Merdeka.com - Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) segera merevitalisasi bangunan rumah susun sewa (Rusunawa) untuk pekerja di daerah perbatasan Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

Pasalnya, Rusunawa itu dibutuhkan sebagai tempat tinggal para tenaga kerja Indonesia (TKI) yag ada di kawasan tersebut. Oleh karenanya, hal itu pun menjadi prioritas mereka.

"Kami akan revitalisasi bangunan Rusunawa pekerja di daerah Nunukan ini. Pembangunan infrastruktur dan perumahan bagi warga di perbatasan Indonesia - Malaysia merupakan prioritas kami," kata Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin di daerah Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

Ia menyampaikan, Rusunawa itu memiliki lokasi strategis lantaran dekat dengan Pelabuhan Sei Jepun yang biasa digunakan para TKI ketika mereka hendak kembali ke Indonesia.

"Kami harap bangunan ini nantinya bisa dimanfaatkan untuk tempat tinggal para pekerja di Provinsi Kalimantan Utara dan sebagai tempat singgah bagi para TKI yang pulang dari Malaysia," jelasnya.

Syarif melihat kondisi bangunan Rusunawa itu tak terawat ketika dirinya meninjau secara langsung. Ia pun meminta Bupati Nunukan dan Kepala Dinas Sosial dan Transmigrasi Kabupaten Nunukan agar bangunan yang ada saat ini bisa ditempati oleh para pekerja, sehingga secara tidak langsung mereka bisa ikut merawat bangunan tersebut.

Untuk proyek ini, Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran senilai Rp 7 miliar untuk merevitalisasi dua twin block Rusunawa yang memiliki kapasitas masing-masing 96 kamar.

Ke depan, bangunan yang tepat berada di pinggir pantai tersebut juga akan dibangun pagar pembatas sehingga keamanan dan kenyamanan para penghuni bisa lebih baik.

"Total anggaran yang kami siapkan untuk revitalisasi bangunan Rusunawa ini sekitar Rp 7 Miliar. Kami harap Pemda juga bisa ikut merawat bangunan ini karena memang sangat bermanfaat agar fasilitas perumahan di perbatasan tidak kalah dengan negara tetangga," tambahnya.

Sementara itu, Bupati Nunukan Basri menuturkan, pihaknya sangat membutuhkan bantuan pemerintah untuk perbaikan Rusunawa pekerja ini. Selain itu, masih banyak juga masyarakat di daerah perbatasan yang masih memiliki rumah tidak layak ini sehingga bantuan di bidang perumahan merupakan salah satu kebutuhan dasar untuk membangun perbatasan.

"Setiap minggunya khususnya hari Kamis banyak sekali TKI yang datang dari Malaysia ke Indonesia. Adanya Rusunawa ini merupakan salah satu tempat tinggal bagi para pekerja," terangnya.