Paksa seorang Muslim makan, masyarakat kecam anggota DPR India
Merdeka.com - Anggota parlemen dari kelompok Hindu garis keras, Shiv Sena, memaksa seorang pria Muslim yang berprofesi sebagai pengawas katering untuk makan. Tindakan itu terjadi saat 11 anggota parlemen dari Partai Shiv Sena tengah melakukan sidak mengenai kualitas makanan di penginapan bagi para wakil rakyat yang dianggapnya keras.
Seperti diberitakan harian Indian Express, Rabu (23/7), protes keras dilakukan warga India, setelah melihat tindakan itu dalam sebuah tayangan televisi. Dalam sebuah rekaman televisi itu menampilkan, anggota parlemen Rajan Baburao Vichare mencoba beberapa kali memasukkan roti ke mulut Arshad Zubair yang sedang berpuasa.
Tindakan para anggota parlemen Shiv Sena itu mengundang kecaman dari Partai Kongres yang beroposisi. Juru bicara Partai Kongres, Manish Tewari, mengatakan, para politisi itu melanggar keyakinan agama seseorang dengan berusaha menyumpalkan roti ke mulutnya.
"Itu adalah sebuah perilaku yang harus dikecam sekeras-kerasnya," kata Tewari kepada wartawan.
Selain itu, seorang pejabat tinggi negara bagian Maharashtra, Sekretaris Utama J Shaharia, juga mengecam insiden memalukan itu. "Kami tengah menyelidiki keseluruhan masalah ini dan kami akan mengambil langkah yang sepatutnya untuk mengatasi masalah ini," ujar Saharia.
Bukan hanya pejabat negara yang marah, tindakan para anggota parlemen itu pun membuat geram pemimpin perusahaan katering yang dipermasalahkan. Lewat surat elektroniknya kepada seorang pejabat pemerintah Maharashtra.
Manajer katering itu mengatakan, merasa sangat kecewa dengan tindakan yang dilakukan para anggota parlemen tersebut. Terlebih tindakan itu melibatkan kepercayaan seseorang.
Menurut manajer perusahaan katering itu, para anggota parlemen itu bukan hanya kali ini melakukan tindakan yang dianggapnya brutal. Pekan lalu, para anggota parlemen itu pernah memasuki ruang makan diiringi kru televisi dan memorak-porandakan peralatan dapur.
"Mereka juga mengancam para staf dapur dengan menggunakan kata-kata yang sangat kasar," kata sang manajer dalam surat elektroniknya kepada seorang pejabat pemerintah Maharashtra.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi Rajan Baburao menepis tudingan jika ia memaksa Arshad untuk makan. Baburao mengatakan, ia tak bermaksud mengganggu ibadah puasa yang sedang dijalani Arshad. Dia hanya ingin menunjukkan bahwa roti yang disediakan terlalu keras.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diteriaki Pendukung Prabowo-Gibran, Ganjar Malah Ajak Makan dan Titipkan Pesan Pemilu Damai
Ganjar mengajak makan siang pendukung capres nomor urut 2, Prabowo Subianto yang meneriakinya di jalan.
Baca SelengkapnyaMencicipi Lezatnya Ragit Jalo, Kudapan Andalan Masyarakat Palembang saat Bulan Ramadan
Kudapan favorit masyarakat Palembang ini tak jauh berbeda dengan kue jala khas India. Perbedaannya ada pada kuah kari yang cenderung encer.
Baca SelengkapnyaPerwira Polisi Ajak Anak Buah Makan Angkringan di Pinggir Jalan, Bilang ke Pedagang 'Ada yang Buat Kurus Enggak?'
Kapolres Blitar Kota AKBP Danang Setiyo ikut turun lapangan bersama anggotanya saat tengah berpatroli malam.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jajaran Jenderal Bintang Tiga & Dua Polisi Kuliner Malam, Lahap Makan Pecel Pakai Tangan
Singgah di warung tenda pecel, sang jenderal menikmati hidangan dengan lahap.
Baca SelengkapnyaRingkus Sindikat Narkoba Fredy Pratama, Polisi Usut Kaitan dengan Murtala Ilyas
Ada empat tersangka ditangkap di Jawa Tengah yang membawa barang bukti 51 kilogram sabu dengan modus kamuflase menjadi teh China.
Baca SelengkapnyaIndia Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
Baca SelengkapnyaDigugat AMAN soal RUU Masyarakat Adat, DPR Bilang Begini
Aliansi Masyarakat Adat Nasional menggugat DPR dan pemerintah ke PTUN karena dianggap abai
Baca SelengkapnyaGanjar: RUU Perampasan Aset Harus Segera Disahkan Karena jadi Tuntutan Rakyat
Ganjar menyebut RUU Perampasan Aset ini harus segera disahkan DPR.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Rapat Paripurna Panas Hak Angket "Respons yang Tak Siap Kalah Terburuk Sepanjang Sejarah"
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menggelar sidang paripurna pembukaan masa persidangan IV tahun sidang 2023-2024, Selasa, 5 Maret 2024.
Baca Selengkapnya