5 Lokasi penentuan awal Ramadan di Indonesia
Merdeka.com - 5 lokasi penentuan awal Ramadan di Indonesia
Umat Islam di seluruh dunia memasuki Ramadan. Secara garis besar, ada tiga metode yang digunakan umat Islam dalam menentukan awal Ramadan.
Pertama metode rukyatul hilal atau melihat bulan dengan mata telanjang, kedua istikmal atau menggenapkan bilangan bulan Sya'ban menjadi 30 hari, jika bulan tidak terlihat karena cuaca buruk, ketiga hisab atau menggunakan perhitungan astronomi.
Di Indonesia, hampir di setiap daerah memiliki pusat observasi hilal. Bahkan Badan Hisab Rukyat Kementerian Agama memiliki 96 tempat observasi yang tersebar mulai dari Aceh hingga Papua. Dari 96 tempat observasi itu, lima di antaranya adalah:
1. Pusat observasi hilal Lhoknga, kabupaten Aceh Besar
Lhoknga merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Aceh Besar. Lhoknga memiliki pantai yang juga bernama Pantai Lhoknga. Di pantai itu juga dibangun Gedung Observasi Hilal, oleh Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Aceh.
Selain itu, di Pantai Lhoknga juga terdapat produsen semen nasional PT Semen Andalas Indonesia. Sebelum tsunami menghantam Aceh tahun 2004 lalu, kawasan pantai ini menawarkan nuansa wisata yang alami. Pohon-pohon rindang terutama kelapa yang tumbuh berjejer dan rimbun memberikan kesejukan, juga pohon cemara atau aron.
2. Bukit Sulap, Lubuk Linggau Sumatera Selatan
Merupakan daerah puncak dengan ketinggian 471 meter di atas permukaan laut, Bukit Sulap menjadi tempat observasi penentuan awal Ramadan 2012 oleh Badan Hisab Rukyat Lubuk Linggau, Sumatera Selatan.
Bukit Sulap terletak di timur selatan Lubuk Linggau, menjadi salah satu objek wisata alam dan sebagai pusat rekreasi dan resor dengan total area 68.593 hektar. Di Bukit Sulap juga terdapat suatu konstruksi irigasi yang dibangun Belanda pada tahun 1941.
3. Pusat Observasi Bulan Bela-belu Parangkusumo, Yogyakarta
Terletak di Selatan kota Yogyakarta, bukit Bela-belu menjadi tempat strateis untuk melakukan observasi bulan. Sebab, posisi bukit Bela-belu yang langsung berhadapan dengan pantai selatan Parangkusumo, memudahkan untuk melakukan observasi.
4. Tanjung Kodok Lamongan, Jawa Timur
Masuk dalam kecamatan Paciran Lamongan, Tanjung Kodok merupakan salah satu tempat observasi hilal yang selalu dimanfaatkan tiap tahunnya menentukan awal Ramadan dan 1 Syawal. Dilengkapi dengan menara observasi, memberikan kemudahan dalam melihat hilal.
5. Masjid Islamic Center Samarinda
Masjid Islamic Center terletak di kelurahan Teluk Lerong Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Merupakan deretan masjid termegah dan terbesar di Asia Tenggara. Memiliki 7 menara dengan ketinggian 99 meter.
Merupakan salah satu lokasi observasi hilal yang strategis di Kaltim. Digunakan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Kaltim untuk mengetahui awal Ramadan.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penetapan awal Ramadan 2024 ini berdasarkan hasil pemantauan lokasi titik rukyatul hilal di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaPengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) menetapkan 1 Ramadan 1445 Hijriah jatuh pada tanggal 12 Maret 2024
Baca SelengkapnyaMenjelang lebaran, Reza Alwi Mufti atau yang biasa dikenal Dekjaw menceritakan perjalanan mudik menuju kampung halamannya di Aceh.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Begini suasana ramadan di Pattani saat malam hari hingga disebut kembaran Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenting untuk mempersiapkan diri menjelang bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaSebelum memasuki bulan puasa, terdapat sejumlah persiapan yang bisa dilakukan agar ibadah tersebut berjalan dengan aman dan nyaman.
Baca SelengkapnyaSelama operasi berlangsung, tercatat angka kecelakaan menurun.
Baca SelengkapnyaKembali beraktivitas normal usai bulan Ramadan, begini sejumlah cara untuk kembalikan pola tidur.
Baca SelengkapnyaSejumlah Negara Muslim Tetapkan Idulfitri Jatuh 10 April, Saudi akan Rayakan dengan Kembang Api dan Konser Musik
Baca Selengkapnya