Merdeka.com - Masjid Lala Mustafa dulunya bernama St. Nicholas Cathedral, sebuah gereja abad ke-14 yang bergaya gothic. Bangunan ini terletak di Famagusta, Siprus bagian utara. Bangunan bernama lengkap Masjid Lala Mustafa Pasha ini merupakan salah satu monument penting di Siprus.

Masjid yang awalnya sebuah katedral ini didesain oleh Jean Langlois yang berkewarganegaraan Perancis. Diberitakan jika pembangunannya dimulai pada 1298 dan berakhir di tahun 1326. Menurut sypnet.com, gaya gothic kental pada arstitekturnya menyerupai desain Katedral Rheims di Paris, Perancis. Pengaruh besar dari Perancis dipercayai karena raja-raja Siprus mulai 1190 hingga 1489 dulunya adalah keturunan dinasti Perancis.

Pada 1372, para raja Lusignan mendatangi katedral ini untuk acara seremonial mahkota sebagai Raja Yerusalem, sebuah acara seremonial murni, semenjak para prajurit perang salib kehilangan tanah suci (Palestina) pada 1291. Terdapat banyak jasad prajurit perang salib yang disemayamkan di bawah tanah katedral.

Katedral ini mengalami kerusakan parah karena serangan dan gempa. Salah satu serangan berasal dari pasukan Ottoman. Ketika pasukan Ottoman yang dipimpin oleh Lala Mustafa berhasil menaklukan Famagusta, katedral St. Nicholas diubah menjadi sebuah masjid.

Beberapa bagian dari katedral yang sarat akan ajaran non-Islam dihancurkan. Semua gambar, patung-patung dan juga lukisan dinding dicat putih dan ditutupi. Pemimpin pasukan Ottoman, Lala Mustafa menghancurkan altar-altar dan patung-patung para Sang Suci.

Gelas-gelas yang kotor digantikan oleh yang bersih. Lala Mustafa juga menghilangkan batu nisan, bahkan manusia yang masih berada di katedral pun diusir. Lantai katedral dilapisi oleh karpet yang kini digunakan sebagai tempat beribadah orang muslim.

Walaupun begitu, arsitektur dari katedral masih sangat kental akan pengaruh Perancis dan gothic. Bangunan itu sendiri merupakan salah satu contoh langkah arsitektur gothic murni. Kini, Masjid Lala Mustafa Pasha dikenal sebagai masjid yang memainkan peran penting di Siprus.