Merdeka.com - Polri menegaskan ormas atau masyarakat tidak boleh melakukan sweeping atau razia saat bulan suci Ramadan. Siapa pun tidak punya kewenangan dan hak untuk melakukan sweeping, karena itu menjadi tugas aparat keamanan termasuk Polri sebagai penegakan hukum.

"Tidak ada hak masyarakat melakukan sweeping, tidak ada kewenangannya. Sesuai UU yang ada, menjaga ketertiban itu diberikan kepada aparat penegak hukum yaitu Polri dibantu pengamanan swakarsa," tegas Kabag Penum Mabes Polri Kombes Pol Agus Rianto kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Selasa (10/7).

Jika memang terbukti ada yang melakukan sweeping, maka polisi akan menindak tegas. Apalagi bila di kegiatan sweeping itu terdapat unsur tindak pidana.

"Apabila ada hal-hal tersebut informasikan ke kita, kita akan segera menangani. Kita lihat dulu apa ada tindakan pidana. Tapi jika tidak ada unsur pidana paling kita tegur jangan mengganggu ketertiban umum," tambahnya.

Agar suasana Ramadan dapat berjalan khusyuk, polisi juga mengimbau warga agar tidak melakukan tindakan yang melanggar hukum apalagi berpotensi bentrok.

"Upaya Polri dari awal sudah mengimbau untuk tidak melakukan kegiatan yang nanti akan berdampak timbulnya bentrokan fisik. Ini yang kita hindari sejak awal" imbau Agus.