Merdeka.com - Syekh Maulana Malik Ibrahim adalah tokoh sentral perjalanan Wali Songo di Tanah Jawa. Selain sebagai sang pembaharu, beliau juga tercatat sebagai wali tertua penyebar Agama Islam di abad ke 14. Wali yang dikenal dengan Sunan Gresik itu, datang ke Jawa, tepatnya di Leran, Kecamatan Mayar, Kabupaten Gresik pada sekitar Tahun 1392 dan wafat pada 9 April 1419.

Ada sejumlah versi tentang asal usul Syekh Maulana Malik Ibrahim yang juga dikenal sebagai Syekh Maghribi itu. Ada yang mengatakan beliau berasal dari Turki, Arab Saudi, dan Gujarat (India). Sumber lain menyebutkan wali yang juga akrab dipanggil Kakek Bantal itu lahir di Campa, sekarang Kamboja.

Tidak terdapat bukti sejarah yang meyakinkan mengenai asal keturunan Sunan Gresik. Hanya saja, dalam semua literatur babad Tanah Jawa dan keterangan dari mulut ke mulut menyepakati bahwa beliau adalah warga keturunan bukan asli Jawa.

Sementara sebutan Syekh Maghribi yang juga disematkan masyarakat karena Sunan Gresik berasal dari negeri barat yang jauh dari Tanah Jawa. Syekh Maghribi berarti guru dari barat. Kemungkinan, beliau bisa berasal dari Arab atau Afrika Utara.

Babad Tanah Jawa versi J.J Meinsma menyebutnya dengan nama Makhdum Ibrahim As-Samarqandy, yang mengikuti pengucapan lidah Jawa menjadi Syekh Ibrahim Asmarakandi. Di sini disebutkan Sunan Gresik lahir di Samarkand, Asia Tengah, pada paruh awal abad 14.

Dalam buku The History of Java mengenai asal mula dan perkembangan kota Gresik, Raffles menyebut Sunan Gresik adalah pandita terkenal dari Arab. Beliau keturunan Jenal Abidin, dan sepupu Raja Chermen, negara dari seberang.

Sementara berdasarkan prasasti makam baris kelima di Gapura Wetan, Gresik, mengindikasikan, Sunan Gresik berasal dari Kashan, Iran.

Di lain pihak, pengurus makam Abdul Wahab mengatakan Syekh Maulana Malik Ibrahim termasuk keturunan langsung dari Nabi Muhammad SAW, melalui jalur Husain, anak dari Sayidina Ali bin Abithalib dan Fatimah binti Muhammad. "Jadi Syekh Maulana Malik Ibrahim adalah keturunan Rosulullah yang ke 22 dari garis keturunan Sayidina Husain," pungkasnya kepada merdeka.com, Jumat (26/6).

Terlepas dari perbedaan pendapat asal usul Syekh Maulana Malik Ibrahim namun Sunan Gresik telah berhasil meluruskan akhlak masyarakat Jawa yang mengalami kemerosotan moral di saat Kerajaan Majapahit di ambang kehancuran dan membawa mereka ke jalan Islam.