Merdeka.com - Sepanjang hidup Rasulullah dua orang yang dimuliakan karena syahid adalah Zaid bin Haritsah dan Ja'far bin Abu Thalib. Zaid yang juga anak angkat nabi, syahid di perang Mut'ah. Sementara sepupu Nabi Ja'far syahid saat perang Badar Kubro.

Pada perang Mut'ah Rasulullah sebenarnya tidak berada di tempat, namun Allah menganugerahkan keajaiban sehingga Nabi dapat melihat perang tersebut.

"Zaid bin Haritsah membawa panji perang. Aku melihatnya berperang, lalu pasukan musuh membunuhnya. Dia pun menjadi syahid. Sekarang aku melihatnya telah berada di surga," kutip buku The Great Story of Muhammad, Selasa (7/7).

Rasulullah menceritakan kepada para sahabat tentang kematian Ja'far di medan perang. Saat bertempur dengan pasukan Romawi, Ja'far yang memegang panji Islam diserang panah bertubi-tubi lalu salah satu tentara menebas tangan kanan sampai putus.

"Panji perang yang dibawanya terjatuh. dia tidak peduli dengan tangannya ia hanya memperhatikan panji perang. Dia mengambil panji itu dengan tangan kirinya," imbuh Nabi.

Kemudian tangan kiri Ja'far ditebas. Tanpa menyerah Ja'far tetap memegang panji Islam dengan lengannya. "Dengan panji itu dia telah menjaga Islam," tutur Nabi.

Sampai akhirnya Ja'far syahid setelah musuh menusuk perut Ja'far. "Aku melihat Ja'far di surga. Dia terbang dengan dua sayap yang terbuat dari permata Yaqut,"ucap Nabi berkaca-kaca.

Rasulullah menutup ceritanya, tak terasa bulir air matanya berjatuhan. Para sahabat berkata, "Tiba-tiba kedua matanya bercucuran air mata hingga jenggotnya basah karena air mata itu,".