentang kebenaran dalam kasusnya, serta penderitaan yang harus ia tanggung atas perbuatan yang tidak ia lakukan. Ia menyatakan bahwa sebenarnya sentimen rasial-lah yang menyebabkan dia dipenjara. "Saya tidak di penjara karena melakukan pembunuhan saya di penjara sebagian karena saya orang hitam di Amerika, di mana kekuatan yang ada hanya akan memungkinkan seorang pria kulit hitam untuk menjadi artis atau seorang kriminal".

Segera buku ini menarik perhatian dan dukungan tokoh-tokoh, termasuk Penyanyi papan atas, Bob Dylan (yang menciptakan lagu berjudul "Hurricane"), dan petinju legendaris, Muhammad Ali, yang turut bergabung ke dalam gerakan 'Free Carter'.
Pada tanggal 7 November 1985, setelah melalui saga panjang, akhirnya Carter dibebaskan. Setelah dibebaskan, Carter pindah ke Toronto, Kanada. Dia mendirikan the Association in Defense of the Wrongfully Convicted, sebuah badan perlindungan hukum bagi orang-orang yang mendapatkan salah hukuman di pengadilan. Dia bekerja sama dengan Chaiton dan Swinton menerbitkan buku yang menceritakan kisah hidupnya. Buku yang diberi tajuk "Lazarus and the Hurricane: The Untold Story of the Freeing of Rubin "Hurricane" Carter, diterbitkan tahun 1991. Sebuah film berjudul " The Hurricane" diproduksi dengan mengangkat kisah hidupnya. Film tersebut disutradarai oleh Norman Jewison dan dibintangi oleh Denzel Washington.

Profil

  • Nama Lengkap

    Rubin Carter

  • Alias

    No Alias

  • Agama

  • Tempat Lahir

    Clifton, New Jersey

  • Tanggal Lahir

    1937-05-06

  • Zodiak

    Taurus

  • Warga Negara

    Amerika

  • Biografi

    Rubin Carter adalah seorang petinju profesional yang bertarung di kelas berat-menengah dari tahun 1961-1966. Pada puncak karirnya, dia ditangkap oleh pihak berwenang atas tuduhan melakukan pembunuhan di Grill Lafayette, New jersey. Meskipun mengelak telah melakukan pembunuhan seperti yang dituduhkan, Carter tetap menjalani hukuman kurungan. Kasusnya menjadi menarik karena dari bukti-bukti yang telah dikemukakan pengadilan, tak satupun yang menunjukkan bahwa Carter melakukan pembunuhan itu. Setelah hampir dua dekade, Carter akhirnya dibebaskan pada tahun 1985.

    Carter dilahirkan pada 6 Mei 1937 di Clifton, New Jersey. Ia tumbuh di lingkungan yang buruk. Tak heran kemudian jika Carter telah akrab dengan kekerasan sedari kecil. Ketika berusia 12 tahun, Carter ditangkap setelah menyerang seorang pria dengan pisau pramuka. Ia juga  pernah melakukan penyerangan dan perampokan ketika usianya baru 14 tahun. Ia sempat bergabung dengan Angkatan Darat di tahun 1954. Di tempat ini anak ke-4 dari 7 bersaudara sering membuat keributan. Menyadari ada bakat dalam diri Carter, Komandannya akhirnya mengarahkannya  ke dunia tinju. Pada awal mula karirnya, Carter memenangkan dua sabuk tinju Eropa kelas welter ringan, dengan rekor bertanding 35-5. Pada tahun 1956, Carter berniat menjadi petinju profesional. Sebelum niatnya kesampaian, ia ditangkap polisi karena melakukan penyerangan dan perampokan kepada wanita paroh baya kulit hitam. Dia mengaku bersalah atas tuduhan itu dan dipenjarakan di Trenton State, sebuah penjara dengan keamanan maksimum. Carter menghabiskan waktunya empat tahun di hotel prodeo sebelum dibebaskan pada September 1961.

    Setelah menghirup udara bebas, Carter menyalurkan hasratnya bertinju dengan bergabung ke dunia tinju profesional. Ia memenangkan 4 pertandingan pertamanya, dengan senjata khasnya, pukulan kilat yang sangat cepat. Oleh karena itu Publik tinju menjulukinya "The Hurricane". Salah satu pertandingannya yang menarik adalah ketika ia, dengan sangat meyakinkan mengalahkan juara dunia kelas welter, Emile Griffith pada ronde pertama dengan KO. Dalam karir tinjunya yang sebentar (1961-1966) Carter membukukan catatan 27 menang, 12 kalah dan satu hasil imbang dari 40 kali naik ring.

    Pada Oktober 1966, ketika sedang mempersiapkan pertandingan selanjutnya memperebutkan gelar kelas menengah melawan Dick Tiger, carter ditangkap polisi atas tuduhan melakukan pembunuhan rangkap tiga kepada pelanggan Lafayette Bar & Grill di Paterson. Carter tetap bersikeras tidak melakukan perbuatan yang dituduhkan tersebut. Selama di penjara Trenton State, Juara yang namanya diabadikan di New Jersey Boxing Hall of Fame ini menentang otoritas sipir penjara dengan menolak memakai seragam narapidana, dan menjadi seorang pertapa di selnya. Carter menulis sebuah otobiografi dari balik jeruji besi berjudul; The 16th Round: From Number 1 Contender to Number 45472. Dalam buku itu, 'Hurricane" bercerita tentang kebenaran dalam kasusnya, serta penderitaan yang harus ia tanggung atas perbuatan yang tidak ia lakukan. Ia menyatakan bahwa sebenarnya sentimen rasial-lah yang menyebabkan dia dipenjara. "Saya tidak di penjara karena melakukan pembunuhan saya di penjara sebagian karena saya orang hitam di Amerika, di mana kekuatan yang ada hanya akan memungkinkan seorang pria kulit hitam untuk menjadi artis atau seorang kriminal".

    Segera buku ini menarik perhatian dan dukungan tokoh-tokoh, termasuk Penyanyi papan atas, Bob Dylan (yang menciptakan lagu berjudul "Hurricane"), dan petinju legendaris, Muhammad Ali, yang turut bergabung ke dalam gerakan 'Free Carter'.
    Pada tanggal 7 November 1985, setelah melalui saga panjang, akhirnya Carter dibebaskan. Setelah dibebaskan, Carter pindah ke Toronto, Kanada. Dia mendirikan the Association in Defense of the Wrongfully Convicted, sebuah badan perlindungan hukum bagi orang-orang yang mendapatkan salah hukuman di pengadilan. Dia bekerja sama dengan Chaiton dan Swinton menerbitkan buku yang menceritakan kisah hidupnya. Buku yang diberi tajuk "Lazarus and the Hurricane: The Untold Story of the Freeing of Rubin "Hurricane" Carter, diterbitkan tahun 1991. Sebuah film berjudul " The Hurricane" diproduksi dengan mengangkat kisah hidupnya. Film tersebut disutradarai oleh Norman Jewison dan dibintangi oleh Denzel Washington.

  • Pendidikan

  • Karir

  • Penghargaan

Geser ke atas Berita Selanjutnya