Profil
Richard Erskine Frere Leakey
Richard Erskine Frere Leakey lahir di Nairobi, Kenya pada 19 Desember 1944. Richard Erskine Frere Leakey adalah putra kedua dari pasangan Louis dan Mary Leakey yang merupakan imigran asal Inggris. Ia adalah seorang peneliti kehidupan prasejarah dan konservasionis lingkungan liar terkemuka yang telah berjasa dalam menemukan jejak-jejak kehidupan manusia jaman prasejarah.
Sejak kecil, Richard dan saudaranya sering diajak oleh kedua orang tua mereka untuk melakukan ekspedisi arkeologi dan paleontologi di Kenya. Ia bersekolah di sebuah sekolah menengah di Nairobi. Setelah meninggalkan sekolah tersebut, ia menekuni profesi sebagai pemburu dan penjual hewan hidup. Selain itu, ia juga menjadi pemandu safari bagi pengunjung di Olduvai Gorge, situs milik orangtuanya. Di sanalah ia memulai untuk membuka bisnis perjalanan safarinya sendiri.
Meskipun pada awalnya ia bersumpah untuk tidak akan pernah meminati pekerjaan sebagai pemburu fosil, Leakey mampu menemukan beberapa spesimen yang paling penting dalam studi evolusi manusia. Leakey memulai ekspedisi pertamanya pada tahun 1964 di Danau Natron di Tanzania, sebeah utara Olduvai Gorge. Di sini, ia mampu menemukan rahang bawah dari Australopithecus, Austral-opithecus boisei, yang merupakan garis penghubung yang hilang dari garis rantai keturunan manusia.
Malang melintang di Kenya dengan temuan-temuan arkeologisnya, ia kemudian diangkat menjadi Direktur Administrasi Museum Nasional Kenya pada tahun 1968. Enam tahun kemudian jabatannya berubah menjadi direktur.
Ia kemudian juga diangkat menjadi Direktur Kenya Wildlife Service, di mana ia mencoba untuk mengekang kegiatan perburuan yang mengancam kepunahan spesies-spesies di Afrika terutama untuk perburuan gajah Namun, upayanya ini ditentang pemerintah Kenya dengan alasan telah membunuh mata pencaharian penduduk setempat. Ia pun menentang keras larangan tersebut dengan melakukan pergerakan politik. Ia pun akhirnya ditunjuk sebagai Kepala Dinas Sipil Kenya yang bertujuan untuk menghapus korupsi dan inefisiensi anggaran. Namun, Presiden Moi memecatnya 20 bulan kemudian.