Cerita Kalijaga kutuk santrinya malas salat Jumat jadi kera
Merdeka.com - Para Wali Songo dianugerahi karomah atau kesaktian untuk mempermudah dakwah mereka, tak terkecuali Sunan Kalijaga. Menurut cerita dari Raden Edi, seorang yang mengaku sebagai keturunan Sunan Kalijaga ke-17, mengatakan Sunan Kalijaga banyak menghabiskan waktu berdakwah di daerah Kalijaga, Cirebon. Oleh karena itu, Sunan Kalijaga atau Raden Said pun diberi gelar sesuai tempat tersebut.
Dia mendirikan pesantren di sana, namun Sunan Kalijaga tidak melulu mempunyai murid yang nurut pada dia. Dari penuturan Raden Edi, Sunan Kalijaga pernah menyuruh para santrinya untuk segera bersiap-siap menunaikan salat Zuhur.
Namun santri-santri yang bandel itu masih saja asyik bermain air di sungai. "Sampai salat selesai, sunan tengok ke sungai sunan enggak mengeluarkan kata-kata cuma bilang dalam hati, santri saya sifatnya kayak binatang. Mereka keluar dari sungai langsung keluar ekor," cerita Raden Edi yang juga juru kunci di makam yang dipercaya sebagai makam Sunan Kalijaga kepada merdeka.com, Kalijaga, Kamis (14/5).
Para santri yang sudah menjadi kera itu meminta maaf namun keadaan mereka tidak berubah. Kini para kera yang diyakini jumlahnya tidak bertambah ini, hidup di sekitar pertapaan Sunan Kalijaga.
"Ada tiga kelompok monyet. Nah sekarang ada dua kelompok si bule dan biasa. Masing-masing enggak bisa ngelewatin wilayahnya," tambah dia lagi.
Suatu kali monyet keramat ini pernah menyerang manusia. Saat itu tidak ada yang berani mengusik monyet tersebut. "Anaknya dikejar sampai digigit pantatnya ngelapor ke tentara, sudah saya kasih saran tapi katanya membahayakan tapi jangan menyalahkan saya akhirnya ditembak, meninggal besoknya tentaranya," ucap Raden Edi.
Monyet yang berjumlah puluhan ini juga dianggap istimewa karena dinilai bisa memprediksi situasi negara. "Kalau negara lagi gunjang ganjing. monyet berkelahi terus bisa buat tanda seperti kalau ada pergantian pemerintahan," tutur dia.
(mdk/rep)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jalur Puncak macet total imbas libur Natal dan Tahun Baru
Baca SelengkapnyaCak Imin berziarah ke makam Bung Karno di Blitar, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaDinding kayu seadanya hingga sumber air yang jauh dari layak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Keterangan keluarga pelaku diketahui, pelaku sering berdiam diri dan bengong.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang kata-kata menyambut bulan Ramadhan yang penuh doa.
Baca SelengkapnyaLebaran menjadi momen hadirnya hidangan-hidangan khas daerah yang mungkin jarang ditemukan serta menambah suasana Idul Fitri semakin terasa.
Baca SelengkapnyaCerita pendek santri lucu dan menggelitik dapat menjadi hiburan tersendiri bagi siapa saja.
Baca SelengkapnyaKedutan mata oleh masyarakat Indonesia acap dikaitkan dengan pertanda baik dan buruk.
Baca SelengkapnyaBangunan ini dulunya sempat miring karena tertiup angin, namun bisa tegak kembali karena tertiup angin dari arah yang berbeda
Baca Selengkapnya